Tips
Menjadi Full Time Writer (Sebuah Peluang dan Tantangan)
PERNAH terbayang menjadi Full Time Writer? Barangkali
sepuluh atau duapuluh tahun lalu tidak sedikit yang tidak pernah membayangkannya.
Akan tetapi, melihat perkembangan kepenulisan dewasa ini, mulai banyak yang
membayangkannya. Bukan saja karena peluang, melainkan juga lantaran
begitu menggiurkannya tawaran dalam dunia tulis menulis.
Banyak
calon penulis yang berpikiran kalau penulis itu hanya menulis buku saja, itu
salah besar karena peluang dalam dunia tulis menulis sangat banyak. Selain
menulis buku, penulis juga bisa menulis skenario, menjadi co writer, ghose
writer, naskah pidato, skrip radio, skrip iklan, editor sebuah penerbitan, atau
trainer kepenulisan.
Dunia
kepenulisan sudah menelusup ke berbagai bidang pekerjaan, jadi tidak perlu di
khawatirkan. Jika sudah sedemikian banyak peluang, apa kita masih bertanya?
Bisa kah hidup hanya dari menulis? Jawabannya sudah pasti sangat bisa.
Sebagai
gambaran, dari menulis buku seharga Rp. 100.000 saja, dengan royalti 10%, jika
buku kita best seller sampai 100.000 eksemplar, kita akan mendapatkan kurang
lebih 1 Miliar.
Itu
jika buku kita best seller kalau tidak? Jangan khawatir, masih banyak peluang,
seperti yang saya sebutkan di atas.
Apa Syarat Menjadi Full Time Writer?
Sebagaimana
profesi lain, profesi menulis juga perlu persyaratan. Paling tidak, walaupun
tidak tercantum dalam undang-undang, persyaratan ini wajib dipenuhi.
Pertama, harus suka baca. Baca bisa bermakna zahir, bisa juga
bermakna maknawi. Zahir dalam artian benar-benar suka membaca buku, media
massa, atau apapun yang berbau bacaan karena ini akan memperkaya kepekaan kita
dalam hal berbahasa.
Maknawi
berarti kita membaca sekeliling kita, dunia kita dari berbagai sisi. Dengan
BumBaTa (Buka Mata Buka Telinga) kita jadi makin peka pada sekeliling kita dan
tentu saja semakin membuat kita mudah memunculkan ide-ide cemerlang.
Kedua, harus mampu menuangkannya dalam betuk kata dan kalimat. Namanya dunia
tulis menulis memang produknya kata dan kalimat, kalau menulis satu kalimat
yang baik dan benar saja tidak bisa, bagaimana mampu menulis berlembar-lembar?
Makanya, ini diperlukan latihan yang terus menerus. Makanya, ini ada
trainingnya.
Ketiga, harus bergaul dengan sesama penulis (komunitas) karena ini membantu
kita untuk terus mengasah kemampuan menulis. Kan katanya, kalau kita mau wangi,
kita harus gaul sama tukang minyak wangi, menulis juga sama.
Keempat, tahu seluk-beluk dunia yang berhubungan dengan dunia
tulis menulis. Hal ini diperlukan supaya tidak mentok pada satu bidang
konsentrasi. Misal nulis buku saja, walau nulis buku juga kalau kita sangat
serius menekuninya, tidak akan ada waktu jeda sedikit pun. Kita bakalan
dikejar-kejar penerbit sampai kita kehabisan alasan.
Dengan
mengetahui seluk-beluk dunia yang berhubungan, kita jadi makin kaya ide,
gagasan, dan kaya peluang.
Kelima, punya etika dan ahlak yang baik dan menyenangkan. Ini poin sangat
sepele kelihatannya, tetapi ini sangat penting mengingat bahwa dunia tulis
menulis selain sangat erat dengan dunia
pendidikan juga dengan dunia kehumasan.
Dengan
etika dan ahlak yang baik, kita akan mudah memasuki semua bidang yang
menyangkut dunia tulis menulis.
Keenam, usaha dan tawakal. Ini sudah harga mati untuk semua bidang
keprofesian.
Literary Agent
Salah
satu bidang kepenulisan yang dua tahun belakangan berkembang di Indonesia
adalah Literary Agent atau biasa disebut Agen Naskah. Sementara yang
perkembangannya sangat pesat adalah Agen Naskah untuk penerbitan.
Salah
satu agen naskah yang sedang berkembang LineProduction yang menyediakan layanan
konsep naskah, penulisan naskah, ilustrasi, lauyout, dan desain. LineProdution
selain menampung ide-ide penulis, juga menampung ilustrator, layouter,
desainer, dan editor.
Bidang
pekerjaannya tidak jauh berbeda dengan penerbitan, hanya tidak melayani full
untuk cetak. Ada beberapa melayani jasa percetakan, tapi bukan prioritas.
Bidang
ini sangat menjanjikan, apalagi seiring dengan informasi dunia penerbitan yang
semakin terbuka lebar. Pun, dunia tulis menulis dan dunia ilustrasi. Bidang ini
ada karena penerbit sekarang menginginkan jumlah karyawan yang sedikit (untuk
mengurangi biaya operasional) sehingga penerbit hanya memproduksi ide-ide cemerlang
yang dihasilkan dari hasil survei, sehingga buku yang dikeluarkan menjadi buku
yang terbaik.
LineProductian
sementara ini hanya melayani buku anak-anak dan buku remaja jadi belum merambah
buku umum. Ini saja hingga akhir tahun 2011 sudah full produksi dengan target
20-30 judul perbulan.
So,
tidak ada kata tidak serius untuk menekuni bidang tulis menulis dan literary
agen karena keduanya menjadi simbiosis mutualisme.
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Tapi mungkin hanya orang2 tertentu yg bisa tembus penjualan sampai 100 ribu eksemplar gitu ya, Kang? Apa sy yg terlalu pesimis? Hehehe... Tapi setuju lahan lain masih tersedia untuk penulis walau kadang buat orang awam masih perlu petunjuk menemukan peluang tersebut :D
BalasHapusSelalu ada kesempatan Mbak Hairi, hehe
HapusMantap ilmunya Bang Ale.. Bang Ale punya list agen penulisan yang terpecaya?
BalasHapusSejauh ini belum banyak listingnya Mbakyu ... nanti saya post di blog ya
HapusSalam kenal, Kang. Saya bercita-cita jadi full time writer. Terima kasih untuk postingannya. Duh, poin 5 kadang saya masih pingin ngumpet. Terutama kalau habis seteru dengan teman duel di rumah. Hghghgh. Gemes. Eh, maaf. Keceplosan.
BalasHapusSalam kenal juga, hehe.
HapusSemoga bisa lebih baik ya ke depan
Ide banyak. Ilustrasi brjubel. Yang bingung mnjadkkan tulisan yg mnarik orang untuk membaca. Share jg dong cara menanggulangi kbuntuan saat mnulis...
BalasHapusIn syaa' Allah nanti posting Kiat Mengurai Kebuntuan.
HapusThx u udah mampir
Saya masih kurang paham dengan Literary Agent naskah kang. '....sehingga penerbit hanya memproduksi ide-ide cemerlang yang dihasilkan dari hasil survei, sehingga buku yang dikeluarkan menjadi buku yang terbaik.'
BalasHapusApakah mereka hanya bekerjasama dengan panulis yang sudah punya 'nilai jual'? atau menerima naskah calon penulis juga dengan melakukan sejenis bimbingan?
Justru agen naskah lebih banyak penulis baru yang nanti akan dibimbing, hehe.
HapusDus, penulis baru itu menjadi salah satu syarat buku menjadi best seller lho, jadi penerbit malah lebih suka cari penulis baru yang kontennya juga antimainstream. Semangat Haya!
Saya mungkin termasuk suka baca secara maknawi bang Ali, saya suka menulis hal yang saya alami. Sejauh ini, saya posting di wa , bb dan fb, supaya jadi uang, apa yang harus saya lakukan bang? He he he, berani-beraninya nanya, saudara bukan temanpun bukan.
BalasHapusHarus terus nulis pastinya Mas. Kalau sudah siap nulis buku tinggal buat draf dan tulis hingga kelar, setelah itu tawarkan ke penerbit, hehe.
HapusSalam kenal Mas
Ngantri ya? Berapa lama ya?
BalasHapusNgantrinya bisa 3-12 Bulan, hehehe
HapusSaya pengennya jadi full time travel writer, kang.. :)
BalasHapusSemoga nanti Mbak Dian.
HapusAmiiiin
Wah, angka 1 M-nya sangat menggiurkan. Aamiin bisa kayak gitu. Tapi ya, memang bener deh, bergaul dengan penulis, mau nggak mau jadi semangat nulis juga. Bukan karena nggak mau kalah, ya, tapi aura semangatnya kerasa. :)
BalasHapusBener banget Bun
HapusMakasih tulisanya Kang Ali, berarti banget! Jadi inget obrolan sama temen mungkin tahun 2005an, kita ngerasa gelisah ketika mau jadi fulltime writer di Indonesia, jadi mesti punya "pegangan", sekarang perkembangan dunia tulis menulis berbeda. Membuka banyak peluang, tinggal mau belajar, mengasah diri dan berani. Eh bukan tinggal ketang eta mah butuh keeja keras juga, heheee... salam dari Ledeng.
BalasHapusSama-sama Mbak Ima. Moga bermanfaat.
HapusMakasih tulisanya Kang Ali, berarti banget! Jadi inget obrolan sama temen mungkin tahun 2005an, kita ngerasa gelisah ketika mau jadi fulltime writer di Indonesia, jadi mesti punya "pegangan", sekarang perkembangan dunia tulis menulis berbeda. Membuka banyak peluang, tinggal mau belajar, mengasah diri dan berani. Eh bukan tinggal ketang eta mah butuh keeja keras juga, heheee... salam dari Ledeng.
BalasHapusJadi ingat sebuah kutipan yang menyebutkan bahwa rezeki insya Allah mampir kepada mereka yang suka membaca dan punya aktivitas terkait membaca. Tulisan ini bawa semangat mengembangkan literasi juga ya Kang. Semoga bisa terus aktif ngeblog dan berbagi. :)
BalasHapusAlhamdulillah.
HapusTerima kasih sudah mampir
Inspiratif ms ali. Joss
BalasHapusHatur nuhun, hehe
HapusInformatif tulisannya..thanks
BalasHapussangat memotivasi, makasih kang :)
BalasHapus