Fiksi
[Novel Anak] Matahari Kecil -1
[Novel Anak] episode 1
Matahari Kecil
Oleh Ali Muakhir
(1)
Hari ini usia Ines genap tiga belas tahun, tetapi tidak
ada kue tar, tidak ada tiup lilin, tidak ada musik, dan tidak ada apa pun yang
berbau-bau pesta, kecuali ucapan selamat dari beberapa pengurus panti,
anak-anak panti, serta kado mungil dari Bunda Asma. "Boleh dibuka,
Bunda?" tanya Ines sambil tidak lepas dari senyum manisnya.
Bunda Asma mengangguk. Beliau duduk di pinggir tempat
tidur Ines. Memperhatikan Ines yang dengan hati-hati sekali membuka kado mungil
darinya. Beberapa saat kemudian, sete-lah kado mungil itu terbuka, terdengar
pekik senang dari bibir mungil Ines.
"Alhamdulillah. Terima kasih, Bunda!" Ines
memeluk Bunda Asma. Tanpa terasa air matanya mengalir. Dia amatterharu.
"Ines janji, mulai hari ini Ines akan terus memakai jilbab."
Bunda Asma mengelus kepala Ines dengan rasa sayang yang
teramat sangat. Dia sudah seperti anak sendiri karena Ines termasuk anak yang
paling lama tinggal di Panti Asuhan "Ayyash" yang telah berpuluh
tahun dikelolanya.
Panti itu terletak di Kota Sumedang. Kota kecil di Jawa
Barat yang terkenal dengan tahunya.
"Bunda percaya," ujar wanita setengah baya yang
tetap kelihatan cantik itu. "Ines sudah balig, sudah waktunya menutup
aurat dengan sempurna," lanjutnya.
Ines mengangguk. Sebetulnya, dari dahulu Ines ingin
sekali memakai jilbab secara sempurna, tetapi karena tidak punya uang, dia
tidak mampu membelinya. Dia hanya bisa berharap dan menunggu uluran tangan para
dermawan.
Beberapa kali Ines mendapat jatah jilbab bekas, itu pun
tidak lama karena baru beberapa bulan robek, atau diminta adik-adik lainnya di
panti ini. Dan sekarang, setelah usianya meng-injak angka tiga belas, dia harus
mulai menjaga diri dan menutup auratnya secara kaaffah. Apa-lagi sekarang sudah
diberi tiga lembar jilbab oleh Bunda Asma.
Hari itu juga, Bunda Asma mengajari Ines memakai jilbab
yang baik dan benar sesuai dengan AI-Quran dan hadis.
"Bunda, kenapa sih, perempuan harus memakai
jilbab?" tanya Ines tanpa diduga Bunda Asma. Selama ini, sebetulnya Bunda
Asma sudah menjelaskan kepada anak-anak panti yang sudah balig. Mungkin Ines
lupa atau ....
Bunda Asma tersenyum, "Karena bagian kepala
perempuan adalah aurat, jadi harus ditutup seperti halnya kita menutup bagian
tubuh lainnya," jawabnya.
"Selain itu?" tanya Ines lagi.
"Untuk menjaga diri." Bunda Asma menarik napas
dalam-dalam. "Ines pernah mendengar, ada perempuan pakai jilbab digoda
laki-laki iseng di jalan?" tanyanya kemudian.
Ines menggeleng.
"Nah, itu salah satu gunanya, untuk menjaga diri
dari kejahatan." Bunda Asma memasang peniti kecil di bawah dagu Ines.
"Dengan memakai jilbab, berarti kita menghargai diri kita, jadi orang lain
pun akan menghargai kita," jelasnya lagi.
Ines mengangguk-angguk. Betul juga, pikirnya.
"Salah satu harta perempuan itu, kecantikan dan
keindahan tubuh. Harta itu wajib kita jaga."
"Salah satu caranya dengan memakai jilbab?"
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar
"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"