Info
lomba
Cara Mudah Kelola Keuangan Hingga Menjadi Kaya Bersama Sun Life
CEK tabungan, investasi atau
asuransi, begitu yang terlintas di kepala Lelaki Berciput begitu mengetahui
salah satu kakaknya harus menyediakan uang kurang lebih 50 juta untuk membawa
jenazah anaknya yang meninggal dunia di Sorong Irian Jaya. Duka yang begitu dalam karena berita yang
mengagetkan tersebut sesegera mungkin ditepis dan membantunya mencari solusi.
Padahal pada Sabtu 3 Oktober
2015 itu, aktivitas Lelaki Berciput cukup padat. Mulai dari mengantar anak-anaknya
les bergantian dengan istri tercintanya, mengisi acara di pameran buku, dan
ikut seminar mengelola keuangan. Meski begitu, dia tetap menjalankannya dengan
bahagia.
Barangkali hal yang paling
menyesakkan dada adalah biaya untuk membawa jenazah keponakannya itu.
Bayangkan, apa yang terjadi seandainya tidak ada investasi, tabungan yang cukup
atau asuransi? Apa yang akan dilakukan? Bisa-bisa kakaknya menimbun hutang.
Setelah membantu mengurus
surat-surat yang diperlukan, Lelaki Berciput mengawali aktivitasnya sesuai
dengan jadwal yang diupdate dalam memo smartphone-nya.
Usai mengantar anak-anak, dia menuju Pameran Buku Jawa Barat di LandMark Building,
Jalan Braga Bandung.
Dua jam kemudian, Lelaki
Berciput ditemani sang Pujaan Hati meluncur ke Trans Studio Mall Bandung untuk
mengikuti acara yang sejak beberapa waktu lalu sudah diincarnya. Belajar
mengelola keuangan bareng Sun Life dan Pakar Perencana Keuangan, Safir Senduk.
Perjalanan dari Jalan Braga menuju Jalan Gatot Subroto Bandung yang biasanya
macet, hari itu ditempuh kurang dari 15 menit.
Tiba di lokasi acara, Lelaki
Berciput langsung registrasi. Sebelum masuk lokasi singgah terlebih dahulu di
Masjid Trans Studio Mall yang semakin terlihat megah untuk menjalankan
kewajibannya sebagai seorang muslim.
Setengah jam kemudian Lelaki
Berciput kembali menuju Mozaik & Co Restaurant, Trans Studio Mall Bandung, restoran
tempat acara Jumpa Blogger Sun Life dengan tema “Yuk Kelola Keuangan dengan
Bijak” bersama Safir Senduk dan Sun Life digelar. Ternyata dalam sekejap,
blogger yang akan mengikuti acara sudah berdatangan, bahkan blogger dari luar Bandung,
seperti dari Cilacap dan Garut.
Setelah mencari tempat duduk
yang nyaman untuk mengikuti acara, Lelaki Berciput ikut antrean mengambil makan
siang karena memang sudah saatnya makan siang. Tentu saja setelah sebelumnya
bersapa ria dengan para blogger yang dikenalnya.
Setelah makan siang ludes dan
peserta siap mengikuti acara, MC cantik membuka acara dengan sapaan hangat nan ceria.
Membuat peserta yang sudah kekenyangan langsung tertuju ke panggung acara.
Matahari
Kehidupan
Sebagian besar peserta pada
siang itu belum begitu tahu tentang Sun Life, termasuk Lelaki Berciput.
Beruntung, siang itu Ibu Elin Wati, perwakilan dari Sunlife dengan amat
cepat mengenalkan Sunlife sebelum materi dari Safir Senduk.
Ibu Elin Wati dari Sun Life Mengenalkan Sun Life kepada Peserta Seminar (Foto Kang Alee) |
Ibu Elin selaku Direktur &
Chief Distribution Officer PT. Sun Life Financial Indonesia dengan senyum ramah
dan penuh kehangatan langsung menyapa peserta seminar yang sebagian besar
adalah blogger. Tanpa sungkan beliau berterima kasih atas dedikasi blogger
selama ini dalam menyampaikan informasi kepada khalayak.
“Saya yakin, blogger bisa
mengubah Indonesia lebih baik lagi ke depan karena blogger selalu berusaha
menulis informasi dengan benar kemudian menyebarkannya kepada pembaca blognya,”
kata Ibu Elin disambut tepuk tangan peserta.
Sun Life adalah perusahaan
penyedia layanan jasa keuangan internasional yang telah membangun kekuatan selama
140 tahun lebih, makanya wajar Sun Life sangat berpengalaman. Di Benua Asia, tepatnya di Hongkong Sun Life sudah
ada sejak tahun 1892. Kemudian merambah ke Filipina pada tahun 1895.
Sun Life merupakan bagian dari
Sun Life Financial salah satu organisasi keuangan terkemuka di dunia yang didirikan
pada tahun 1865 dan beroperasi di berbagai pasar kunci di seluruh dunia. Kantor
pusatnya ada di Toronto, Kanada.
Konon, di Indonesia sendiri Sun
Life sudah ada sejak awal abad 20, tetapi karena terjadi Perang Dunia II
dibubarkan hingga akhirnya masuk kembali secara resmi pada tahun 1995.
Visi Sun Life menjadi salah
satu dari sepuluh perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia. Sementara Misinya
adalah membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan
finansial.
Dengan pengalaman yang dilalui
Sun Life selama ini, wajar jika pencapaiannya terbilang luar biasa. Bukti
pencapaiannya antara lain; Risk Based Capital (Konvensional) yang dicapai Sun
Life hingga 755%, jauh lebih tinggi dari yang disyaratkan pemerintah,
sekitar120%. Sementara Risk Based Capital (syariah)-nya mencapai 154%, jauh
lebih tinggi dari yang disyaratkan pemerintah, sekitar 30%.
Hingga kini, distribusi
keagenan Sun Life telah mencapai lebih dari 9000 agen yang tersebar di
Indonesia. Memiliki 89 kantor pemasaran konvensional dan 40 kantor pemasaran
syariah yang tersebar di 56 kota yang ada di Indonesia.
“Pemasaran konvensional dan
pemasaran syariah Sun Life memang terpisah karena masing-masing memiliki
karakter dan layanan yang berbeda,” jelas Ibu Elin makin memperjelas betapa Sun
Life sangat hati-hati dan peduli pada kebutuhan pelanggannya.
Sun Life tidak hanya
memikirkan profit, Sun Life juga peduli pada aktivitas sosial. Salah satu
aktivitasnya adalah mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bekerjasama
dengan Yayasan Bina Karakter Tunas Muda. Sun Life juga mendirikan Sun Bright, salah
satu aktivitasnya mendukung upaya peningkatan nutrisi anak dan keluarga
Indonesia.
Tidak salah rasanya, jika Sun
Life menggunakan tagline Life’s Brighter
Under The Sun. Sesuai sekali, bukan? Lelaki Berciput sampai senyum-senyum
sendiri membayangkan berjemur di bawah matahari #ehhhh. Dengan semua pengalaman yang dimiliki, Sun Life mendapat kepercayaan masyarakat dan banyak meraih penghargaan.
Sebagian Kecil Penghargaan yang Telah Diterima Sun Life (Dok. Kang Alee) |
Siapa
Orang yang Paling Kaya?
Setelah menyimak penjelasan
Ibu Elin tentang Sun Life, Safir Senduk langsung menyapa peserta dengan humor-humor
khas tokoh muda yang up to date ,
cerdas, dan segar, membuat peserta ger-geran.
“Oke, sekarang saya mau tanya,
di antara orang-orang ini, siapa orang yang paling kaya? Karyawan, profesional,
atau pengusaha?” tanya Safir dengan gayanya yang khas. Safir, Perencana
Keuangan pertama Indonesia yang berhasil masuk di iTunes Store. Toko Musik dan
Film Online Terbesar di dunia.
Sebagian besar peserta menjawab
pengusaha dan sebagian lain menjawab tak jelas. Lelaki Berciput sendiri
menjawab pengusaha walau ragu-ragu.
Safir kembali memberikan
pertanyaan lanjutan yang membuat peserta seminar makin penasaran. Orang kaya
itu orang yang menjadi pengusaha, karyawan yang memiliki usaha, atau
profesional yang memiliki usaha? Kali ini peserta seminar memilih karyawan atau
profesional yang memiliki usaha karena selain mendapat gaji juga memiliki uang
tambahan.
“Yang paling kaya adalah yang
investasinya paling banyak,” jawab Safir sambil tersenyum lebar. Peserta
seminar langsung melongo. Kok bisa? Safir kemudian melanjutkan penjelasannya cukup
panjang lebar dengan gayanya yang tetep kocak dan membuat ger-geran.
Karyawan adalah orang yang
bekerja di dalam organisasi dan memiliki penghasilan perbulan. Profesional
adalah orang yang bekerja memberikan jasanya hingga mendapatkan penghasilan.
Sementara pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis sendiri, yang bisa
dibantu oleh tim.
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan secara sederhana, ketiga profesi tersebut tidak cukup disebut
sebagai orang yang paling kaya. Coba bayangkan jika karyawan masa kerjanya
sudah selesai alias pensiun, maka karyawan tidak akan lagi memiliki penghasilan
bulanannya, kecuali ada dana pensiun. Itu pun jika tidak ada cicilan hutang.
Seorang profesional juga akan
kehilangan penghasilannya jika keahliannya berkurang. Begitu pula pengusaha
yang suatu saat bisa kehilangan bisnisnya. Baik karena bangkrut, kalah
bersaing, atau memang bisnisnya sudah tidak laku.
Oleh karena itu, profesi apa
pun tidak otomatis membuat orang yang bersangkutan disebut sebagai orang kaya,
kecuali yang bersangkutan memiliki investasi. Merekalah yang layak disebut sebagai
orang kaya.
Mengapa orang yang memiliki
investasi disebut sebagai orang kaya? Karena investasi bisa dijadikan modal
saat ketiga profesi di atas sudah tidak menghasilkan lagi. JLEB! Penjelasan
Safir Senduk benar-benar menusuk ulu hati Lelaki Berciput. Dia buru-buru
membuat note dengan huruf besar dalam smartphonenya sebagai pengingat. HARUS
INVESTASI.
Lihat Gaya Kocak Safir Senduk Saat Presentasi, Membuat Peserta Betah (Foto Kang Alee) |
Karakter
Vs Kelola Keuangan
Safir Senduk lantas
melanjutkan penjelasannya dengan menampilkan slide yang sesekali tetap membuat
Lelaki Berciput tersenyum karena tetap segar dan lucu, serta sesekali membuat
coretan-coretan pada kertas sebagai pengganti whiteboard di atas panggung dengan lincahnya.
Selain investasi, ada hal yang
tidak bisa diabaikan dan harus digaris bawahi yaitu karakter. Ternyata,
karakter berhubungan sangat erat dengan masalah kekayaan, “Karena karakter Anda
akan menentukan bagaimana Anda mengelola keuangan,” tegas Safir memberi alasan.
Karakter akan menentukan bagaimana seseorang mampu mengelola
penghasilan, mampu mengatur pengeluaran, dan mampu memilih aset dan investasi
yang diinginkan, “Dan yang menentukan karakter seseorang adalah apa yang ada
dalam kepala Anda, yaitu otak,” kembali Safir menegaskan.
Berdasarkan letaknya, otak
terbagi menjadi dua bagian. Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Otak kiri cenderung memikirkan hal yang bersifat logika/teratur.
Sedangkan otak kanan memiliki kecenderungan berpikir kreatif dan senang dengan
kebebasan. Istilah lainnya insting.
Makanya tidak heran jika orang
yang cenderung dominan otak kiri maka akan menyenangi bidang matematika,
bahasa, membaca, menulis, logika, urutan, sistem, kepastian, dan analisa.
Sedang orang yang dominan otak kanan akan menyenangi seni, musik, film, dan
yang berbau hiburan.
Orang dengan dominan otak kiri
akan benar-benar memperhitungkan penghasilannya secara detil hingga mampu
menyisihkan untuk memiliki investasi. Sementara orang dengan dominan otak kanan
maka cenderung akan mengabaikan dan kumaha
engke (gimana nanti).
Lantas, blogger termasuk
orang-orang yang dominan Otak Kiri apa Otak Kanan, ya? Lelaki Berciput bertanya-tanya
dalam hati. Menurut Lelaki Berciput, blogger termasuk dalam golongan
orang-orang yang mampu menyeimbangkan otak kanan dan otak kirinya karena
keduanya saling suport pada saat mengasilkan tulisan.
Pada saat blogger mencari data
dan bahan tulisan, mau tidak mau mereka sedang mengoptimalkan otak kirinya,
apalagi kalau ada job review, pasti akan menghitung honornya, hehehe. Pada saat
blogger merangkai dan menjalin kata dan kalimat sehingga menjadi tulisan yang
indah dan enak dibaca, maka mereka sedang mengoptimalkan otak kanan.
Makanya, harusnya blogger
mampu mengelola keuangannya dengan baik dan seimbang sehingga masuk dalam
golongan orang-orang kaya raya. Amiiiin.
Cara
Mudah Menjadi Orang Kaya
Acara break sejenak dengan bagi-bagi doorprize. Sekadar untuk
mengendurkan urat kepala yang sejak tadi ngebul karena diisi ilmu yang
benar-benar panas dan membakar ketidaktahuan. Ilmu cara mengelola keuangan yang
sehat.
Setelah break, Safir kembali
dengan lebih bersemangat, membuat peserta tak mau sedikit pun beranjak dari
tempat duduknya. Duuuh, ini orang pakainya batre apa ya, kayaknye gayanye kagak
ade matinye, deh.
“Menurut kalian, orang kaya
peduli pada penanggalan apa nggak? Peduli dengan tanggal muda dan tanggal tua
apa nggak?” pertanyaan Safir dengan tawa lebarnya. Lagi-lagi semua peserta
hanya meringis.
Ingat, istilah tanggal muda
dan tanggal tua tercipta buat mereka yang memiliki penghasilan bulanan. Bagi profesional
atau pengusaha, mereka tidak mengenal tanggal muda atau tanggal tua karena
mereka memiliki penghasilan berkali-kali. Akan tetapi, mau dia karyawan,
profesional, atau pengusaha tetap saja tidak bisa disebut kaya, jika tidak
mempunyai investasi dan tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik.
Asyiknya Jadi Orang Kaya Itu Bisa Plesiran Kapan Saja (Dok. Kang Alee) |
“Mau jadi orang kaya?!” Safir
diam sejenak, lalu kembali mengulang pertanyaan yang sama beberapa kali. “Kalau
mau jadi orang kaya, caranya sangat mudah. Mampu
mengatur cashflow!” Lelaki Berciput manggut-manggut mendengar penjelasan
Safir.
Cashflow adalah arus keluar
masuk uang dari penghasilan yang didapat. Ada 3 (tiga) macam pembagian cashflow
yang sangat penting untuk diperhatian.
Pertama, miliki investasi
sebanyak mungkin. Banyak orang berpikir jika untuk menjadi orang kaya dan
sejahtera adalah dengan cara memiliki Gaji Besar. Semakin besar gajinya, maka
ia semakin sejahtera. Nah, dalam perencanaan keuangan, orang yang bergaji besar
sebetulnya cenderung akan merepotkan karena pada saat dengan terpaksa tidak
bekerja lagi, penghasilannya otomatis terhenti.
Jadi, jangan pernah
sekali-kali mengadalkan kesejahteraan dari gaji bulanan yang besar, melainkan
andalkan Aset. Inget, ASET bukan ASEP, terutama aset produktif atau harta
produktif. Lelaki Berciput langsug teringat sebuah pesan, “Jangan Bekerja untuk
Uang atau Gaji, Tetapi Bekerjalan untuk Bikin Aset.” Aset yang nanti akan
menghidupi keluarga kelak di kemudian hari.
Investasi memiliki karakter
yang bermacam-macam, seperti halnya kalau kita memilih kursi dalam pesawat
terbang. Biasanya orang yang memilih kursi dekat jendela supaya bisa lihat
pemandangan. Mungkin, dia pecinta keindahan. Orang yang memilih kursi dekat
lorong pesawat biasnya karena suka ke kamar mandi. Nah, investasi juga sama,
investasi memilki karakter masing-masing sesuai dengan kebutuhan.
Investasi pertama yang adalah
investasi dalam bentuk saham. Investasi dalam bentuk saham, yang perlu dilihat adalah
capital gain dan divident dan yang paling penting adalah lihatlah divident-nya.
Investasi kedua melalui
Manajer Investasi, yaitu perusahaan Asset Management. Cara memilih Manajer
Investasi lihatlah reputasinya. Bisa dicek usia perusahaannya, siapa di
belakangnya, dan apa saja prestasinya. Dari sekian banyak Manajer Investasi,
salah satu yang keren ya, Sun Life.
Investasi ketiga adalah
properti. Kelemahannya hanya satu, yaitu tidak mudah dijual. Jadi belilah
properti jangan dengan alasan berharap harga jual tinggi. Fokuslah untuk
menyewakan. Cara menyewakan properti sebenarnya sederha, focus pada frekuensi
sewa pendek dan sewakan ke banyak penghuni. Investasi properti yang paling real
dan menguntungkan adalah kost-kostan.
Tentang investasi ini hal yang
harus dihindari adalah investasi yang menipu atau bodong. Investasi bodong
biasanya mereka yang memberi bunga sangat tinggi, menjanjikan akan dapat hasil
cash bulanan, jaminan tidak akan rugi, ada bonus untuk member baru, dan skema
yang tidak masuk akal. Hindari jauh-jauh!
Matahari Pagi Selalu Mengingatkan Kita Pada Masa Depan (Foto Kang Alee) |
Kedua, menyiapkan dana
masa depan. Siapa pun tidak pernah tahu, tentang masa depan, makanya masa depan
menjadi salah satu misteri. Akan tetapi, masa depan bisa menjadi bukan sebuah
misteri jika kita persiapkan dari sekarang. Caranya dengan mempersiapkan dana
untuk Pos Pengeluaran Besar untuk masa depan.
Pos pengeluaran besar pertama
khusus bagi yang masih jomblo, pos pengeluaran untuk pernikahan. Hanya saja di
Indonesia, budaya pernikahan itu percampuran dua keluarga sehingga bagi para
calon mempelai cenderung amat berharap ‘bantuan’ dari salah satunya.
Mulai sekarang, hindari
mengharap bantuan. Percuma jadi pria tampan kalau ternyata tidak mapan. Lelaki
Berciput ngikik mendengar pernyataan Safir. Apalagi diiringi dengan kalimat,
“Sekaya-kayanya Anda, percayalah bahwa Anda akan kredit pada waktunya.”
Pos masa depan kedua adalah
rumah dan seisinya. Ini tidak usah dibahas panjang lebar karena semua peserta
yang sudah berumah tangga pasti sudah tahu kebutuhan ini. Pos masa depan ketiga
adalah pendidikan anak. Semua orangtua sudah tahu sekolah yang paling mahal
adalah universitas, maka perlu strategi agar ke depan anak mendapatkan
pendidikan yang diharapkan dan pos masa depan keempat adalah dana pensiun.
Lantas, bagaimana cara
menyiapkan dana untuk masa depan ini, ya? Caranya bisa menghubungi Sun Life. Di
Sun Life, akan dibantu bagaimana cara menyiapkan dana masa depan, sehingga bisa
menyiapkannya dari sekarang.
Ketiga, atur pengeluaran.
Mengatur pengeluaran bukan berarti harus mengeluarkan uang sesedikit mungkin,
melainkan bagaimana berusaha mengatur pengeluaran agar tidak mengeluarkan uang
tidak melebihi pengeluaran yang seharusnya.
Cara paling mudah mengatur
pengeluaran tak lain dan tak bukan adalah dengan mengendalikan keinginan. Lebih
baik prioritaskan pengeluaran mana yang WAJIB dan mana yang INGIN. Rumus
pengeluaran keuangan yang disarankan Safir sebagai berikut; Cicilan hutang
(30%), Tabungan/investasi (10%), Premi (10%), Biaya hidup (50%).
“Sekali lagi, kuncinya adalah ….?”
“Jangan mengandalkan kesejahteraan
dari besarnya gaji, tetapi juga mengandalkan dari investasi atau aset!”
Mereka Para Blogger yang Bakal Kaya Raya Berkat Seminar Kelola Keuangan dengan Bijak (Dok. Kang Alee) |
Safir Senduk mengakhiri
presentasi yang bergizi itu dengan sebuah pertanyaan yang kemudian dijawab para
hadirin dengan sangat keras dan tepuk tangan meriah. Lelaki Berciput pun tak
luput untuk ikut menjawab dan tepuk tangan sebagai tanda terima kasih kepada
Sun Life dan Safir Senduk.
@KreatorBuku
Previous article
Next article
ayikkk banget kang Alee. Erna juga mau jadi blogger kaya raya
BalasHapusYuk, sama-sama jadi kaya raya, hehe
Hapusaiih enaknya jalan-jalan en bisa kaya hihihi mupeng banget
BalasHapusSaya juga mau kaya Mbak Naqi, hehe ... tipsnya udah jelas di atas kan? Yuk ...
HapusAku mau nya jadi orang yg pandai bersyukur atas segala nikmat Allah #KagakNyambung #melipirKabur
BalasHapus