Info
Wisata
Pesona Ramadan 2018 Lebih Bermakna Setelah Melakukan Wisata Quran
PAGI-PAGI
sebelum jalanan Kota Bandung macet saya menyusuri jalan protokol, Jl.
Soekarno-Hatta Bandung. Hari ini saya akan menuju destinasi wisata Quran satu-satunya
di dunia yang ternyata ada di Bandung. Tepatnya di Syaamil Quran Jl. Babakan Sari I No.71 Kiaracondong Bandung. Dari
rumah saya yang terletak di daerah Riung Bandung, kurang lebih hanya memerlukan
waktu 30-45 menit.
Setelah
kendaraan yang saya kendarai berbelok menyusuri Jl. Kiaracondong, 15 menit
kemudian tiba di sebuah bangunan perkantoran yang sedang direnovasi. Gedung
Syaamil Quran. Di sinilah, destinasi Wisata Quran berada.
Kebetulan
dalam rangka meramaikan Pesona Ramadan 2018, banyak program yang diadakah Syaamil
Quran, salah satunya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang
ingin mengetahui lebih banyak tentang Quran dengan berwisata Quran.
Saat
saya ke sana kebetulan berbarengan dengan rombongan anak-anak sekolah dasar dan
rombongan dari Komunitas Bobotoh Takwa alias BOTAK yang sedang mengantar salah
satu pemain Persib Bandung, Eka Ramdhani untuk Wisata Quran, jadi makin ramai.
Pemain Persib Eka Ramdhani Berwisata Quran (Foto Ali) |
Sejarah Quran
Setelah
registrasi di pos satpam, saya mengikuti rombongan menuju aula yang ada di
lantai 2 gedung baru Syaamil Quran. Aula yang mampu memuat kurang lebih 200
orang tersebut terlihat masih bau cat.
Menurut
pemandu, aula tersebut memang baru dioperasikan. Sebelumnya menerima wisatawan
di aula dalam. Kenapa semua wisatawan dikumpulkan dahulu di aula? Karena di
sinilah perjalanan awal Wisata Quran dimulai. Para wisatawan akan dijelaskan
tentang sejarah turunnya Quran.
Cara
host menjelaskan sejarah turunnya Quran sangat menarik, seperti sedang
mendongeng, jadi wisatawan terpaku. Apalagi dilengkapi dengan video perjalanan,
membuat wisatawan mudah memahami.
Membuat Mushaf
Setelah
dibawa menyelusuri sejarah turunnya Quran hingga Quran berbentuk seperti
sekarang, yaitu berupa mushaf, para wisatawan dibawa ke sebuah ruangan cukup
luas. Di sana, para pembuat mushaf sudah menunggu.
Sama
seperti ruang aula, ruangan ini juga baru dioperasikan. Sebelumnya bertempat di
ruang redaksi Syaamil Quran yang ada di gedung lama.
Anak-anak Antusias Melihat Quran Anak bisa Berbunyi (Foto Ali) |
Nah,
di sini para wisatawan diperlihatkan bagaimana proses pembuatan mushaf Quran
yang ternyata tidak mudah. Proses pembuatan mushaf jika dihitung mulai dari
pembuatan khat, asistensi ke Departemen Agama, proses redaksional, hingga cetak
bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahunan karena memang diperlukan
ketelitian.
Beruntung
sekali, Syaamil Quran sudah banyak memiliki master khat yang sudah melalui
asistensi dari Departemen Agama, jadi tinggal focus pada terjemah dan
unsur-unsur grafis yang akan dijadikan nilai tambah pada mushaf yang akan
dibuat.
Saya
sempat melihat anak-anak yang terpukau saat melihat ilustrator yang sedang
menggambar dengan komputernya. Terpukau melihat Quran bisa bersuara lewat pena ajaib atau e_pen.
Proses Percetakan
Saya
pikir Wisata Quran akan berhenti di redaksi, ternyata masih berlanjut. Para
wisatawan dibawa ke percetakan Quran yang ada di belakang gedung. Saat memasuki
percetakan ekspektasi saya biasa-biasa saja. Saya pikir sama dengan percetakan
lain, ternyata di sini sangat berbeda.
Pemandu
menjelaskan mulai dari tumpukan kertas sebagai bahan cetak yang wajib berlabel
halal. Kenapa? Karena Syaamil Quran ingin dari awal mushaf yang dicetaknya
berkah, jadi tidak sembarangan memilih kertas.
Kemudian
para wisatawan diperlihatkan bagaimana mushaf Quran dicetak. Ada 3 mesin besar
yang selama ini digunakan Syaamil Quran untuk mencetak mushaf-mushafnya.
Eka
Ramdhani yang ikut rombongan sampai terpukau melihat lembar-lembar kertas yang
telah dicetak dan ternyata cetaknya tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali
hingga menghasilkan kualitas cetak yang solid.
Anak-anak Antusias Melihat Proses Cetak (Foto Ali) |
Setelah
lembaran-lembaran mushaf tercetak, kemudian masuk tahap lipat dan penyusunan mushaf. Proses berikutnya adalah proses binding (jahit). Begitu
keluar mesin binding, lembaran-lembaran mushaf yang awalnya hanya
lembaran-lembaran mulai berbentuk mushaf yang siap disusun menjadi mushaf.
Setelah mushaf telah terbentuk, proses berikutnya adalah tahap potong. Pemotongan dilakukan dengan mesin semi manual. Tahap ini sangat penting karena akan membuat mushaf lebih rapi.
Eka Ramdhani Melihat Hasil Cetak Lembaran Mushaf (Foto Ali) |
Eka Ramdhani Melihat Proses Cek Akhir Lembaran Mushaf (Foto Ali) |
Eka Ramdhani Melihat Proses Binding (Foto Ali) |
Mesin Potong Mushaf (Foto Ali) |
Sampai
sini saya sudah ngos-ngosan mengikutinya. Ternyata memang tidak gampang membuat
mushaf yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, ya. Sambil menunggu proses
berikutnya, saya abadikan Eka Ramdhani yang dikerubutin fans-nya. Maklum orang
Bandung, jadi rata-rata yang bekerja ya, para bobotoh Persib.
Lanjut
... setelah proses penyusunan baru masuk tahap akhir yaitu pemasangan pita dan
cover. Proses ini pun dilakukan secara manual karena memerlukan ketelitian dan
kerapihan. Tak heran, pada bagian ini kebanyakan yang bekerja kaum hawa yang
memang lebih tekun saat mengerjakan apa pun, hehehe.
Mushaf-mushaf
yang telah melalui tahap pengemelan pita dan cover kemudian diangkut untuk
dilakukan pengecekan akhir atau biasa dikenal dengan QC (Quality Control). Pada
tahap ini pengontrol wajib menyelipkan potongan kertas yang berisi tanda kalau
Mushaf telah melakukan proses QC.
Tahap
berikutnya adalah sring atau membungkus menggunakan plastik. Proses ini
dilakuan secara mekanik. Operator hanya memasukan mushaf ke dalam plastik lalu
memasukannya ke dalam mesin. Dalam sekejap, mushaf pun siap dijual dan diterima
konsumen.
Dikunjungi Artis
Sejak
berdiri, Syaamil Quran ternyata telah dikunjungi banyak artis dan tokoh
masyarakat, terutama yang sering mengadakan Safari Ramadan. Bahkan, setiap
bulan Ramadan pasti menjadi salah satu tempat shooting program teve Laptop si
Unyil.
Selama
beberapa tahun belakangan ini pula, Syaamil Quran mendukung program teve Hafiz
Cilik Indonesia yang setiap tahun ditayangkan di salah satu stasiun teve
nasional.
Dukungan-dukungan
tersebut tentu semakin menambah nilai lebih dan mendongkrak keberadaan Wisata
Quran tersebut.
Firda Mansyur Berwisata Quran (Dok Pri) |
Ustad Zaki Mirza dan Rombongan Safari Ramadhan (Foto Dokpri) |
Tujuan Wisata Quran Dunia
Saya
rasa tidak berlebihan jika ke depan Syaamil Quran bakal menjadi salah satu
destinasi Wisata Quran tingkat dunia, mengingat hingga saat ini Wisata Quran hanya
ada di Syaamil Quran.
Sebagaimana
dilansir syaamilquran.com
(8/10/2013), yang diharapkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, saat meresmikan
Syaamil Quran sebagai Pusat Destinasi Wisata Quran di Kota Bandung, pada
Pameran Buku Bandung pada tanggal 5 Oktober 2013 di Landmark Convention Hall,
Jalan Braga, Bandung.
Kang
Emil sangat mendukung dan menyambut baik adanya Wisata Quran tersebut karena
bisa membangkitkan peluang ekonomi masyarakat dan wisata tematik di Kota
Bandung.
Dengan
digagasnya Syaamil sebagai Pusat Destinasi Wisata Quran, sejalan dengan program
dan konsep Pemkot Bandung untuk menjadikan Kota Bandung sebagai pusat tujuan
wisata yang beragam dan tematik.
Aula yang Cukup Luas (Foto Ali) |
Musala yang Bersih (Foto Ali) |
Ruang yang Nyaman (Foto Ali) |
Mushaf Tulis, Salah Satu Mushaf Terbaru Syaamil Quran (Foto Ali) |
Selain
sebagai salah satu destinasi wisata, Syaamil Quran juga mengenalkan nuansa
agamis kepada masyarakat supaya berwawasan Al-Quran sehingga masyarakat
termotivasi untuk selalu berinteraksi dengan Alquran.
Wisata
Quran diakhiri dengan melihat-lihat mushaf quran yang dikeluarkan oleh Syaamil
Quran. Ternyata tidak hanya mushaf lho, melainkan juga ada Quran untuk anak
yang dibaca dengan e_pen, game edukasi al-Quran, juga smartphone Syaamil Quran.
Ah,
Pesona Ramadan 2018 dengan berwisata Quran ini benar-benar membuat saya mendapat
banyak arti dalam memaknai shaum Ramadan. Bukan kah, bulan Ramadan juga
dinamakan bulan Al-Quran?
Cara Menuju Lokasi
1).
Jika dari Bandung
Bisa
langsung mencari Jl. Babakan Sari I No. 71 Kiaracondong Bandung. Jalan tersebut
berada di bawah flayover Kiaracondong. Jadi kalau dari arah Jalan
Soekarno-Hatta tidak perlu naik ke Flayover.
Jika
dari Jl. Ahmad Yani, tinggal lurus menyusuri Jl. Kiaracondong, ambil kiri jalan
dan jangan naik flayover. Sebelum Griya ada Jl. Babakan Sari I tinggal mencari
nomer 71. Letaknya persis di sebelah Bank BRI.
2).
Jika dari Jakarta (Tol Buah Batu)
Begitu
keluar tol langsung ambil arah kiri Jl. Terusan Buah Batu. Nanti akan bertemu
dengan perempatan Jl. Soekarno-Hatta, ambil arah kanan. Nanti akan bertemu
dengan perempatan Jl. Kiaracondong (Ibrahim Aji), ambil arah kiri. Lurus tidak
usah naik flayover. Nanti akan bertemu dengan rel kereta api dan kolong
flayover. Nanti akan bertemu dengan belokan di bawah flayover, tepatnya di
dekat Griya Dep.Store, yaitu Jl. Babakan Sari I, tinggal cari nomer 71. tinggal
lurus menyusuri Jl. Kiaracondong, ambil kiri jalan dan jangan naik flayover. Letaknya
persis di sebelah Bank BRI.
3).
Jika dari Jakarta (Tol Paster)
Begitu keluar tol lurus hingga perempatan depan Lapangan Gasibu di Gedung Sate. Ambil arah kanan Jl. Sentot Ali Basah. Nanti ada pertigaan ambil arah kiri, Jl. Diponegoro, lurus Jl. Supratman hingga bertemu perempatan Jl. Ahmad Yani ambil arah kiri. Nanti akan bertemu dengan pertinggaan Jl. Kiaracondong ambil arah kiri. tinggal lurus menyusuri Jl. Kiaracondong, ambil kiri jalan dan jangan naik flayover. Sebelum Griya ada Jl. Babakan Sari I tinggal mencari nomer 71. Letaknya persis di sebelah Bank BRI.
Begitu keluar tol lurus hingga perempatan depan Lapangan Gasibu di Gedung Sate. Ambil arah kanan Jl. Sentot Ali Basah. Nanti ada pertigaan ambil arah kiri, Jl. Diponegoro, lurus Jl. Supratman hingga bertemu perempatan Jl. Ahmad Yani ambil arah kiri. Nanti akan bertemu dengan pertinggaan Jl. Kiaracondong ambil arah kiri. tinggal lurus menyusuri Jl. Kiaracondong, ambil kiri jalan dan jangan naik flayover. Sebelum Griya ada Jl. Babakan Sari I tinggal mencari nomer 71. Letaknya persis di sebelah Bank BRI.
@alimuakhir
Lokasi
Syaamil Quran
Jl. Babakan Sari I/ No.71
Kiaracondong Bandung
Buka
Setiap Hari Selasa dan Kamis
Pukul 09.00-17.00 WIB
Tiket
Gratis
Previous article
Next article
Itu si anak-anak pada minta foto bareng ga tuh sama Eka Ramdani? Lumayan senang tuh aku sama dia saat main di Timnas. Keren dia!
BalasHapusSalut juga sih sama proses percetakan Qur'an yang benar-benar mempertahankan nilai Islami di sana, apalagi dengan presentasi yang bagus sampai dibikin gaya a la mendongeng. Gokil!
wah keren tempatnya, anak-anak jadi belajar dengan cara menyenangkan nih... semoga terujud, bisa menjadi wisata Quran tingkat dunia...
BalasHapusEh itu maksudnya anak ustadz yusuf mansur ya? Setau saya namanya Wirda mansur. Bukan Firda. Hehehe
BalasHapusAl Quran Syamil itu di lingkungan perempuan paling disuka krn mushafnya covernya unyu2 hehe. Wah senengnya jd tahu cara Al Quran dicetak. Ooo Eka Ramdani itu pemain bola? Btw yg bikin penasaran kalau misal ada cetakan yang gagal, misal tinta mbleber, ada kesalahan, diapain ya? Dibakar atau gmn?
BalasHapusSyaamil Quran cetakannya bagus dan menurutku mudah dibaca. Nyetak dan nerjemah kitab suci kudu hati2 dan mereka hrs punya lisensi yg jelas
BalasHapusMusholanya bagus banget, besar, rapi, bersih. Sayang sepi. Semoga ramai yaaaa
BalasHapusMenarik ya...
BalasHapusBoleh nih kalo ke Bandung mampir sana. Eh, btw apakah non muslim boleh masuk?
Wah Wisata Quran! Menarik nih, dan saya harus ke sana nanti. Suka penasaran bagaimana menjaga agar tidak terjadi salah cetak di Quran. Buku biasa kan sering tuh ada typonya pas dicetak. Kalau Quran kan ngerik kalau ternyata ada typo
BalasHapusMasya Allah.. menarik dan bermanfaat banget ya pastinya kalau berwisata ke kantor Syaamil Quran ini. Semoga dengan berwisata ke sana, kecintaan kita pada Al-Quran juga bertambah :)
BalasHapusAlhamdulillah, sekarang pilihan wisata semakin banyak. Wisata quran ini tentu menjadi pilihan yg sangat baik terutama di bulan ramadan seperti ini. Aku jadi pengen ke Bandung, biar bisa ikut berwisata quran juga.
BalasHapusMembaca tulisan ini, jadi pengen banget bisa ke sana juga. Luar biasa mengetahui dedikasi, komitmen dan ketelitian seperti ini.
BalasHapusSemoga bisa segera ke sana
Waah, alhamdulillah di Kota Bandung ada tempat Wisata Qur'an. Bisa menambah wawasan tentang Al-Qur'an ya...
BalasHapusAnak-anak saya, harus diajak ke sana agar tahu tentang Al Quran
Gratisssss astaga minat banget aku ke sini semoga bener2 kesampaian, dan semoga swlalu ramai ini tempat yah membawa nuansa positif
BalasHapusSeru juga ya ada wisata Al Qur'an, kalau ke Bandung kudu diagendakan sama anak-anak biar makin mencintai Al Qur'an
BalasHapusPernah ke sini...
BalasHapusDan sekarang, makin dekat jarak Syaamil Qur'an dengan rumah.
Saat anak-anak TK, pihak TK mengadakan kerjasama safari Qur'an sehingga mereka bisa melihat proses pembuatannya hingga siap dipasarkan.
MashaAllah...
kalau emaknya, belum pernah.
Jadi penasaran...bagaimana prosesnya?
Dan bagian QC ini, apakah memeriksa kelengkapan satu demi satu tiap halaman?
Sangat luar biasa nih kota bandung. Selain memiliki banyak tempat yang asik, Bandung juga memperhatikan masalah akidah masyarakatnya. Semoga dengan adanya wisata quran in generasi muda makin rajin baca alquran yaa
BalasHapusMenarik ya, bisa melihat sendiri pembuatan kitab suci, spt Quran, gitu dari awal :)
BalasHapusWah,seru ya wisata qur'annya.
BalasHapusSemoga aku siatu saat bs main sana.
Test ... bisa komen gak ya
BalasHapus