Tips
Wisata
Tips Nulis Artikel Wisata Ala Alee
SEJAK Dumay (Dunia Maya) mencengkeram seluruh
aktivitas kita, segala informasi seolah masuk berjejalan tanpa lelah. Salah
satunya, info tentang pariwisata keren bin murah yang bikin ngiler. Hal ini
membuat saya berusaha keras buat belajar nulis artikel pariwisata.
Awalnya ragu
karena selama ini kadung dikenal sebagai penulis bacaan anak, walau sebetulnya
saya nulis juga cerpen remaja, artikel populer, artikel parenting, bahkan
sesekali cerpen untuk umum.
Salah Satu Benteng Terbesar di Bengkulu |
Sebelum nulis,
saya coba membaca sebanyak mungkin artikel pariwisata yang pernah dimuat di
beberapa koran, tabloid, majalah, dan media online. Setelah benar-benar
memahami baru kemudian mencoba merumuskan cara penulisannya. Dan, berikut ini
Tips Nulis Artikel Wisata ala saya yang kemudian menjadi patokan saya dalam
menulis artikel wisata.
Pertama, kenali lebih dahulu objek wisata yang akan kita kunjungi. Kita bisa
baca-baca literasi baik via online atau via buku. Kalau kita mendadak perginya,
siapkan mental buat cari sebanyak mungkin informasi di tempat.
Kedua, buat catatan kecil apa saja hal yang harus dikunjungi dan diambil
fotonya. Ini sangat penting, supaya waktu kita efektif saat berkunjung ke sana.
Ketiga, cari sisi lain, sisi yang sangat unik, menarik, dan up to date dari
tempat wisata tersebut. Sisi ini yang nanti akan jadi hal yang paling kita
munculkan dalam artikel yang akan kita buat.
Keempat, kalau bisa dari awal memberi identitas buat tulisan kita akan lebih
baik. Kebetulan saya orang buku, maka saya sebisa mungkin mengaitkan tulisan
dengan dunia buku. Contoh, waktu nulis tentang Pantai Pangandaran saya singgung
buku tentag Tatar Sunda, waktu nulis Museum Louvre di Paris saya singgung
tentang novel Da Vinci Code. Mungkin ini tidak penting, tetapi kalau mau
spesial, kenapa tidak dicoba?
Kelima, cari media yang akan kita kirim artikel kita. Caranya, kita pelajari
karakteristiknya supaya begitu kirim langsung dimuat. Banyak sekali media yang
menerima artikel-artikel wisata ini.
Keenam, jangan lupa memotret sebanyak mungkin objek wisata yang kita kunjungi.
Jangan malu dikira fotografer amatiran. Banyak sudut yang sangat menarik yang
bisa kita olah dari foto-foto yang kita ambil.
Ketujuh, tulis artikel sesegera mungkin kecuali kita keabisan data. Artikel
wisata biasanya memuat 3000-6000 karakter. Kirim bersama beberapa foto, saya
sarankan untuk koran minimal 3 foto, tetapi untuk majalah sebanyak yang kita
mampu. Enaknya, kita bisa mengirim via email.
Begitu pengalaman
menulis artikel wisata yang saya alami, semoga ini membantu teman-teman. Oh
iya, gara-gara nulis artikel wisata ini beberapa kali diundang jamuan tentang
pariwisata lho, lumayan, jadi gratis mengujungi tempat wisata.
Oh iya, satu hal
lagi, saya belum berani mencantumkan identitas saya sebagai traveler, saya baru
sebatas penikmat. Saya baru nulis tentang traveller, masih belum pantas
kayaknya kalau memakai identitas traveler, hehehe. []
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Terima kasih tipsnya Kang. Pengen belajar ngirim tulisan pariwisata ke media.
BalasHapusSama-sama Lina ... hayuk ngirim artikel wisata di media massa, hehe
HapusWah mantap nih tipsnya.. Makasih sharingnya, Kang Ali..
BalasHapusSama-sama Dee ... moga bermanfaat.
HapusSaya selalu kepentok ama riset..males duluan akhirnya ga nulis2. Hadeeh
BalasHapusJgn berpikir risetnya ribet Mbak Lau, hehe
HapusSaya selalu kepentok ama riset..males duluan akhirnya ga nulis2. Hadeeh
BalasHapusmantab tipsnya, terima kasih kang Ali..
BalasHapusMoga bermanfaat Verena, semangat ya ...
HapusMakasih infonya Mas. Oh ya, kapan-kapan menulis media massa apa saja yang menerima tulisan artikel pariwisata dung. :)
BalasHapusasuk nih tipsnya
BalasHapusMakasih tipsnya kang. Jadi banyak belajar nih
BalasHapusWah menu baru nih artikel pariwisata bisa juga untuk media ya. Makasih info dan tipsnya Kang Ali
BalasHapus