Cerita
Pengaruh Formula Ajaib
Pengaruh Formula Ajaib
Oleh Ali Muakhir
“Hei! Berhenti!” teriak Rudy pada Fikri,
yang sudah ditunggunya di perempatan jalan menuju sekolah.
Fikri menghentikan sepedanya. Kali ini
dia tidak takut lagi menghadapi Rudy. Itu karena, kamarin dia mendapat formula
ajiab dari Profesor Glan.
Menurut Profesor Glan, formula ajaib itu
bisa membuat keinginan seseorang terjadi hanya dengan memikirkannya saja.
Kemarin sore, Fikri sudah membuktikannya. Dia membuat seekor kucing tidak bisa
bergerak, sehingga tidak jadi memangsa seekor tikus.
“Ada apa?” tanya Fikri.
Dia turun dari sepeda dan bertolak pinggang
di depan Rudy dan teman-temannya. Padahal biasanya, baru digertak saja Fikri
sudah panik dan sibuk membetulkan kaca mata tebalnya.
Rudy sedikit kaget, “Kamu nantang?”
“Tidak juga,” jawab Fikri pelan.
Rudi mengeluarkan buku ulangannya, lalu
melemparkannya ke wajah Fikri, “Lihat! Gara-gara kamu tidak mau memberi contoh,
nilai ulanganku jadi berantakan!” katanya.
Fikri menarik napas dalam-dalam, “Nilai
ulanganmu berantakan, itu bukan urusanku, tahu!” bentaknya kemudian.
Kali ini Rudy benar-benar kaget. Fikri
yang kemarin masih seperti kucing kedinginan, kini berani membentaknya?
“Rupanya kamu sudah jadi jagoan,ya?”
Rudy mendekat, tangan kirinya memegang
kerah baju Fikri. Namun, ketika tangan kanannya terayun ke atas akan memukul
Fikri, tiba-tiba tangannya itu tak bisa digerakkan.
Fikri tersenyum, “Ayo pukul kalau bisa,”
tantangnya sembari melepas tangan Rudy dari kerah bajunya, lantas meneruskan
perjalanan.
Rudy dan teman-temannya celingukan.
Mereka tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Mustinya tadi Fikri sudah babak
belur atau pipinya memar, namun ...
“Kamu kenapa, Rud?” tanya Geo, salah
satu teman Rudy.
Rudy menggeleng, “Tidak tahu! Tiba-tiba
tanganku susah digerakkan. Aneh,” ujarnya pelan.
Di sekolah, Fikri menceritakan kejadian
itu pada Nikki, teman sebangkunya.
“Ah, kamu bohong,” kata Nikki tidak
percaya.
“Kalau tidak percaya, lihat saja
istirahat nanti,” tegas Fikri.
Fikri benar-benar membuktikan
perkataannya. Di lapangan sekolah, dia berpikir supaya Geo memukul Rudy, lalu
Rudy membalasnya. Begitu terus sampai mereka babak belur dan tidak bisa
dipisahkan.
Tidak lama kemudian keingin tersebut
terwujud. Tiba-tiba saja Geo memukul Rudi dan Rudy membalas memukul Geo. Pak
Sadar yang kebetulan melihat langsung melerai.
Namun, tampaknya pengaruh formula yang
telah diminum Fikri lebih kuat. Rudy dan Geo terus saling pukul. Keadaan pun
menjadi ramai.
“Fik, hentikan, Fik!” bisik Nikki mulai
ketakutan.
Fikri terdiam. Dia menggigit jarinya,
“Sa ... saya sudah berusaha menghentikan, tapi tidak bisa,” katanya tergagap.
“Jadi ...,” Nikki menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal.
Sementara di lapangan sana Rudy dan Geo
terus saling pukul. Tenaga mereka sepertinya hanya untuk memukul dan memukul.
Mereka baru berhenti setelah pingsan. Akhirnya, mereka dibawa ke rumah sakit.
“Fik, kamu harus bisa menahan diri,
kalau tidak mereka bisa mati,” kata Nikki masih ketakutan.
Fikri terdiam. Dia tak tahu kalau
pengaruh formula ajaib itu sehebat itu. Dia tidak bisa membayangkan andai
formula itu jatuh ke tangan penjahat. Pasti dunia ini akan hancur.
“Saya janji, Nik. Tapi, kamu jangan
bilang siapa-siapa, ya,” kata Fikri.
Pulang sekolah Fikri langsung menuju
rumah Profesor Glan. Fikri ingin menceritakan kehebatan pengaruh formula ajaib,
namun dia takut profesor akan mengembangkannya. Bisa-bisa dunia ini kiamat.
“Hei, apa kau sudah merasakan
pengaruhnya?” tanya profesor.
Samar-samar dan amat pelan sekali Fikri
menggeleng.
“Tidak merasakan apa-apa?” profesor
terperanjat, “Apa ada yang salah? Kemarin waktu dicobakan ke tikus putih,
berhasil. Pengaruhnya bisa sampai dua minggu lebih,” lanjutnya sambil
menggaruk-garuk kepala.
Deg! Dua minggu?! Berarti aku harus
menjaga pikiranku selama itu, bisik Fikri dalam hati.
“Mungkin hanya untuk binatang, Prof,”
Fikri mencoba memberi alasan untuk menutupi kebohongannya.
Profesor Glan melirik sekilas, lalu
mengutak-atik formula temuannya itu. Diam-diam Fikri keluar laboratorium,
meninggalkan Profesor.
“Maaf Prof, saya telah berbohong,” gumam
Fikri pada diri sendiri, sebelum mengayuh sepedanya. Dia janji, suatu saat
nanti akan menceritakan pengaruh formula ajaib yang sebenarnya pada profesor.
Dalam perjalanan, Fikri berharap Geo dan
Rudy bisa cepat sembuh. Dan, tanpa sepengetahuannya, keajaiban terjadi. Nun
jauh di rumah sakit sana, semua dokter terheran-heran melihat kedua pasien
ciliknya sembuh total tanpa harus diobati.
(Cerpen Pemenang Sayembara Cerita
Futuristik Bobo)
Previous article
Next article
Cerita simpel tapi ngena. Pantes menang ya, Mas
BalasHapusKita tuh harus banget menjaga pikiran. Meski aku pun kadang punya pikiran jahat juga. Buru2 istighfar deh
Cerita simpel tapi ngena. Pantes menang ya, Mas
BalasHapusKita tuh harus banget menjaga pikiran. Meski aku pun kadang punya pikiran jahat juga. Buru2 istighfar deh
keren banget kang kisahnya, saya ikut deg-degan sekaligus semangat sekali membacanya. kukasih ke anakku pasti suka nih
BalasHapusCeritanya seru dan ringa, i like it. Layak banget untuk jadi pemenang sayembara di Bobo.
BalasHapusCeritanya mirip dengan Nobita dan Doraemaon ya hihihi
BalasHapusNobita juga selalu jadi anak yang dirundung oleh teman-temannya, tapi berkat doraemon dia bisa lebih percaya diri
Wuaw, keren ceritanya
BalasHapusCocok memang menjadi bacaan untuk anak2
Ada misi dan pesan yg tersampaikan dengan baik
Btw ini cerita ada lanjutannya kan ya
Kadang emang ada kebenaran yang perlu disembunyikan dan cukup diketahui oleh sedikit org aja hehe. Btw ini cerpen yang menang karya Kang Ali?
BalasHapusUhh pantes aja menang, kisahnha inspiratif. Poinnya adalah menjaga pikiran dan hati agar stay positif ya
BalasHapusCeritanya singkat tapi klimaks nya dapat, keren banget nih, penasaran kepingin lihat kalau dibikin komiknya deh
BalasHapusSeru juga yaa...bila ada formula pengendali pikiran.
BalasHapusAku jadi ingat Profesor-X dan Jean Grey di X-Men, para pengendali pikiran.
Ceritanya padet denganpercakapan ya kak, berhunbung banyak tanda petik, saya kudu baca berulang dan mencerna setiap percakapannya biar paham jalan ceritanya hehehe. seru juga sih imajinasinya kak
BalasHapusWaduh, jadi inget PR nulis cernak futuristik itu. Langsung bikin abis ini. Cernaknya keren, Kang ��
BalasHapusKeren ini cerita anak tapi imajinasinya menyenangkan! Apalagi bagian si anak berbohong krn takut disalahgunakan, aih jd teringat cerita2 di buku bobo :3
BalasHapuscakep banget ceritanya, pantas menang.
BalasHapus