Karatsu Kota Kecil di Jepang yang Menawan

JIKA bicara Jepang, pasti tak lepas dari komik dan anime. Komik-komik dan anime buatan para kreator Jepang begitu mendunia dan seolah menyihir masa kanak-kanak saya. Sebut saja Doraeman, Detektif Canon, Naruto, Dragon Ball, Belzeebub, One Piece hingga Samurai X. Cerita mereka tidak hanya membuat imajinasi melambung, tetapi juga membumbung tinggi hingga berharap suatu saat bisa menjelajah Negeri Sakura, Jepang.
Goresan komik dan anime mereka dengan apik menggambarkan Jepang sehingga tanpa terasa kita mengenal seluk-beluk Jepang. Dari mulai penduduknya, wilayahnya, hingga budayanya. Ini menurut saya sangat luar biasa.
Selain karena komik dan anime, yang membuat sangat menarik Jepang adalah kehebatan mereka mempertahankan kebudayaan. Semodern apa pun mereka, mereka tidak lupa dengan akar budaya dan nenek moyang mereka. Belum lagi destinasi wisatanya yang bener-bener membuat ngiler untuk dinikmati.
Menurut para traveler yang sudah wara-wiri ke Jepang, Jepang mulai dari pusat Ibu Kota hingga kota-kota kecilnya sangat menawan, makanya, mau jalan-jalan ke mana pun tetap bisa dinikmati. Saya sebagai #TravelerMualaf yang sejak lama ingin berkunjung ke sana, tentu antusias mendengar dan membaca keseruan para traveling saat berkunjung ke sana.
Salah satu kota yang pernah diceritakan seorang traveler adalah Kota Karatsu. Kota kecil yang terletak di Pulau Kyutsu, Provinsi Saga, bagian selatan Jepang. Karatsu memiliki keindahan alam yang sempurna. Memiliki bentangan laut, gunung, dan hutan pinus yang luasnya mencapai 4.5 km.  
Hutan pinus yang bernama Niji No Matsubara membentang di sepanjang Pantai Karatsu. Berjalan-jalan di antara pantai dan bentangan pohon pinus pastinya sangat romantis. Oh iya, Hutan pinus di Karatsu terbesar ketiga di Jepang, lho.

Kastil Karatsu Saat Musim Semi (Foto dari Dplusguide.com)

Kastil Karatsu
Selain bentangan alam yang menawan di Karatsu, ada kastil unik yang wajib dikunjungi jika bertandang ke sana, yaitu Kastil Karatsu atau Kastil Maizuru yang berarti bangau terbang. Kastil dibangun pada tahun 1602-1608 oleh Hirotaka Terasawa, pemimpin pertama dari klan Bizan Karatsu. Pada masa pemerintahan Meiji, Kastil sempat dirobohkan, kemudian pada tahun 1966 kembali dipugar sebagai cagar budaya.
Kastil Karatsu disebut Kastil Maizura karena menara utamanya berada di atas Gunung Mitsushima di teluk Karatsu. Jika dilihat dari atas, kondisi georgrafisnya mirip kepala Burung Bangau. Bahkan deretan pinus yang tumbuh pada kedua sisi tampak seperti burung bangau yang sedang melebarkan sayapnya.
Pada saat ini, lantai dasar Kastil yang memiliki 5 lantai ini, telah menjadi museum kota. Di sana disajikan informasi tentang Karatsu dan memamerkan benda seni berharga seperti tembikar dan benda arkeolog yang menjadi saksi sejarah wilayah Karatsu. Selain itu dipamerkan pula senjata, dokumen berharga yang menceritakan sistem klan (sistem kekerabatan) di Kota Karatsu. Benda-benda ini sengaja dipamerkan supaya setiap pengunjung mendapat informasi lengkap sejarah Karatsu.
Jepang identik dengan Bunga Sakura, di kastil ini pula setiap musim semi bunga-bunga sakura bermekaran mengelilingi  kastil. Warna merah muda Bunga Sakura dipadu dengan warna laut yang biru, membuat kastil terlihat semakin cantik.
Tahu tidak? Jika pengunjung berdiri di menara kastil, maka akan terlihat dan merasakan keindahan serta kemakmuran Karatsu. Pengunjung akan melihat bentangan pemandangan indah Genkainada, Niji No Mastubara, Sungai Matsuura, dan Kota Karatsu. Sebuah kota peninggalan Zaman Edo.
Festival Karatsu Kunchi (Foto dari dari Web Nippon Kichi)

Festival Karatsu Kunchi
Selain Kastil, yang sangat terkenal di Kota Karatsu adalah adanya Festival Karatsu Kunchi. Menurut berbagai sumber, festival diadakan setiap tanggal 2-4 November. Itu artinya beberapa bulan lagi. Terus, apa yang istimewa dari festival tersebut?
Pertama, Festival Karatsu Kuchi telah diadakah sejak 400 tahun yang lalu. Itu artinya, sejarahnya sudah sangat panjang dan berliku.
Kedua, pada Festival Karatsu Kuchi akan ada 14 perahu yang masing-masing perahu bobotnya mencapai 4 ton dengan panjang mencapai 7 meter. Ya ampuuun, berat sekali.
Ketiga, 14 perahu yang disiapkan masing-masing memiliki lambang dengan karakter yang berbeda. Ada Singa Merah atau Katana-machi (1819), Singa Biru/Hijau atau Naka-machi (1824), Nelayan dan Kura-kura atau Zaimoku-machi (1841), Samurai Minamoto Yoshitsune atau Gofuku-mach (1844), Uoya-machi (1845), Oishi-machi (1846), Naga Terbang atau Shin-machi (1846), Singa Emas atau Hom-machi (1847), Helm Takeda Shingen atau Kiwata-machi (1864), Helm Uesugi Kenshin atau Hirano-machi (1869), Helm Minamoto Yorimitsu (1869), Singa Memegang Bola atau Kyo-machi (1875), Kako-machi (1876), dan Egawa-machi (1876).
Keempat, dari tahun ke tahun pengunjungnya terus meningkat. Pengunjungnya bisa mencapai 150.000 hingga 500.000 orang.
Sepertinya, festival ini memang festival yang luar biasa bersejarah dan meriah, sehingga dari sekarang pun banyak traveler yang sudah merencanakan untuk ikut larut dalam festival. Ah, seandainya saja saya berada di sana pada saat festival, pasti akan sangat menyenangkan.

Cumi Kota Karatsu
Sebetulnya, pemerintah Kota Karatsu sudah menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Dalam bidang pendidikan, sedikitnya ada 15 sekolah yang menggagas kerjasama pertukaran pelajar dan study tour.
Dalam bidang pertanian dan perikanan, Kota Karatsu sudah sangat maju. Terbukti dengan hasil ikannya, yaitu budidaya cumi dengan teknologi modern. Cumi yang diambil dari laut, yang masih segar dibekukan. Tanpa mengubah struktur cumi, cumi bisa dihidangkan secara fresh. Bahkan bisa bertahan hingga 2 tahun.
Tidak heran jika kemudian Kota Karatsu dikenal dengan aneka makanan olahan berbahan dasar cumi yang lezat. Cumi menjadi makanan paling terkenal dari kota yang sangat dekat korea –kurang lebih jaraknya 2 jam perjalanan melalui pelabuhan. Hmmm, membayangkannya saja sudah bikin perut keroncongan, hehe.
Ah, sepertinya masih banyak lagi hal lain yang  bisa dieksplor dari Kota Karatsu, Kota Kecil di Jepang yang sangat menawan hati. []

@KreatorBuku
Previous article
Next article

11 Komentar

  1. Widiiih ... udah lama banget mupeng ke Jepang. Kapan tabungan penuh ya? Hiks ...

    BalasHapus
  2. Menikmati sakura di Karatsu akan jadi peristiwa yang saya idamkan...
    Nice posting, Kang...

    BalasHapus
  3. Belum pernah ke Jepang.
    Pengin banget, nunggu kesempatan deh. :)

    BalasHapus
  4. Duh jadi kebelet pengen buru-buru bisa ke Jepang yeuh.

    BalasHapus
  5. pengen ke Jepang, mau foto2 hihihi ala Oshin xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga ingin foto-foto. Foto-foto bareng Oshin.

      Hapus
  6. Wah tulisan inspiratif. Sepertinya saya juga membaca tentang doraemon di sebuah buku motivasi. Di sana dia membahas soal Doaremon, Kaptain Subatsa. Nah, tulisan ini mengingatkan saya tentang cara jepang mendidik anak-anaknya lewat Doaremon dan kartun lainnya.

    Tulisan ini sangat menarik.
    Menunggu inspirasi selanjutnya dari tulisanmu Kang.

    BalasHapus

"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel