Info
lomba
Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak
Inspirasi Menulis Terus Menerus Berkat Enaknya Kopi Kapal Api
SAYA
lupa ..., entah sejak kapan ditemani enaknya seduhan Kopi Kapal Api. Barangkali sejak pertama kali menulis puisi
anak-anak untuk majalah belasan tahun lalu, saat masih memakai seragam biru
putih.
Barangkali
saat saya terkantuk-kantuk karena ngotot mengetik cerpen yang ingin segera saya
tuntaskan dan kirim ke majalah. Padahal sudah larut malam. Saat itu, almarhum
Ibu sering sekali membuatkan kopi yang aromanya hingga kini melekat di benak.
Hingga
saya harus melanjutkan sekolah dan memakai seragam putih abu-abu di asrama yang
jauh dari Ibu. Kebiasaan menulis semakin menggelora. Terlebih lagi jika tengah
berada di depan mesin tik dan ditemani secangkir kopi kapal api, enaknya mampu
menginspirasi saya dalam setiap tulisan.
Tak
sedikit tulisan yang kemudian dimuat media, baik media daerah atau pun media
nasional sejak saya masih berseragam abu-abu putih. Pengalaman indah tersebut
membuat saya makin menyenangi dunia tulis menulis. (Zaman sebelum internet
merajalela, media massa menjadi satu-satunya media kebanggan penulis seperti
saya).
Pengalaman Tak Terlupa
Kebiasaan
menulis yang saya lakukan, ternyata tidak bisa dihentikan. Sebaliknya, malah
makin menjadi-jadi hingga saya melanjutkan kuliah di Bandung. Bedanya, jika
dahulu saya banyak menulis cerita anak, seiring dengan bertambahnya usia dan
pengalaman, saya pun menulis cerita remaja.
Saya
ingat sekali salah satu moment paling penting yang kemudian membuat saya
menceburkan diri menulis cerita remaja dan berani bersaing dengan
penulis-penulis favorite saya yang ceritanya sering dimuat di majalah remaja
(dahulu banyak majalah remaja yang khusus membuat cerita remaja/ fiksi remaja).
Saat
itu saya baru saja mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), karena tidak ada
aktivitas lain, saya meluncur ke ruang komputer fakultas yang masih baru. Hari
itu saya memang ingin menulis cerita untuk sebuah lomba yang deadline penerimaan naskahnya sudah di
depan mata.
Seperti
biasa, sebelum menulis, saya menyeruput terlebih dahulu enaknya secangkir kopi
kapal api yang saya pesan di kantin fakultas. Berharap, setelah menyeruputnya,
ide tulisan yang sudah ada di kepala bisa dituangkan dengan mudah.
Benar
saja, tanpa menunggu lama, setelah menikmati enaknya Kopi Kapal Api, ide-ide
pun berlompatan ke sana-kemari. Tidak lebih dari dua jam, cerita yang tadinya
tertancap di kepala bisa dituangkan dalam komputer dengan sangat mudah.
Setelah
saya edit, cerita tersebut kemudian saya print dan kirim ke majalah remaja
untuk diikutkan dalam lomba. (Dahulu masih pakai komputer desktop dan belum ada
email, semua artikel untuk media dikirim melalui pos, hehehe).
Kurang
lebih satu bulan kemudian, saya mendapat telepon dari awak redaktur majalah
tersebut. Saya diminta untuk mengikuti malam penganugerahan pemenang Lomba Cipta Cerpen Remaja karena saya
menjadi salah satu pemenangnya.
Sungguh
antara percaya dan tidak. Saat pengumuman, nama saya dipanggil paling terakhir,
saya dinobatkan sebagai pemenang utama. Bagai mimpi di siang bolong, dengan
grogi saya menerima Tropy yang selama ini diperebutkan para penulis senior.
Cerpen
anak yang saya sertakan dalam lomba di majalah anak-anak nomer wahid di
Indonesia pun, tak lama setelah penganugerahan di atas, dinobatkan sebagai
salah satu pemenang.
Sejak
peristiwa tersebut, saya semakin yakin, enaknya Kopi Kapal Api itu emang
benar-benar mampu menginspirasi siapa pun, termasuk penulis seperti saya. Sejak
itu, tanpa sehari pun saya lewatkan tanpa ditemani enaknya Kopi Kapal Api.
Dari Cerita Menulis Buku
Selain
menulis cerita remaja, selama kuliah saya tetap nulis cerita anak. Di sela-sela
kuliah, saya menjadi kontributor tetap rubrik musik, artis, dan hiburan di
salah satu koran terbesar di Jawa Barat. Entah telah berapa ratus cerita dan
artikel yang saya tulis. Entah telah berapa cangkir Kopi Kapal Api menemani
hari-hari saya. Yang jelas, setiap saya menulis, secangkir Kopi Kapal Api
dengan setia menjadi teman sejati.
Hingga
saya selesai kuliah dan bekerja di sebuah Penerbit Buku di Bandung sebagai
editor. Jika dahulu bergelut dengan cerita dan artikel, kali ini saya bergelut
dengan manuskrip calon buku. Beruntungnya saya, saya kembali bergelut dengan
naskah buku anak dan remaja.
Tidak
hanya mengedit, saya pun diberi kesempatan untuk menulis buku, terutama buku
anak-anak. Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan. Satu persatu buku yang
saya tulis terbit. Awalnya memang tidak mudah, tetapi setelah mencoba malah
ketagihan.
Tepat,
setelah delapan tahun menulis buku, tepatnya tahun 2009, nama saya tercatat
dalam Museum Rekor Muri, sebagai Pengarang
Buku Anak Terbanyak dengan 300 Judul Buku Dalam Kurun Waktu 8 Tahun.
Bayangkan,
menulis yang awalnya hanya sebuah kesenangan, sekarang menjadi profesi yang
menghasilkan. Tidak hanya menghasilkan, tetapi juga sangat menyenangkan. Saya
yakin sekali, semua tak akan terjadi tanpa enaknya kopi kapal api yang memang
mampu menginspirasi.
Sama
seperti Kopi Kapal Api, saya menulis buku anak pun karena ingin menginspirasi anak-anak
Indonesia supaya kehidupannya jauh lebih baik, lebih bahagia, dan lebih
inspiratif.
Travel Blogger
Inspirasi
dari enaknya Kopi Kapal Api ternyata tidak berhenti sampai di sana. Seiring
dengan perkembangan zaman, saat ini saya tidak hanya menulis untuk media dan
buku, tetapi juga blog alias ngeblog.
Blog
saya lebih banyak berisi dunia perbukuan dan traveling yang saya lakukan ke
beberapa daerah. Baik yang saya lakukan sendiri, diajak traveling gratis oleh
agent travel ataupun memenangkan sebuah lomba blog.
Lomba
terakhir yang saya ikuti berhadiah jalan-jalan ke Labuan Bajo. Lagi-lagi saya
harus berterima kasih dengan enaknya Kopi Kapal Kapi yang terus menginspirasi
tulisan-tulisan traveling saya sehingga saya pun punya cerita tentang #KapalApiPunyaCerita.
Sama
seperti saat menulis artikel untuk media atau buku, saat ngeblog pun saya tetap
menyeruput Kopi Kapal Api. Bahkan, saat traveling seperti ke Labuan Bajo kemarin
pun, tak pernah lepas dari Kopi Kapal Api, padahal di atas Kapal Feri sudah
disediakan Kopi Flores.
Jauh
sebelum eksplor Labuan Bajo pun, berkat blog saya sempat melakukan tes drive salah satu merk mobil terkenal
bareng beberapa travel blogger dari Kota Palu Sulawesi Barat hingga Kota
Makasar Sulawesi Selatan. Mengeksplor wisata di Pulau Kyusu Jepang selama satu
minggu dan beberapa tempat wisata lain di dalam atau pun di luar negeri. Hampir
semuanya gratis.
Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak
Hingga
saya menulis ini, saya tetap ditemani secangkir Kopi Kapal Api. Entah, sejak
pertama kali menyeruput dahulu hingga kini enaknya tetap tak berubah, tetap
menginspirasi. Tak bisa dipungkiri lagi, Kopi
Kapal Api memang Jelas Lebih Enak.
Paling tidak ada 4 hal yang membuat Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak:
1). Hanya Biji Pilihan
Sejak
dahulu Kapal Api selalu menggunakan biji kopi Arabika dan Robusta terbaik untuk
bahan kopi yang akan dikemas. Biji kopi juga telah melalui proses seleksi yang ketat.
Meski
pun harga kopi di pasaran sedang melonjak, Kapal Api tetap menggunakan biji
kopi pilihan untuk menghasilkan kopi dengan aroma yang harum dan rasa yang
jelas lebih enak. Hal ini membuktikan bahwa Kapal Api benar-benar konsisten
dalam memberikan produk berkualitas terbaik untuk penikmat kopi di Indonesia.
2). Tahap Mix and Roasting
Setelah
mendapatkan biji kopi pilihan yang siap untuk diolah, berikutnya biji kopi melalui
tahap berikutnya, yaitu mix and roasting.
Proses ini yang akan menentukan karakter, aroma, dan cita rasa Kopi Kapal Api.
Prosesnya,
biji kopi yang telah benar-benar dipilih dimasukkan ke dalam mesin khusus
roasting, lalu disangrai pada suhu sekitar 200 derajat Celcius selama kurang
lebih 15 menit.
Tahap
mix and roasting ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam
biji kopi. Semakin rendah kadar air dalam biji kopi, maka akan semakin kuat
aroma dan cita rasa kopi yang dihasilkan.
3). Tahap Grinding and Quality
Control
Supaya
menghasilkan kopi yang jelas lebih enak aroma dan rasanya, tahap selanjutnya
biji kopi didinginkan di dalam mesin khusus bersuhu sekitar 50 derajat Celcius.
Setelah suhu pada biji kopi menurun lantas dimasukkan dalam mesin penggiling
hingga halus. Proses ini dinamakan dengan grinding.
Oh
iya, mesin grinder secara otomatis akan memisahkan hasil gilingan yang halus
dan kasar. Gilingan yang kasar akan kembali diproses hingga benar-benar halus.
Sedangkan, gilingan yang sudah halus akan langsung diambil dan diproses hingga
tahap pengemasan.
4). Inovasi Tiada Henti
Bukan
Kapal Api jika tidak melakukan inovasi tiada henti. Temen-temen mungkin sudah
sangat familiar dengan Kopi Kapal Api
Special Mix yang sehari-hari diseduh untuk teman beraktivitas.
Apa semua sudah pada tahu, kalau Kapal Api juga mengeluarkan inovasi varian produk bernama Kapal Api Easy Drip? Easy Drip ini dikemas dalam wadah drip bag. Varian produk ini cocok buat yang ingin menikmati sensasi nikmatnya minum kopi layaknya seduhan pourover di kafe favorit.
Apa semua sudah pada tahu, kalau Kapal Api juga mengeluarkan inovasi varian produk bernama Kapal Api Easy Drip? Easy Drip ini dikemas dalam wadah drip bag. Varian produk ini cocok buat yang ingin menikmati sensasi nikmatnya minum kopi layaknya seduhan pourover di kafe favorit.
Ada
tiga varian yang bisa dipilih, Kapal Api
Easy Drip Flores Manggarai Blend, Kapal Api Easy Drip Luwak Blend, dan Kapal Api Easy Drip Brazilian Blend. Nikmatnya
minum Kapal Api Easy Drip, kita bisa menikmati kopi tanpa ampas dengan aroma
dan cita rasa yang jelas lebih enak.
Info Tambahan
Tahun
2017, Kapal Api mengeluarkan 3 varian kopi terbaru yang siap memanjakan Teman
Ngopi. Kapal Api Special Kemasan Sachet,
Kapal Api Special Kemasan Ekonomis, dan Kapal
Api White Coffee Premium.
Khusus
untuk Kopi Kapal Api Special Kemasan Sachet, saya selalu membawanya ke mana
pun, termasuk saat traveling karena memang praktis. Nyeduhnya juga sangat
mudah, cukup menyiapkan air panas (90°C-95°C) kurang lebih 200ml untuk
mendapatkan segelas kopi yang siap minum.
Memang,
sampai saat ini tak bisa saya pungkiri kalau enaknya kopi Kapal Api itu sangat
menginspirasi. Siapa pun pasti mengamini dan mengakui jika Kopi Kapal Api, Jelas Lebih Enak!
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Kopi Kapal Api ini kopiku dari kecil. Aku udah minum kopi ini dari kecil gara-gara sekeluarga pada seneng ngopi
BalasHapusSama kalau begitu hehehe
Hapuswowww...keren banget mas. sampe masuk muri gitu. kopi kapal api andalan paksu nihh
BalasHapusMakasih Mbak Lia, hehehe. Sama berarti dunk
Hapusmantap kali prestasi dari kang ali ini. keren!
BalasHapusMakasih Koh, sama mantabnya dengan prestasi Koh Dedi
HapusKopi yang jelas lebih enak. Kusuka jg kopi kapal api terutama kopi lampungnya
BalasHapusKopi luwaknya saya suka
Hapussaya jugaa sukaa minum kopi kapal api sejak kecil...
BalasHapusSama dunk kalo gitu
HapusSaya juga pecandu kopi.
BalasHapusDan suka juga sama kopi kapal api...
Kalau penulis biasanya minum ini menemani aktivitasnya.
Waaah, rata-rata penulis emang pecandu kopi ya
Hapuspengen banget bisa nulis cerpen kaya gini tapi pas dicoba kok kayaknya ceritanya malah hawur2an
BalasHapusSaya suka kopi. Kalau ingat kopi Kapal Api ingat bapak, suka sama-sama bikinnya Campur pake susu hehe
BalasHapusHari ini belum ngopi sayah
BalasHapusKopi Kapal Api, brand kopi di Indonesia ini sudah cukup melekat kuat sampai saat ini. Sambil ngopi biasanya enak kalau ditemani cemilan ya Kang. ;-)
BalasHapusWah kopi saya nih sejak jaman SMA. Di keluarga saya merk ini tak tergantikan
BalasHapusWaaah..kopi kapal api mah kesukaan suamiku. kalau saya pas bikinin saya cium dulu aromanya...dan saya suka sama aromanya..
BalasHapusDari penulis buku anak sampai travel writer enak kali Kang Alee ini, semua dicicipi 😀 btw mintak lah kopi kapal apinya hehe, dulu waktu emak ayah buka warung aku sering nyicip kopi kapal api yg dijual lalu diseduh utk dihidangkan buat Ayah, rasanya paaasss...
BalasHapuswaaah.. kapal api berjasa banget untuk karier Bang Ali nih... keren foto2nya...
BalasHapuspenulis itu identik banget yah dengan kopi, katanya kopi bisa memberikan inspirasi... apalagi kopi yang diminum adalah kopi kapal api, widih makin banyak isnpirasi yang datang. Kopi ini favourite aku juga lho ^^ jelas lebih enak...
BalasHapuskopi kapal api inikopi pertama yang aku tahu sebelum bermunculan merk-merk kopi sekarang. dan ternyata ada varian barunya yaa
BalasHapuswah, sudah dapet rekor muri, 300 buku dalam 8 tahun. Subhanallah, kapan aku bisa begitu yaa? apa aku harus minum kopi kapal api dulu biar bisa seproduktif Kang ALe?
BalasHapusAnda seorang master SEO? atau yang sedang belajar SEO dan ingin menjajal kemampuan SEO anda?
BalasHapusAyo ikuti kontes SEO di itu99 dengan total HADIAH Rp.30.000.000
Pendaftaran dimulai pada tanggal 22 Januari 2018
Pendaftaran berakhir pada tanggal 22 April 2018
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 7 Mei 2018
Hadiah akan dibagikan pada 8 Mei 2018
Untuk info lebih lanjut, klik link ini : www.itu99(dot)org/kontes/
Saya juga suka ngopi Bang Ali. Salut atas prestasi Bang Ali yang sudah sukses menulis 300 judul buku. Semoga kesuksesan ini menular kepada penulis lainnya. Salam Olahraga!
BalasHapus