Wisata
Pertamina Sebagai Perusahaan Panas Bumi (Geotermal) Terbesar di Indonesia, Tetap Menjaga Lingkungan
PERTAMINA sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia, pada saat ini terus
berupaya mengembangkan dan mengeksplorasi energi panas bumi di beberapa wilayah
di Indonesia, salah satunya di Kawah Kamojang, Garut, Jawa Barat.
Dalam mengembangkan dan
mengeksporasi enegi panas bumi, pertamina melakukannya tidak dengan serta
merta, melainkan tetap dengan konsep ramah lingkungan. Karena, pada dasarnya
energi panas bumi (geotermal) sendiri memang sudah ramah lingkungan.
Kebetulan saya pada tanggal 11-12
Nov 2016 lalu, bersama beberapa teman Blogger dari Bandung, Garut, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Madura berkesempatan mengunjungi Kawah Kamojang yang menjadi
salah satu wilayah konsentrasi pertamina dalam menggembangkan energi panas
bumi.
Saya dan teman-teman Blogger mengunjungi
Kawah Kamojang difasilitasi Komunitas Wegi (We Green
Industry) yang fokus dalam penerapan kaidah dan best practices Green Industry pada perusahaan di Indonesia supaya
bertanggung jawab pada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia membuka pintu lebar-lebar
kepada para Blogger untuk mengetahui seluk-beluk energi panas bumi di Kawah
Kamojang sekaligus berwisata alam selama dua hari satu malam.
Setelah melakukan perjalanan menggunakan
bus dari Bandung kurang lebih 5 jam perjalanan karena terkena macet di
Rancaekek, saya dan para blogger tiba juga di mess PT. Pertamina Geotermal
Energy (PGE) Unit Kamojang. Ada 5 mess yang disediakan, satu mess berisi 8 Blogger.
Udara dingin di dataran
tinggi Kamojang, membuat saya tak mau lepas dari jaket. Begitu pun teman-teman
blogger. Jangankan lepas jaket, buat cuci muka saja begitu gigil. Beruntung masih
ada air panas yang listriknya berasal dari PGE, jadi cukup menghangatkan.
Suasana semakin hangat
setelah seluruh peserta berkumpul di aula untuk saling mengenal usai makan malam
dan shalat isa. Tepat pukul 23.00 acara usai dan saatnya istirahat. Sambil menunggu
kantuk, saya mengumpulkan energi untuk mengenal pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia.
Contoh Sumur Energi Panas Bumi (Foto Kang Alee) |
Jelajah Green Industri
Pagi-pagi, usai olahraga,
mandi, dan sarapan seluruh peserta meluncur menuju Geotermal Information Center
yang berada di kawasan Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau.
Tepat di ujung tanah lapang,
dekat parkir bus, peserta langsung dihadapkan pada salah satu maket Sumur Energi
Geotermal yang selama ini dijadikan model ketika ada kunjungan. Maket tersebut
dibuat sebagaimana aslinya, sehingga pengunjung bisa memahami bagaimana pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia mengolah energi geotermal
dari dalam bumi.
Perlu diketahui, Indonesia
yang berada di ring of fire dunia
dengan banyaknya gunung api memberikan anugerah dengan tersedianya energi ramah
lingkungan yaitu panas bumi. Lebih dari 40% potensi panas bumi dunia diyakini
berada di Indonesia, sayang sekali pemanfaatannya hingga saat saya menulis
blogpost ini masih sangat minim, baru sekitar 1.493,5 MW atau 5% dari potensi sebesar
29.000 MW.
Supaya pemanfaatan energi
panas bumi lebih optimal, beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia telah
menyiapkan tiga terobosan. Pertama menugaskan
kepada BUMN dan BLU untuk terus mengembangkan potensi panas bumi yang ada. Salah
satunya akan dikerjakan oleh pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia.
Terobosan kedua penyusunan kebijakan harga listrik
panas bumi dengan skema Feed in tariff
atau FIT atau fix price. Skema ini diperkirakan
mampu mengakomodasi PLTP dengan kapasitas 5 hingga 220 MW. Tariff ini akan
diberikan kepada pengembang tanpa negosiasi harga dan dapat mengakomodir
kondisi Wilayah Kerja Panas Bumi secara side
specific.
Terobosan ketiga, pemerintah membuka peluang bagi
pengembang untuk mendapatkan penugasan survei pendahuluan sekaligus melakukan
eksplorasi. Ini akan jadi kesempatan emas bagi pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia.
Pemanfaatan energi panas bumi di
Kamojang sendiri telah dilakukan sejak
29 Januari 1983 dan digunakan untuk menggerakkan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang unit 1 dengan kapasitas pembangkitan sebesar
30MW. Setelah unit 1 berhasil kemudian dikembangkan unit 2, unit 3, unit 4,
hingga unit 5. Bedanya, jika unit 1-3 dikelola PT. Indonesia Power, unit 4 dan
unit 5 dikelola oleh PGE. Energi yang dihasilkan dari unit 4 sebesar 60MW
sementara unit 5 sebesar 35MW. Total pembangkit mencapai 235 MW.
Pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia dan sebagai
perusahaan yang konsen pada pemanfaatan energi panas bumi, melalui PGE berperan
penting bagi masyarakat, terutama dalam memberikan sumber energi alternatif
terbarukan yang ramah lingkungan.
Tidak banyak yang tahu jika energi panas
bumi yang dihasilkan kawah Kamojang adalah energi panas bumi terbaik di dunia.
Uap yang dikeluarkan sangat kering (very dry) dan kelembabannya sangat rendah.
Keadaan tersebut membuat uap bisa langsung masuk ke turbin dan tidak perlu chemical treatment demi mendapatkan
kualitas uap yang bagus. Pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia telah memanfaatkannya untuk
kebutuhan listrik pulau Jawa, Madura, dan Bali.
Ruang Pameran Berisi Batu Bernilai (Foto Kang Alee) |
Tropy Penghargaan untuk Pertamina (Foto Kang Alee) |
Ruang Pemer yang Luas (Foto Kang Alee) |
Energi panas bumi sendiri adalah
salah satu sumber energi terbarukan di Indonesia yang bisa diolah selain
biofuel, biomassa, air, angin, matahari, gelombang laut, dan pasang surut. Potensi
panas bumi di Indonesia mencapai 29.000 MW atau 40% cadangan dunia.
Selain di Kawasan Kamojang, potensi
panas bumi juga tersebar di sepanjang lajur Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
Busur Banda hingga Sulawesi Utara, dan lajur Halmahera. Pada kawasan tersebut
telah diketahui sebanyak 276 titik potensi panas bumi (Geotermal).
Energi terbarukan mulai dikenal sejak
tahun 1970, sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar
nuklir dan fosil. Energi terbarukan senantiasa tersedia di alam dalam waktu
yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan
kehabisan sumbernya.
Pipa-Pipa yang Mengular di Kawasan PGE Kamojang (Foto Kang Alee) |
Pipa-Pipa yang Mengular di Kawasan PGE Kamojang (Foto Kang Alee) |
Beruntunglah, pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di Indonesia punya komitmen untuk terus mengembangkannya hingga benar-benar bisa
dirasakannya oleh masyarakat Indonesia.
Setelah puas mengelilingi Geotermal
Information Center, seluruh peserta siap-siap menuju konservasi elang jawa. Konservasi
elang jawa berstandard international ini menjadi bukti pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia Konservasi Elang
Jawa bukti kepedulian Pertamina mendukung keanekaragaman hayati.
Selain konservasi elang jawa,
masih di kawasan Kawah Kamojang juga ada wisata kawah dan sedang dikembangkan Desa Wisata. Saya cerita kawah, elang, dan desanya pada postingan lainnya, ya. Sungguh, saya makin salut dengan pertamina sebagai perusahaan Panas Bumi (Geotermal) terbesar di
Indonesia.
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Pengen balik lagi ke sana deh, menghirup udara pagi kamojang yang adem bbbrrr
BalasHapusMoment yang sangat istimewa setiap bertemu dengan kang Ali ini, mulai dari Jelajah Jabar sampai Jelajah Kamojang. Luar biasa... Terima kasih kang Ali, dan informasi yang tertuang disini lengkap banget. Semoga sumber energi terbarukan di Indonesia terus dengan maksimal... ☺
BalasHapusakhirnya ketahuan kalau geothermal ini dikelola oleh Pertamina yang, Kang. Bukan perusahaan sebelah. :D
BalasHapusNgomong2, serius bingit ini tulisannya kang Al..