Fiksi
[Novel Anak] Matahari Kecil -2
[Novel Anak] episode 2
Matahari Kecil
Oleh Ali Muakhir
(2)
Bunda Asma mengiyakan.
Suasana panti yang cukup tenang membuat perbincangan
mereka seolah tidak ada putusnya. Padahal, Bunda Asma telah selesai mem-bantu
Ines memakai jilbab yang baik dan benar.
"Bunda, sebetulnya arti jilbab sendiri itu apa,
sih?"
Sebelum menjawab, Bunda melipat kembali jilbab-jilbab
yang telah dicoba Ines. Jilbab-jilbab tersebut, kemudian disimpan di lemari
Ines yang terletak persis di dekat tempat tidur Ines. Bukan lemari sebetulnya,
tetapi kotak sangat sederhana. Besarnya hanya satu kali satu meter, yang
kemudian mereka sebut "lemari" karena tempat tersebut menjadi milik
paling pribadi tiap anak yang tinggal di panti. Tiap anak diberi satu lemari.
Panjang-lebar Bunda Asma menjelaskan apa arti jilbab yang
sesungguhnya. Dalam Kitab Al-Munjid, jilbab diartikan sebagai baju atau
pakai-an yang lebar. Dalam Kitab Al-Mufradat, jilbab diartikan baju atau
kerudung. Sedangkan dalam Kitab Al-Qamus, mengartikan jilbab sebagai pakaian
lebar sekaligus kerudung yang biasa dipakai wanita untuk menutupi pakaian.
Kitab Lisanul Arab, mengartikan jilbab sebagai jenis
pakaian yang lebih lebar dan panjang daripada kerudung, dan lebih kecil
ketimbang selendang yang biasa dipakai perempuan untuk menggendong bayi.
"Berarti, jilbab itu pakaian longgar yang bisa
menutup kepala dan dada," tuntas Bunda Asma.
"Mmm ..., seperti yang Bunda kenakan?" tebak
Ines.
Bunda Asma mengangguk-angguk, "Kalau baru belajar
dan belum bisa memakai yang panjang, ya yang penting untuk menutup aurat juga
tidak apa-apa. Yang pasti, harta kita ter-jaga."
Sekali lagi, Ines mengangguk-angguk. Ke-palanya yang
sekarang sudah tertutup jilbab dengan rapi, bergoyang-goyang sejenak.
"Bunda, beberapa kali Ines melihat, sekarang banyak
anak seusia Ines pakai jilbab dengan macam-macam model. Menurut Bunda
gimana?"
"Wah, kalau itu Bunda belum bisa jawab," mata
Bunda Asma berbinar-binar. "Kalau sekadar model, mungkin tidak masalah.
Kan biar yang muda-muda seperti Ines, mau pakai jilbab. Tetapi, kalau sudah
keterlaluan, Bunda tidak setuju juga."
"Misalnya?"
"Jilbab kan, awalnya untuk menutup aurat supaya
tidak menimbulkan prasangka yang bukan-bukan. Kalau pakai jilbab malah menimbulkan
prasangka yang bukan-bukan, ya nama-nya bukan jilbab, dong."
"Namanya apa?" kejar Ines.
"Penutup aurat atau kerudung."
Ines tersenyum, "Kerudung gaul?"
Mereka berdua tersenyum. Bunda mencium kening Ines. Ines
memejamkan mata menikmati rasa sayang yang diberikan Bunda Asma kepadanya.
Tanpa terasa, waktu sudah semakin senja. Suara azan
magrib sudah mengalun dari masjid sebelah panti. Sekali lagi Ines mengucapkan
terima kasih, dan sekali lagi memeluk erat Bunda Asma. Seolah tak ingin
melepasnya begitu saja.
bersambung ke-3
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar
"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"