Tips
8 Langkah Cepat Nerbitin Buku
SETIAP
orang yang senang membaca dan menulis pasti sering berpikir atau paling tidak terlintas keinginan untuk menerbitkan buku. Entah itu buku yang
terlihat paling mudah ditulis atau buku yang sulit untuk ditulis.
Dua Buku Serial Si Olin Kembali Beredar (Foto: Alee) |
Akan
tetapi, jarang sekali penulis yang kemudian berusaha keras untuk menembus penerbit, kalau pun sudah berusaha keras, biasanya akses menuju
penerbit terasa sulit. Ujung-ujungnya melupakan keinginan tersebut.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Dari pengalaman selama bergaul dengan
dunia tulis menulis dan dunia penerbitan, cara berikut ini bisa diterapkan,
apalagi kalau sudah kebelet nerbitin buku.
1). Tanya Kebutuhan Naskah
Kita sebagai penulis harus berani bertanya dan memastikan kebutuhan
penerbit. Pastikan dulu kalau
penerbitnya membutuhkan naskah seperti yang sedang kita tulis. Caranya, bisa
tanya-tanya ke penerbitnya. Tidak usah bimbang atau ragu. Telepon
nyambung selama jam kerja. Kalau belum
kenal? Kenalan dulu, ya saat telepon itu. Sambungan Langsung Jarak Jauh tidak
mahal, kan? Apalagi jika dibandingkan dengan nilai karya kita.
2). Print Naskah
Print rapih
karya kita lengkap dengan sampul depan dan sampul belakang. Jangan lupa
sertakan ringkasan
cerita jika sebuah novel. Jika sebuah
seri buku anak-anak, sertakan konsep produknya (mengandung unsur-unsur
kelebihan naskah tersebut dengan naskah lainnya, jika ada), contoh visual, dan
desain cover, bisa ambil di internet. Terakhir CV lengkap. Setelah diprint dijilid dengan rapi (kalau perlu kasih
parfum biar wangi, biar editor akuisisinya terpelet, eh,
terpikat).
3). Identitas Naskah
Tulis
besar-besar di pojok amplop jenis naskah yang kita kirim. Misal Novel
Misteri (yang mencerahkan jiwa/ atau yang mengandung unsur-unsur pelajaran
fisika). Tulis nama
editor yang pernah ngobrol dengan kita ditelepon. Eh, pas nelepon jangan lupa minta nomer hape-nya ya,
jangan nomer hape tetangganya, hehehe. Untuk memudahkan komunikasi, tulis alamat
penerbitnya dengan jelas. Kirim
melalui jasa kilat khusus semacam tiki: resinya jangan lupa, disimpan yang rapi
buat tanda bukti.
4). Kontak Editor
Satu minggu
setelah kirim, coba telepon ke editor yang pernah kontak dengan kita. Syukur-syukur
bisa lewat sms/WA/BBM,
atau media sosial lainnya, ini
akan lebih memudahkan. Jika tidak
bisa, sebaiknya telepon untuk memastikan naskah
kita sampai ke alamat dengan selamat.
5). Tunggu Naskah
Tunggu
naskah kita hingga 1-3 bulan, jika lebih dari 3 bulan tidak ada kabar berita,
sebaiknya ditarik dan memulai kembali dengan tips pertama. Kalau ada jawaban,
naskah layak terbit, artinya punya peluang
besar untuk terbit. Ini baru
dari editor akuisi lho, ya, karena pasti akan melewati rapat-rapat lanjutan. Pada rapat
lanjutan ini bagian marketing akan cari info pasar, penanggung jawab akan menambah
referensi, copy editor akan membaca
berulang kali kalau naskah tersebut jadi terbit, jadi siap-siap untuk masuk
jadwal edit. Editor development juga siap-siap mencari referensi visual dan desain, serta layout.
6). Baca Surat Perjanjian
Jika naskah
kemudian dinyatakan akan diterbitkan, segera minta surat perjanjian. Baca satu
persatu pasal yang ada di surat perjanjian, jangan ada yang kelewat. Apa judulnya,
berapa nilai kontraknya, berapa royaltinya, bagaimana cara pembayarannya,
berapa lama kira-kira naskah akan didevelop? 3
bulan setelah tanda
tangan perjanjian atau 1 tahun? Jika ada yang
ganjil, segera lapor polisi, eh maksudnya tanya ke editor yang kasih
perjanjian.
7). Jika Tak Terbit-Terbit
Bagaimana
jika setelah lewat masa perjanjian belum juga terbit?
Tanya ke penerbitnya, yang diwakili editor yang bertanggung jawab pada naskah
tersebut, jangan tanya pada dokter atau pengusaha minyak, apalagi tukang cendol
yang sering lewat di depan rumah kita. Buat kesepakatan kembali, sehingga kita
bisa memperkirakan kapan akan bertanya lagi.
8). Jika Sudah Terbit
Bagaimana
jika tiba-tiba sudah terbit dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu? Malah
dikasih tahu orang lain. Pasti surpraise
banget, hehehe. Saya yakin penanggung jawabnya tidak berusaha kasih surpraise,
jadi nyantai aja lagi. Segera
telepon penerbitnya baik-baik untuk berkomunikasi. Jangan takut, ini hukumnya sangat kuat, jadi kita
sebagai penulis bisa komplain bahkan meminta buku yang telah beredar ditarik
dari pasaran, jika dasar hukumnya kuat.
Kenapa
point 7 dan 8 bisa terjadi? Bisa jadi
karena adanya rotasi jabatan pada perusahaan atau ada orang baru yang menangani
project buku kita, atau bisa jadi sudah berusaha menghubungi, tapi penulisnya
sedang liburan di negeri dongeng, jadi susah banget
dihubungi, tapi masa sih, hari gini susah dihubungi? Nah, kalau alasannya rotasi atau pergantian penanggung jawab, bisa
dipastikan, kalau mau kambing hitam, ini pasti kesalahan atasannya (atasan yg
pernah menangani buku kita) karena atasan wajib meminta laporan sedetil apapun
kepada editor yang pernah ada di bawahnya. Sedetil mungkin. Paling tidak
sekretaris nyimpen file-file, mana buku yang akan terbit, sedang dikerjakan,
sedang dibaca, masih antre buat dibaca, semua tercover dalam sebuah laporan
yang simpel, yang siapa pun bisa
akses. Jika laporan tersebut diperlukan, mudah sekali dikeluarkan. Jadi,
kejadian 7 dan 8 bisa terhindarkan.
Sudah kebelet nerbitin buku? Ikuti saja langkah-langkah di atas. Semoga
bermanfaat. Salam dunia perbukuan! []
@KreatorBuku
Previous article
Next article
asyiiik.. bermanfaat banget, makasih Kang Alee!
BalasHapusMakasih Mbak Tanti udah mampir, hehe
HapusWah, keren! Makasih infonya....
BalasHapusTerima kasih kembali.
HapusTerima kasih udah mampir
salam kenal kak Ali Muakhir, aku pingin banget karya aku di publish, skrg sedang byk menulis, artikel dan novel. need your sharing please, tq
BalasHapusSalam kenal juga.
HapusBagus kalau banyak nulis artikel ... dikirim ke media. Novel dikirim ke penerbit.
Saya share ya Kang. Pengingat-ingat bagi diri sendiri :D
BalasHapusSiap Teh Lin
HapusAlhamdulillah...hatur nuhun ilmunya, kang Ali...siipp
BalasHapusSama-sama Ceuceu
HapusMakasih udah mampir ya
Tahun 2015, alhamdulillah, ada 3 naskah saya yang di-ACC oleh 3 penerbit, yaitu Andi Publisher-Yogyakarta, Indiva Media Kreasi-Surakarta, dan Pustaka Puitika-Yogyakarta. Indiva dan Pustaka Puitika sudah ngasih SPP dan sudah saya tanda tangani. Yang di Andi Publisher belum.
BalasHapusInsya Allah, yang di Indiva bulan Agustus ini terbit, karena sejak Juli sudah naik cetak. Yang di Pustaka Puitika juga sudah dilay-out, bahkan contoh covernya udah dikirim dan udah saya posting berulang kali di FB (biasa Kang Alee...promooo....).Tapi, yang di Andi Publisher, sejak ACC bulan Februari 2015, sampai sekarang belum tahu kejelasan kapan terbitnya. Beberapa kali saya kontak via inbox dan email, tapi selalu dijawab "sedang antre diedit....".Nah, apa yang harus saya lakukan, Kang Ali?Terima kasih.
Pada surat perjanjian ada pasal batas maksimal buku diterbitkan dari sejak tanda tangan perjanjian apa tidak? Patokannya itu saja. Sebaiknya menunggu dan menulis naskah yang baru lagi biar lebih produktif Mas, hehe.
HapusSalam Buku
pengen banget bikin buku, tapi selalu merasa kekuarangan waktu.......
BalasHapusWaaah, kalau kurang waktu tinggal nambah
HapusAish manfaat banget nich artikel, kapan lalu di tawarin bikin buku tapi kok masih ntar sok ntar sok mulu ngak sanggup :-)
BalasHapusAyoooo, bikin buku Kakak
HapusWah, bermanfaat banget. Saya mungkin masih jauh di belakang Mas Ali yang udah banyak banget nulis buku. Jadi saya pengen belajar ini :)
BalasHapusHayuk Mas, biar segera bikin buku
HapusMau nulis tentang desian aaaaah. Siapa tau bisa terbit
BalasHapusHayuk Bro
HapusTerima kasih infonya Kang... nulisnya sering maju mundir sih ;)
BalasHapusNulisnya maju terus Mas, hehehe.
HapusMakasih udah mampir
Poin 4 penting banget tuh. Kemarin saya kirim naskah hard copy dan langsung ditujukan kepada salah satu editor, dua bulan si editor belum terima naskahnya dari bagian sekretariat, akhirnya disuruh kirim ulang via surel. Kalau pegang kontak si editor, setidaknya kita jadi mudah untuk tahu keberadaan naskah kita.
BalasHapusSiap Mas Irvan
HapusTerima kasih, Kang.. Sangat bermanfaat :)
BalasHapusSama-sama Vina
HapusNuhun infonya, Kang Alee :)
BalasHapusSama-sama
HapusHalo mas ali, makasih tipsnya :)
BalasHapusHalo juga ... sama-sama Fira
HapusNulis apa yaa ?
BalasHapusMakasih infonya pak🌹
BalasHapusMakasih kang Alee, bermanfaat bangeet
BalasHapus