Menyapa Bintang Laut Biru di Pulau Samalona Makasar


Menyapa Bintang Laut Biru di Pulau Samalona Makasar

SINGGAH atau sekadar menikmati keindahan Kota Makasar rasanya belum lengkap jika tidak mengunjungi Pulau Samalona. Makanya, begitu ada kesempatan singgah di Kota Makasar, saya tak menyia-nyiakan untuk mengunjunginya.
Pagi-pagi sekali usai sarapan di kawasan Kuliner Makasar di Jalan Datumuseng, yang tepat berada di seberang anjungan Pantai Losari, saya bersama beberapa teman bergegas menyusuri Jalan Penghibur mencari salah satu dermaga tempat penyewaan perahu boat untuk menyeberang Selat Makasar menuju Pulau Samalona.

Hanya 20 Menit
Tidak lama kemudian, kami tiba di Dermaga Kayu Bangkoa, begitu orang Makasar menyebut dermaga kecil yang terletak persis di depan Benteng Fort Rotterdam tersebut. Hanya terhalang oleh Jalan Penghibur.
Ada banyak perahu boat yang siap membawa para wisatawan menuju Pulau Samalona. Sewa boat antara 400-500 ribu rupiah, tergantung negosiasi wisatawan. Boat bisa dinaiki hingga 10 orang. Karena kami berdelapan, jadi masing-masing mengeluarkan uang 50 ribu saja. Lumayan tidak menguras kantong, apalagi waktu kami juga tidak banyak. Kami hanya ingin sejenak menikmati Pulau Samalona yang sempat dibuatkan lagu dan dipopulerkan oleh almarhum penyanyi regge, Imanez.
Mentari pagi belum begitu tinggi sehingga udara masih terasa sejuk dan segar. Selama menyeberang, saya sangat menikmati pemandangan hamparan biru laut yang membentang bagai karpet raksasa, keranda para nelayan, dan beberapa kapal yang sedang terparkir. Terlihat ada beberapa rombongan wisatawan yang juga sedang menuju Pulau Samalona.
Beberapa menit kemudian Pulau Samalona seolah menyembul dari laut lepas. Semakin dekat, parasnya mulai terlihat. Saya mulai berdecak kagum melihat keasriannya. Sayang sekali, pulau dengan luas 2.3 Hekter ini diprediksi pada tahun 2020 akan tenggelam karena setiap tahun luasnya menyusut. Dahulu Pulau Samalona berukuran kurang lebih 6.7 Hektar.
Kurang lebih 20 menit kemudian, boat merapat di dermaga Pulau Samalona.  Saya dan teman-teman langsung melompat dan tak sabar untuk bercengkrama dengan pantai dan seluruh spot wisata yang ada di Pulau Samalona.
Menyapa Bintang Laut Biru di Pulau Samalona Makasar
Pasir Putih di Pulau Samalona Membuat Betah Wisatawan (Foto Kang Alee)

Keindahan Pulau Samalona
Pulau Samalona sebenarnya milik beberapa orang keluarga. Ada papan pengumuman di pintu masuk kawasan. Selain ada beberapa rumah penduduk, di sini juga tersedia rumah makan, beberapa warung penjual makanan ringan, musala, pemandian umum, dan penginapan dengan harga terjangkau.
Persis di dekat dermaga, pantai pasir putihnya memanjang hingga ujung pulau. Saat diterpa mentari pagi, pasirnya berkilauan laksana hamparan emas. Ada segerombolan anak-anak sekolah yang sedang membuat lingkaran besar. Kelihatannya mereka sedang melakukan outborn. Ada beberapa wisataran yang sedang main volly pantai dan ada yang sedang snorkling di tengah laut yang cukup dangkal.
Melihat air laut yang sangat jernih, beberapa teman tergoda untuk berenang, padahal mereka sama sekali tidak membawa baju ganti. Demi menikmati air laut Pulau Samalona, mereka tak mempermasalahkan hal itu. Sementara saya dan beberapa teman mengelilingi pulau menikmati pantai di sekeliling Pulau Samalona.
Menyapa Bintang Laut Biru di Pulau Samalona Makasar
Tempat Berteduh Pengunjung Sambil Menikmati Laut Biru (Foto Kang Alee)
Pada beberapa tempat ada balai-balai yang disewakan untuk duduk-duduk atau makan ikan bakar rame-rame sepuasnya dengan tarif Rp100 ribu. Kemudian ada penyewaan alat-alat snorkling yang disewakan dengan harga Rp40 ribu.
Jika dahulu di sekitar pulau masih banyak ikan-ikan hias dan terumbu karang, sekarang mulai berkurang. Mungkin karena ikan-ikan sudah tak nyaman. Menurut salah satu wisatawan yang baru saja snorkling malah lebih banyak melihat karang daripada terumbu karang.
Selain Pulau Samalona, sebetulnya ada pulau-pulau lain di sekitar Pulau Samalona, yaitu Pulau Lae-lae dan Pulau Khayangan. Menikmati kedua pulau tersebut bisa dilakukan saat menyewa boat, tentu saja harganya lebih mahal karena mengunjungi tiga pulau sekaligus dalam satu paket wisata.
Jika di Pulau Samalona hanya bisa snorkling, di Pulau Lae-Lae dan Pulau Khayangan wisatawan bisa diving dan menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Bahkan ada bangkai kapal perang dunia ke-2 yang sekarang menjadi tumbuhnya terumbu karang.

Menyapa Bintang Laut di Pulau Samalona Makasar
Bintang Laut Biru yang Bikin Seru (Foto Kang Alee)

Saya dan teman-teman kemudian menuju pantai bagian belakang Pulau Samalona. Pantai yang jarang digunakan wisatawan untuk mandi karena pantai lebih banyak tertutup karang lunak. Ada yang sangat menarik perhatian saya saat kaki menjelajah. Ada Bintang Laut Biru sedang menepi. Sejenak, saya dan teman-teman menyapa binatang yang warnanya sangat cantik tersebut. Hanya sebentar karena takut mati lantaran ulah kita.
Setelah cukup puas dan sinar mentari mulai garang, saya dan teman-teman kembali ke dermaga Pulau Samalona. Boat yang kami sewa pun telah menunggu untuk membawa kami kembali ke Kota Makasar dan balik ke Bandung menggunakan pesawat yang sudah kami pesan dengan promo khusus melalui Tiket2
Menyapa Bintang Laut Biru di Pulau Samalona Makasar
Banyak Promo di Tiket2 (Foto Kang Alee)
Saya suka pesan tiket melalui Tiket2 karena Tiket2 memang tempat cari penerbangan promo dan maskapai bertarif rendah. Jadi, kapan pun jika akan bepergian langsung colek Tiket2 dulu.
Rasa-rasanya, jika ada waktu banyak saya pasti bakal colek Tiket2 dan kembali lagi ke Pulau Samalona. Mungkin akan bermalam dengan berkemah di pantai atau menyewa penginapan demi pulau cantik bernama Pulau Samalona. 
@KreatorBuku
Previous article
Next article

10 Komentar

"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel