Wisata
Pusat Laut Donggala Palu, Riwayatmu Kini
BUS yang membawa tim risers Blogger Bandung menuju
Bandara Soekarno-Hatta tiba terlalu dini, akan tetapi tak jadi soal karena
pukul 05.00 pesawat yang membawa tim menuju Kota Palu Sulawesi Tengah sudah
menunggu.
Kurang lebih dua jam setengah setelah mengapung di
udara, pesawat landing juga di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu. Tim langsung
disambut tim Datsun Risers Expedition Sulawesi yang sudah berada di Palu. Seminggu
sebelumnya, mereka telah melakukan expedisi etape 1 dari Manado – Gorontalo –
Palu dengan 5 tim lainnya.
Kebetulan Blogger Bandung yang diwakili saya, Bang
Aswi, dan Kang Ade Truna masuk tim ekspedisi untuk etape 2. Ekspedisi dari Palu
– Mamuju – Tanah Toraja – Makasar dari Hari Senin 14 September hingga Sabtu 19
September 2015.
Setelah ramah taman dan perkenalan, ternyata dari empat
tim yang telah datang, semua bobotoh Persib, alias urang Bandung hungkul.
Termasuk tim 5 yang terdiri dari tiga cewek cantik Alifia, Winona, dan Lala. Jadi
ingat Teletabis, hehe. Satu tim lagi menyusul, dari Balikpapan.
Karena seluruh risers belum pernah menggunakan Datsun
Go+ Panca, seluruh tim diajak menjajal mobil keluaran terbaru dari pabrikan
Nissan tersebut usai istirahat. Jika sebelum-sebelumnya risers hanya menjajal
di tengah kota, risers kali ini langsung menuju tempat wisata. Tepatnya
mengunjungi Pusat Laut Donggala. Seluruh risers langsung terpana.
Pusat Laut
Setelah semua risers menerima kunci mobil
masing-masing, dengan dipandu tim Datsun Risers Expedition para risers mulai
meninggalkan penginapan. Karena saya lama tidak menggunakan mobil manual, kali
ini kesempatan pertama diberikan kepada Kang Ade Truna untuk mengemudi. Sementara
Bang Aswi menjadi navigator, dan saya juru cuap-cuap mengabarkan kondisi tim
dan mobil selama dalam perjalanan.
Selama dalam perjalanan, tak henti-henti Kapten tim Datsun
Risers Expedition Sulawesi memberikan arahan supaya tidak salah jalan. Mulai
dari mengunjungi dealer Datsun yang tidak jauh dari penginapan, melewati
jembatan lengkung, salah satu jembatan yang menjadi landmark Kota Palu, Masjid
Apung, hingga keluar kota Palu menuju Donggala.
Kurang lebih setengah jam kemudian tim Datsun Risers
Expedition Sulawesi tiba juga di Donggala, di mana ada pantai yang sangat
terkenal dengan pasir putihnya. Pantai Tanjung Karang. Di pantai inilah
terdapat Pusat Laut.
Tiba di pintu masuk destinasi wisata, medan mulai
terasa cukup sulit karena melewati jalan yang hanya cukup untuk satu mobil
dengan rerimbunan pepohonan dan rumput liar. Jalannya pun meliuk-liuk. Untungnya,
sepanjang jalan terlihat laut yang luas, sehingga cukup memberikan harapan akan
melihat destinasi wisata yang benar-benar unik dan menarik di sana.
Tiket Masuk yang Sangat Murah (Foto: Alee) |
Kurang lebih sepuluh menit kemudian para risers sampai
juga di pelataran parkir dan area wisata yang tidak terawat. Saya bilang tidak
terawat karena fasilitas yang ada hampir semuanya sudah rusak dan aus. Seolah tidak
ada upaya untuk memperbaikinya. Warung makan seadanya, mainan anak-anak yang
sudah patah, toilet yang kotor, bau, dan airnya tak mengalir.
Satu-satunya fasilitas yang masih terlihat bersih adalah
aula yang menghadap laut, beberapa gazebo, dan cottage yang siap untuk
disewakan kepada pengunjung. Saya membayangkan, seandainya fasilitas-fasilitas
tersebut diperbaiki dan direnovasi, pasti kawasan wisata yang pernah menjadi
primadona sejak sekitar tahun 2008 tersebut kembali menarik wisatawan.
Lebih memprihatinkan lagi, Pusat Laut Donggala yang
selama ini menambah nilai lebih Pantai Tanjung Karang sekarang ditutup dengan
tembok tinggi. Padahal, jika itu menjadi salah satu pusat destinasi selain
pantai pasir putih, Pusat Laut cukup diberi pagar pembatas supaya wisatawan
mudah menikmatinya.
Kalau pun tujuan penembokan tersebut untuk menjaga
keberadaan Pusat Laut, menurut saya bukan cara yang tepat. Justru dengan tembok
tinggi yang mengelilinya, destinasi tersebut bagai benteng yang tak mudah
terjamah.
Pembentengan yang Membuat Tak Nyaman (Foto: Alee) |
Pusat Laut Donggala sendiri adalah kolam lebar yang
kedalamannya mencapai kurang lebih 7 meter, dengan lebar kurang lebih 10 meter.
Di kelilingi batu-batu cadas dan beberapa pohon pantai. Dari atas, airnya
terlihat sangat jernih. Saking jernihnya, berbagai ikan yang menghuni di
dalamnya pun terlihat.
Konon, air pada kolam tersebut airnya tidak pernah
keruh, meski banyak pengunjung berenang di sana. Karena penasaran, beberapa
raiser pun mencoba lompat untuk berenang, tak menghiraukan para pekerja yang
sedang membangun benteng yang mengelilingi Pusat Laut tersebut.
Setelah ikut merasakan kepuasan teman-teman risers berenang
di Pusat Laut, saya menuju pantai Tanjung Karang di belakang kolam Pusat Laut. Subhanallah,
pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilo meter tersebut pasirnya sangat
lembut. Warnanya putih kekuning-kuninggan. Jika kita menginjakan kaki di
pantai, seperti menginjak keramik karena kaki kita tak akan terendam pasir. Di sekitar
pantai, dikelilingi karang yang sangat bersahabat.
Saya mencoba mengambil gambar dari berbagai sudut,
rasanya tak ada satu sudut pun yang tidak enak untuk dijadikan objek foto. Saya
benar-benar terpesona. Beberapa jenak, saya duduk di atas karang sambil
memandang laut lepas. Laut berwarna biru jernih. Seandainya ada waktu, rasanya
saya ingin sekali mandi, sayang sekali, risers harus buru-buru meninggalkan
pantai Tanjung Karang yang memesona.
Pantai Tanjung Karang yang Sangat Indah (Foto: Alee) |
Bersama Datsun
Saya, Bang Aswi, dan Kang Ade Truna mengunjungi Palu,
Sulawesi Tengah dalam rangka mengikuti Datsun Risers Expedition Sulawesi. Datsun
Risers Expedition adalah perjalanan inspiratif ribuan kilometer keliling
Nusantara. Menempuh perjalanan lebih dari 10.000 KM, melewati ratusan kota di
puluhan provinsi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan
Sumatera.
Melibatkan ratusan risers –konsumen Datsun di
Indonesia, dalam konvoi puluhan mobil Datsun. Menjangkau ratusan sekolah dan
siswa untuk mendonasikan ribuan buku dan peralatan Sekolah.
Datsun Risers Expedition program inspiratif, yang
tidak hanya akan memperluas awareness Datsun di Indonesia, tetapi juga
memberikan pengalaman berbeda bagi peserta dan juga masyarakat yang akan
terlibat sepanjang perjalanan. Semoga saja saya, Bang Aswi, dan Kang Ade Truna,
yang mewakili Blogger Bandung juga bisa mendapatkan dan menyebarkan
inspirasinya.
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Wah, Seru ya. Sulawesi sepertinya harus sering dijelajahi para backpacker ni
BalasHapusBener banget Mas
HapusSulawesi adalah salah satu destinasi impian saya. Salut untuk Datsun, semoga event seperti ini akan terus ada.
BalasHapusBener banget Teh
HapusWaaah, asik mas...
BalasHapusjadi pengen ikutan jalan-jalan juga heheee...
saya jd kepengen ngerasain pasir di pantai tanjung karang
Hayuk Kang Dedi
HapusWah seru banget, sukses ya Kang Alee dkk
BalasHapusHiya Tia. Amiiin
HapusWeitssss... itu bang aswi kakinya sampe naek2 xD
BalasHapusHihihi
HapusLihat kolam jernihnya kebangetan kayak gitu, pengen lompat saya mas.. XD Naluri bocah borneo.. Hehehe
BalasHapusAnyway seru banget blogger bisa jalan-jalan kayak gitu.. Saya belom pernah dapat tawaran menyenangkan macam itu.
Asli Borneo? Begitulah. Lompat dan dapet tawaran menyenangkan.
HapusPantainya masih bersihhh ... Moga bisa menjejakan kaki di sana. Sukses Cikgu (y)
BalasHapusAmiiin. Makasih Mbak Sri
HapusMantap kang
BalasHapusMakasih Bang Bil
HapusDatsun Risers Expedition emang program inspiratif pake bingits
BalasHapusAlhamdulillah BloggerBDG mewakili
Ahh..senengnya!!
Hmm..Mupeeng panteynya :(
Ikutan neng di etape berikutnya
HapusHtm nya murce bingit dan pantainya ya ampun kereeeen
BalasHapusIya, udah gitu pas ke sana sepi lagi ... bisa puas putu-putu :)
HapusKang Ali..... seru pisan sih tripnya. Mupeng ih! Saya belum sampai ke sini nih, mudah2an suatu hari nanti ada langkah dan rezeki ke sini deh.
BalasHapusAlhamdulillah, kalian hebat euy! Ikutan happy and bangga!
Amiiiin, hayuk ikutan di etape berikutnya
HapusKeren pisan Kaaaaang!
BalasHapusSeneng banget Blogger Bandung ada yang mewakili dan kompak banget :)
Pengalaman tak terlupakan pastinya kang :)
Alhamdulillah banget Mbak Ery ... iya, tak akan terlupakan, hehe
Hapus