Review
Samsung Galaxy Note Edge dan Cerita Tentang Tepian
Samsung Galaxy Note Edge ada di Genggaman |
Samsung Galaxy Note Edge gratis? Yang
bener? Mendengar namanya saja sudah membuat mata berbinar-binar, apalagi bisa
memilikinya? Bisa teriak sambil koprol berkali-kali pakai kayang sambil jalan ratusan
meter kalau dapat gratis, saking senangnya.
Samsung Galaxy Note Edge pertama kali dikenalkan awal September tahun lalu di Berlin,
pada ajang IFA 2014. Baru awal Maret lalu ponsel pintar dan canggih, produksi
perusahaan elektronik terbesar di dunia ini resmi diluncurkan untuk pasar Indonesia.
Siapa pun pasti terpesona dengan tampilan Samsung
Galaxy Note Edge karena gedget besutan perusahaan elektronik bermarkas di Soul
Korea Selatan ini, terlihat elegan dan mewah dengan desain dua layarnya, layar
besar dan layar kecil berada di tepinya.
Layar
kecil yang melengkung
pada tepian Galaxy Note
Edge, tak dapat dipungkiri, menjadi bagian paling menggoda bagi pecinta ponsel layar
sentuh ini.
Hal ini menjadi
lompatan baru Samsung dalam mengukuhkan dominasinya di pasar ponsel cerdas.
Begitu melihat tampilan serta spesifikasi Samsung
Galaxy Note Edge, imajinasi saya langsung melayang-layang jauh di awan. Saya
membayangkan, jika memiliki ponsel tersebut tidak lagi membutuhkan gedget
tambahan untuk menunjang aktivitas saya karena kebutuhan telah tercukupi pada
ponsel tersebut.
Dua Layar yang Memesona |
Apa yang Akan
Saya Lakukan?
Lantas, apa yang akan saya lakukan jika memiliki Samsung Galaxy Note Edge?
Salah satu yang menarik dari Galaxy Note Edge adalah
layar kecilnya. Layar tambahan di tepian ponsel yang melengkung hingga bagian
belakang. Layar kedua ini menginspirasi saya untuk membuat cerita anak bertema Tepian. Bisa dalam media tulisan, video
dongeng, atau foto dongeng. Cerita tersebut nanti akan menjadi konten aplikasi
yang bisa diunduh gratis di android play store atau Samsung Play Store.
Kenapa cerita bertema Tepian? Tepian saya ambil dari
kata Edge yang terdapat pada Samsung Galaxy Note Edge. Edge dalam bahasa Indonesia diartikan dengan tepi, tepian, pinggir, tebing. Edge sebagai kata benda berarti the outside limit of an object, area, or
surface; a place or part farthest away from the center of something (batas
luar objek, area, atau permukaan; tempat atau bagian terjauh dari pusat
sesuatu).
Saya rasa, pihak Samsung saat memberi nama produk luar
biasa ini dengan nama Galaxy Note Edge tidak dengan serta merta karena ada
layar tepi, tetapi karena ada sesuatu yang lebih dari sekadar layar tepi,
makanya saya ingin membuatnya menjadi semakin spesial dengan mengangkat tema tepian.
Edge bermakna sangat luas dan mampu membuat anak berimajinasi, sama seperti
ketika saya melihat layar kecil yang berada di tepian Galaxy Note Edge.
Kenapa saya ingin membuat cerita anak dalam berbagai
media dengan Samsung Galaxy Note Edge? Selain karena spesifikasi yang dimiliki
Samsung Galaxy Note Edge sangat suport,
juga karena ingin membuat anak-anak bahagia dengan cerita dan Samsung Galaxy
Note Edge yang saya miliki bermanfaat untuk banyak orang.
Berbagi
Cerita Tepian
Samsung Galaxy Note Edge dilengkapi dengan kamera yang
handal. Kamera berada di depan dan belakang. Kamera belakang 16 MP yang dapat
menghasilkan kerapatan foto mencapai 3456 x 4608 pixels dan video dengan
kualitas 2160 pixels pada 30 frame per detik.
Kamera dilengkapi dengan fitur optical image stabilization, autofocus, LED flash, Dual Shot,
Simultaneous HD video, image
recording, geo-tagging, touch focus, face dan smile detection, panorama, HDR, optical stabilization, dan dual-video
rec hasilnya menjadi semakin baik.
Belum lagi didukung dengan tipe layar Super AMOLED capacitive touchscreen, beserta 16 juta
warna. Tipe AMOLED ini bila diletakan di luar ruangan dan ketika terpantul
sinar matahari, ketajaman layar tidak akan terpengaruh, sehingga bisa merekam
video atau foto dengan pencahayaan yang optimal.
Sementara kamera depan didukung dengan resolusi 3.7
MP, serta ukuran 1080p@30fps. Kamera depan selain berfungsi sebagai komunikasi video call juga bisa untuk selfi setelah
membuat tulisan, video dongeng, atau foto dongeng, hehe.
Nah, dengan fasilitas ini saya membayangkan, saya bisa
membuat video dongeng dengan tokoh
boneka jari di dalam ruangan atau di luar ruangan. Saya bisa memanfaatkan
dinding yang bergambar, ruangan dalam sebuah gedung yang cantik, atau ruang
publik yang lapang untuk pengambilan video.
Saya cukup mendongeng dengan tokoh boneka jari yang
bisa dibawa ke mana pun saat beraktivitas dan merekamnya dengan Samsung Galaxy
Note Edge tanpa takut kehabisan ruang penyimpanan karena kapasitas penyimpanan
Samsung Galaxy Note Edge cukup besar.
Samsung Galaxy Note Edge memiliki memori internal 32GB
dan 64GB serta memori eksternal dengan tipe MicroSD dengan batas kapasitas
128GB. Samsung Galaxy Note Edge juga mendukung RAM dengan kapasitas 3GB. Cukup
besar, bukan?
Saya juga akan sering-sering membuat foto dongeng karena hasil foto saat
dilakukan pada waktu malam, hasilnya tetap sebagus pada saat memotret pada
waktu siang. Saya tinggal mencari objek yang tepat untuk dijadikan sebagai foto
dongeng.
S Pen Stylus dan Layar Anti Gores |
Samsung Galaxy Note Edge memiliki layar 5.6 inci
dengan dimensi ukuran 151.3 X 82.4 X 8.3 mm, berat 174 gram. Dilengkapi dengan S Pen stylus dan Fingerprint sensor dengan pelindung
layar Corning Gorilla Glass 3 dan curved edge screen sehingga layar tidak
akan tergores.
S Pen stylus ini akan memudahkan saya untuk menulis dongeng dengan Galaxy Note
Edge. Jadi lengkap sudah apa yang akan saya lakukan jika memiliki ponsel
generasi terbaru dari Samsung ini.
Salah satu cerita yang sudah saya tulis dan akan saya jadikan
video dongeng berjudul, “Seruling yang Tertinggal di Tepian Hutan”. Berikut ini
ceritanya:
Seruling yang Tertinggal
di Tepian Hutan
Di tepian hutan, tiba-tiba
ramai karena ada benda yang membuat penasaran. Benda itu bentuknya panjang,
tidak berkepala, tidak punya mata, hidung, mulut, telinga, tangan, dan kaki.
“Apa dia bisa bicara?”
tanya Tupai penasaran.
“Dia tidak punya
mulut, pasti dia tidak bisa bicara,” jawab Monyet.
“Apa dia bisa
bernyanyi?” tanya Kura-kura.
“Apalagi bernyanyi,
berbicara saja tidak bisa,” jawab Kelinci.
Kelinci mendekat
lalu memegang benda itu. Aneh, badannya penuh lubang. Jangan-jangan ia sudah
mati karena tertembak peluru.
“Teman-teman, dia
tidak bergerak. Apa dia sudah mati?” kata Kelinci beberapa saat kemudian.
“Apa yang mati
teman-teman?” tiba-tiba Kucing datang.
“Benda itu!!!”
jawab Tupai, Monyet, Kura-kura, dan Kelinci secara bersamaan.
Kucing kemudian
memegang benda itu. Karena penasaran ia meniup satu persatu lubang yang
memenuhi benda itu. Ternyata bunyinya nyaring!
“Wah, benda itu
ternyata bisa bersuara! Coba kamu tiup lagi!” teriak Kelinci.
Kucing meniup
kembali, kali ini disertai dengan tepukan tangan, pukulan kayu, dan benda-benda
di sekitar mereka, sehingga menimbulkan irama riang. Apalagi, Kelinci yang
suaranya merdu sekarang bernyanyi. Mereka tidak menghiraukan lagi apa nama
benda yang mereka temukan.
Kalian tahu, apa
nama benda itu? Kalau kalian tahu, coba kasih tahu mereka kalau benda yang
mereka temukan adalah seruling!
Hari
itu, di tepian hutan, penghuni hutan tidak lagi mempermasalahkan benda apa yang
mereka temukan, yang terdengar mereka sedang bernyanyi diiringi musik riang. Apa
kalian mau ikutan? Datang saja di tepian hutan.
Ah, rasanya ingin segera memiliki Samsung Galaxy Note
Edge. Semoga segera memilikinya. []
----------------------
Bahan Tulisan dan Foto
1. Samsung ID
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar
"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"