Buku
Review
Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal Ini Bikin Kebelet Punya Bisnis Travel
BEBERAPA waktu lalu
saya pernah mengikuti traning bisnis wisata yang diadakan perusahaan wisata
besar. Saya pikir pada acara tersebut peserta akan dilatih bagaimana
menjalankan bisnis wisata. Ada pelatihan, tetapi sifatnya hanya permukaan, dan
saya sama sekali tidak mendapatkan apa pun kecuali diiming-imingi akan
mendapatkan income besar dari bisnis travel dengan membeli sistem yang mereka
punya.
Pulang training, gairah
belajar bisnis travel yang awalnya menggelora langsung menurun tajam. Saya pun
hampir melupakan keinginan tersebut hingga saya menemukan e_book Laris
Manis Bisnis Wisata Halal
karya Cheriatna. Pengalaman Cheriatna sebagai Praktisi Bisnis Wisata Halal
cukup membuka mata saya lebar-lebar.
Mulai Dari Impian
Anak kecil berusia
belasan tahun yang selalu membantu orangtuanya menjual bunga di Pasar Kembang
Rawabelong Jakarta itu, setiap kali melihat pesawat terbang melintas di atasnya
selalu bermimpi menjadi salah satu
penumpangnya.
Impian tersebut menjadi
kenyataan saat usia remaja sekitar tahun 1998. Dia terbang ke Jepang untuk
menimba ilmu dan pengalaman selama 8 bulan dalam program Noogyou Kenshuu.
Impiannya terus berlanjut ketika bisa jalan-jalan gratis ke negara lain seperti
Singapore, Malaysia, dan China.
Keasyikan jalan-jalan gratis akhirnya menginspirasi untuk membuka bisnis travel yang sekarang dikenal dengan Cheria Travel. Anak kecil yang dahulu bermimpi naik pesawat itu, tak lain dan tak bukan adalah Cheriatna, pemilik Cheria Travel sekaligus penulis e_book Laris Manis Bisnis Wisata Halal. Cheria Travel focus pada Wisata Halal atau Halal Tour.
Keasyikan jalan-jalan gratis akhirnya menginspirasi untuk membuka bisnis travel yang sekarang dikenal dengan Cheria Travel. Anak kecil yang dahulu bermimpi naik pesawat itu, tak lain dan tak bukan adalah Cheriatna, pemilik Cheria Travel sekaligus penulis e_book Laris Manis Bisnis Wisata Halal. Cheria Travel focus pada Wisata Halal atau Halal Tour.
Potensi Wisata Halal
Dalam e_book setebal 80
halaman, Cheriatna mengungkap legitnya bisnis travel yang lakoninya selama ini.
Apalagi Wisata Halal yang sudah menjadi konsennya. Potensi market dari Indonesia
saja 8 juta orang setiap tahun dengan tujuan wisata di berbagai negara di Asia.
Negara-negara tujuan
yang banyak dikunjungi di Asia antara lain
Singapura (31%), Malaysia (25%), China (13%), Arab Saudi (7.5%), dan
Thailand (5.9%). Khusus Arab Saudi, sebagian besar jamaah umroh.
Tidak hanya tujuan
wisata, jumlah Muslim di dunia pun semakin tumbuh, diperkirakan tahun 2010,
populasi muslim akan meningkat hingga 35% dengan anak mudanya diperkirakan 73%.
Artinya, potensi pasar bisnis wisata halal semakin luas mengingat anak muda
identik dengan petualangan bukan?
Belum lagi wisatawan
asing yang masuk ke Indonesia yang semakin hari semakin banyak seiring dengan
digenjotnya destinasi Wisata Halal di Indonesia. Tiga tahun terakhir wisatawan
muslim Indonesia rata-rata naik 15.05%. Trend wisata halal akan terus meningkat.
Peluang besar ini jangan sampai disia-siakan bagi siapa pun yang ingin
berbisnis travel.
Kriteria wisata halal
sendiri antara lain; tersedianya fasilitas halal seperti tersedianya makanan halal,
mudah ditemukannya masjid, diperhatikannya
waktu shalat, adanya tempat wudhu yang memadai, arah kiblat di hotel, dan
tersedianya kitab suci (Quran). Kriteria tersebut ditetapkan untuk memudahkan
wisatawan muslim supaya nyaman dan aman selama dalam perjalanan.
Lantas, tidak adanya
aktivitas yang tidak halal selama dalam perjalanan, misalnya minum-minuman
beralkohol, makanan yang tidak halal, dan perjudian. Semua tidak difasilitasi
dalam wisata halal.
7 Tahap Sukses Bisnis Wisata Halal
Lantas, dari semua yang
diungkapkan penulis dalam e_book Laris Manis Bisnis Wisata Halal apa yang
paling penting yang harus dilakukan pembaca supaya sukses bisnis wisata halal?
1). Azzam yang Kuat
1). Azzam yang Kuat
Cheria Wisata yang
didirikan penulis pada awal berdiri modal awalnya azzam atau tekad yang kuat. Azzam
yang kuat menjadi sumbu utama dalam bisnis apa pun termasuk bisnis wisata halal.
Penulis menekankan
pentingnya azzam karena akan menjadi penguat
pada saat menemui tantangan di tengah menjalankan bisnis. Dengan azzam yang
kuat, pengalaman atau ilmu bisnis yang sudah dipelajari di bangku kuliah pun
akan berada di urutan sekian.
2). Pengalaman VS
Pengetahuan
Setelah memiliki azzam
yang kuat, tahapan berikutnya adalah menentukan paket-paket wisata yang akan
ditawarkan. Calon pebisnis harus menentukan, apakah paket-paket yang akan
ditawarkan tersebut dibuat berdasarkan pengalaman atau hanya sekadar
pengetahuan.
Jika paket dibuat
berdasarkan pengalaman perjalanan, artinya perlu modal untuk melakukan
perjalanan, tetapi jika berdasar pengetahuan maka harus menguasai dengan baik. Kedua
pilihan ini sangat penting karena akan berpengaruh pada saat menjalankan bisnis
wisata.
3. Biaya Operasional
Tahap berikutnya adalah
menentukan tempat, sumber daya manusia, dan alat yang akan digunakan untuk
menjalankan bisnis wisata. Kita bisa memulai dari rumah dengan kompter atau
laptop di rumah, garasi, atau sewa ruko. Sumber daya bisa sendiri atau merekrut
sumber daya manusia. Semua dihitung sebagai biaya operasional.
4. Target
Bisnis harus dijalankan
dengan target yang jelas. Target yang jelas akan berbanding lurus dengan
seberapa besar usaha yang kita lakukan agar target yang dibuat tercapai. Semakin
besar usaha yang dilakukan maka semakin besar pula tingkat ketercapaiannya,
begitu pun sebaliknya.
5. Digitalisasi
Pada era digital
seperti sekarang ini, akan sangat baik jika bisnis wisata halal yang dijalankan
dioptimalisasi secara digital alias online.
Kenapa digital? Supaya jangkauan bisnis wisata halal yang dijalankan menyebar
ke seluruh dunia. Bukan kah, traveling sendiri merupakan sebuah perjalanan? Selain
itu, pasarnya akan sangat luas dibanding dijalankan secara offline.
6. Magang di Tempat yang Tepat
6. Magang di Tempat yang Tepat
Supaya tidak ragu
menjalankan bisnis wisata halal, ada baiknya magang pada travel-travel
terpercaya. Penulis e_book ... menyarankan melakukan magang agar lebih
berpengalaman dan lebih tahu apa yang akan dilakukan saat menjalankan bisnis
wisata.
7. Ikut Konsorsium
Jangan lupa ikut Halal
Travel konsorsium (HKT). Kelompok tour travel yang membuat rencana traveling
akan lebih mudah. Ada sekitar 1215 paket traveling dengan 450 agen travel. Kita
tinggal memilih, apa akan menjadi vendor atau reseller dari HTK. Masing-masing
dengan syarat dan konsekwensi yang berbeda. Jangan lupa pula ikut Asosiasi Travel
Halal Indonesia supaya bisa sinergis.
Penutup
Sebagai sebuah bacaan,
e_book Laris Manis Bisnis Wisata Halal sangat membuka wawasan dan membantu membuka jalan bagi siapa pun yang akan terjun berbisnis wisata halal. Meski pun sebagian kontennya berisi inspirasi, buku ini juga bisa disebut sebagai buku bisnis.
Konten yang ditulis
berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang sudah sukses berbisnis wisata halal,
sehingga sudah membuktikannya. Pembaca jadi yakin pada konten e_book.
Bahasa yang digunakan
sangat mudah dipahami dan sangat simpel, siapa pun yang membacanya pasti paham
dan bisa mempraktikannya tanpa merasa kesulitan. Tentu saja, asal pembaca
mempraktikannya dengan sungguh-sungguh.
E_book yang sudah
sangat praktis ini akan lebih baik jika ditambah dengan halaman hancis seperti
fulltitel, copyright, dan daftar isi sehingga sebelum membaca kita bisa
mendapat gambaran keseluruhan isi buku sejak pertama membuka lembar pertama. Semoga saja, e_book
ini menginspirasi semua pembaca seperti saya yang terinspirasi dan langsung
kebelet punya bisnis travel.
@KreatorBuku
Previous article
Next article
Aku melahap habis buku ini, efeknya jadi pengen punya bisnis travel. Supaya bisa ikutan jalan-jalan gratis juga. Asiknya keliling dunia tapi ada yang bayarin.
BalasHapusBener banget
HapusWah jadi pengen baca... saya senang travelingnya aja..tapi itu juga jarang hahaha....
BalasHapusHehehehe
Hapuskunjung balik ya
BalasHapusSiap dunk
HapusKalo travelling gratis, ajak aku yaaaaa ....ngak hala2 dikit ngak papa hahaha
BalasHapusSiap kakak, ajak-ajak dakuh juga ya
Hapussaling ngajak aja yaaaa
HapusAku suka sama penuturan di bukunya, Mas.
BalasHapusMudah bnget dicerna. Hee
Bikin baper juga pas dibocorin bebrapa tempat tujuan wisatanya hhee :D
Iya, bener banget. Simple ya
HapusSaya senang aja kalau semakin banyak yang menawrakan bisnis travel halal. Biar gak pusing kalau mencari makanan yang halal :)
BalasHapusIya, bener banget Mbakyu
HapusMau dong baca bukunya, heheehehe
BalasHapusTulisanmu bagus mas. Jadi penasaran punya bukunya.
BalasHapusMakasih Retno
HapusWisata halal emmang sedang booming, nih. Semoga bisa urut berpartisipasi
BalasHapusWahhhh keren mas...
BalasHapusFollback www.mangandosetiawan.com
informasi yang sangat bermanfaat dan menarik untuk di simak
BalasHapusSaya belum baca bukunya. Tapi bisnis jasa semacam travel wisata halal ini memang menjanjikan dengan modal tak terlalu besar. Saya sudah membuktikan karena juga menekuni usaha jasa meskipun dalam bidang yang berbeda dan masih dalam taraf bisnis kecil-kecilan. Intinya jeli memanfaatkan peluang dan jangan malu untuk belajar dari pengalaman para tokoh yang telah sukses di bidangnya.
BalasHapusPEngen sih bikin travel halal, tapi pengalamannya belum ada huhu
BalasHapusTraveller ala backpacker selalu hits :D
BalasHapus