Info
Dari Makasar, Menjelajah Keeksotisan Lombok
SAAT para traveler
mendengar Kota Makasar, pasti tempat wisata yang pertama terlintas
adalah Pantai Losari. Begitu pun saat saya berkesempatan ke Makasar.
Pantai Losari langsung tunjuk tangan masuk daftar tempat wisata yang wajib
dikunjungi.
Salah Satu Sudut Pantai Losari yang Sangat Menawan (Foto: Alee) |
Kebetulan
tempat saya menginap tidak terlalu jauh dari Jalan Penghibur, di mana anjungan
dan keramaian Pantai Losari berada. Kurang lebih hanya perlu waktu tempuh 10
menit jalan kaki dari penginapan.
Setelah
melewati Jalan Somba Opu yang mengingatkan saya pada seorang gadis Jalan
Malioboro Jogjakarta karena di sini menjadi pusat oleh-oleh dan pernak-pernik
Makasar. Mulai dari kain tenun, kopi toraja, cokelat lokal, peci khas Bone,
kue-kue kering tradisional, dan sebagainya.
Tiba di sana,
pantai yang dilengkapi dengan joging track di sepanjang tepiannya sudah
ramai oleh para pejalan kaki dan warga yang menikmati pagi. Keramahan warga
serta udara yang masih segar, membuat saya betah berlama-lama di sana. Kalau
tak ingat waktu, bisa sampai sore nongkrong di sana.
Dari Pantai
Losari, saya melihat Pulau Samalona, pulau indah berpasir putih yang
memiliki pesona bawah laut. Perjalanan dari Pantai Losari menuju Pulau Samalona
kurang lebih 30 menit menggunakan perahu sewaan.
Tidak jauh
dari Pantai Losari ada Masjid Apung, masjid yang kemudian juga menjadi
salah satu tujuan wisata religi. Masjid yang diberi nama Masjid Amirul
Mukminin ini melengkapi keindahan Pantai Losari.
Tepat di depan
anjungan Pantai Losari, ada surga buat yang doyan nilep makan yaitu Pusat
Kuliner Makasar. Aneka ragam kuliner dari makanan berbahan seafood,
Mei Kering khas Makasar, Sop Pallubasam, Sop Konro, hingga Coto Makassar ada di
sana. Tentu saja termasuk Pisang Eppe yang rasanya nggak ada duanya itu.
Setelah matahari tenggelam, penjual Pisang Eppe juga menjamur di sepanjang
Jalan Penghibur.
Karena waktu
sudah siang dan keringat bercucuran, saya melanjutkan wisata landmark,
menuju salah satu benteng yang sangat terkenal di Makasar, Benteng
Fort Rotterdam. Hanya perlu waktu 15-20 menit saya sudah berada di dalam bak
mandi benteng dan menyusuri sejarah Makasar dari Museum La Galigo
yang berada di dalam komplek benteng. Eh, di sini ada penjara tempat Pangeran
Diponegoro diasingkan, lho.
Salah Satu Bangunan yang Tetap Kokoh dan Bersih dalam Benteng Fort Rotterdam (Foto: Alee) |
Selain
tempat-tempat yang saya kunjungi di atas, di Makasar masih menyimpan tempat
lain yang membuat wisatawan betah berlama-lama di sana. Sebut saja misalnya
Benteng Somba Opu, tempat penangkaran kupu-kupu, Taman Nasional Batimurung. Tanjung
Bira yang sudah terkenal di seluruh dunia. Gunug Malino, Danau Tempe, dan
lainnya. Saya jamin tak akan rugi traveling ke Makasar.
Apalagi
sekarang transportasi ke sana sangat mudah. Banyak maskapai membuka rute
penerbangan dari kota-kota besar di Indonesia menuju Bandara International
Hasanudin Makasar seperti Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Lion Air, dan
Sriwijaya Air.
Selain Makasar,
sebetulnya banyak kota dan pulau di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi
karena masing-masing memiliki tempat wisata, kebudayaan, dan ciri khas
masing-masing. Salah satu kota yang ingin saya kunjungi adalah Lombok.
Dari pertama
kali tahu tentang Lombok, keinginan mengunjungi salah satu pulau terbaik di
wilayah timur nusantara tersebut nggak pernah hilang ditelan zaman.
Padahal mungkin buat sebagian traveler, Lombok menjadi pulau yang sangat
mainstream untuk dikunjungi.
Saya tertarik
dengan Lombak bukan cabe karena wisata air dan wisata budayanya
sama-sama mempesona. Di sana juga ada Bukit Malimbu yang bisa memandang
Gunung Agung Bali dan gugusan gili-gili yang indah.
Ada
pulau-pulau kecil Gili Trawangan dengan aktivitas wisata airnya seperti snorkeling,
glass bottom buat, short diving, atau keliling pulau dengan sepeda. Hutan
Lindung Pusuk dengan kera-kera hutan yang berjajar di jalan.
Kemudian ada
Pusat Kerajinan Tembikar Tanah Liat, Desa Banyumulek. Pusat Kerajinan
Tenun dan Ikat Khas Lombok, Desa Sukerare dan Desa Rambitan,
tempat tinggal suku asli orang Lombok, yaitu Suku Sasak.
Tak kalah
menariknya pantai yang sangat terkenal karena keindahan dan pasir mericanya, Pantai
Kute dan Tanjung Aan. Belum lagi makanan khasnya yang selalu bikin
perut keroncongan seperti Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, Beberuk Terong dan
lainnya.
Saya ingin
sekali ke Lombok karena saya sangat penasaran dengan daerahnya yang eksotik serta
kemahiran para penunnya saat membuat desain-desain tenun yang sangat khas
Lombok. Di samping itu, ingin lebih mengenal suku aslinya, yaitu Suku Sasak
untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang keberagaman dan kekayaan
budaya Indonesia.
Karena Lombok
kini jadi salah satu daerah tujuan wisata andalan, transportasi menuju Lombok
tidaklah sulit. Ada banyak maskapai penerbangan menuju ke Bandara International
Lombok. Sebut saja Lion Air, Garuda Indonesia, Air Asia, Citilink, Sriwijaya
Air, dan Batik Air.
Pasti bakal jalan
kayang seru jika bisa mengunjungi Lombok. Oleh karena itu, seandaianya saya
dapat Tiket Pesawat Gratis dari Airpaz.com, saya nggak minta
jauh-jauh. Saya ingin diantar traveling ke Lombok dengan pesawat Citilink.
Akan tetapi, kalau bukan Citilink, naik odong-odong pesawat apa pun
jadi. Pasang senyum paling manis. Kicimpiiing! []
@KreatorBuku
Mau 10 Tiket Gratis Keliling Nusantara dari Airpaz? |
Previous article
Next article
Lombok tahun ini jadi destinasi wisata yang menarik, tahun depan bisa geser dikit ke Sumbawa. Masih banyak tempat menarik yang bisa di eksplor.
BalasHapusIndonesia memang gak ada habisnya. Satu pulau aja belum tentu habis diexplore dalam satu bulan.
BalasHapusGak ada alasan untuk gak bangga jadi orang indonesia.
Indonesia memang gak ada habisnya. Satu pulau aja belum tentu habis diexplore dalam satu bulan.
BalasHapusGak ada alasan untuk gak bangga jadi orang indonesia.