Info
lomba
Tips
Bill Gates yang Kaya Raya Saja Suka Menabung, Masa Kita Tidak?
SIAPA
yang tidak mengenal Bill Gates? Seorang tokoh dunia yang kekayaannya melimpah
karena usaha di bidang perangkat lunak? Pria berusia 61 tahun, pemilik
perusahaan Microsoft Inc, yang
berpusat di Amerika Serikat ini kekayaannya hingga kini hampir mencapai 70
miliar dollar AS.
Apa
yang diperoleh Bill Gates tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan.
Selain sempat drop out dari
universitas terbaik Harvard, focus pada bidang pemrograman yang saat itu tidak
banyak diketahui masyarakat, hingga berdarah-darah mendirikan perusahaan dan
sukses seperti sekarang.
Lalu
apa rahasia sukses pria yang telah berulang kali dinobatkan sebagai orang
terkaya di dunia tersebut? Selain kerja
keras, ternyata karena sejak dahulu hidup tidak boros dengan rajin menabung.
Selain
rajin menabung, Bill Gates juga rajin berinvestasi. Bagi pria bernama lengkap William
Henry Gates III, investasi penting untuk masa depan karena paling tepat dan
bijak.
Dengan
prinsip-prinsip tersebut, sangat wajar jika Bill Gates menjadi orang terkaya di
dunia.
***
Berkat Menabung Bisa Sekolah, Beli Motor, dan Pergi Haji
Selain
Bill Gates, di belahan nusantara juga banyak orang-orang yang sukses karena
rajin menabung. Sebut saja misalnya Eka Duta Prasetya, seorang pelajar Sekolah
Menengah Pertama yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya berkat
uang yang ditabungnya sejak Sekolah Dasar.
Pelajar
asal Magelang Jawa Tengah ini membayar uang pendaftaran sekolahnya dengan menggunakan uang receh sebesar Rp1juta.
Apa yang dilakukan Duta mendapat simpati dari masyarakat. Duta kemudian mendapat
beasiswa dari komite sekolah dan membebaskannya dari segala biaya.
Kemudian
ada seorang Pria asal Depok yang membeli sebuah motor seharga lebih dari Rp30
juta dengan menggunakan uang receh. Pria tersebut mengaku telah menabung uang
receh selama 5 tahun.
Bill Gates (Foto dari wwcftech.com) |
Dia
menabung dengan cara memasukan uang-uang receh tersebut dalam 2 buah ember cat
berukuran 25 kg dan 1 buah kardus. Saat membeli motor, pihak dealer sampai menugaskan
6 orang karyawan untuk menghitung uang tersebut.
Kisah
terbaru, sepasang suami istri tukang becak yang menabung selama 20 tahun supaya
bisa pergi haji. Suami istri bernama Asmari (60th ) dan Misani (51th) tersebut
berasal dari Dusun Kasuruan, Desa Rejoso Utara, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Duta Bersama Ibunya. Suami Istri Asmari (Foto dari Detik.com dan Brilio.com) |
Konon,
setiap hari Asmari menarik becak dengan perhasilan rata-rata Rp 70 ribu. Karena
tekadnya yang kuat untuk pergi haji, Asmawi sangat rajin menabung. Ia
menyisihkan penghasilan setiap hari selama 20 tahun.
Bukan
hanya mampu pergi haji, berkat kerja kerasnya pula, Asmari mampu menyekolahkan ke-4
anaknya hingga jenjang sekolah menengah atas. Asmari dan Misani akan pergi haji
pada tanggal 2 September 2018 nanti dan masuk dalam kloter 61 Kabupaten
Pasuruan.
***
Menabung Sebagai Kebutuhan
Apa
yang dilakukan Bill Gates, Duta, Asmari, dan banyak orang lain di luar sana
harusnya membuat siapa pun yang membaca kemudian terketuk untuk menabung karena
mereka telah membuktikan, menabung sangat besar sekali manfaatnya.
Saya
jadi teringat kapan pertama kali menabung. Saya menabung sejak kelas 2 SMP,
saya menabung di Kantor Pos. Hingga selesai SMP uang yang saya tabung jumlahnya
tidak banyak, tetapi sangat bermanfaat karena bisa untuk membeli seragam dan
sepatu saat saya masuk SMA.
Saya
anggap, masa-masa itu adalah masa latihan menabung karena memang belum
mempunyai penghasilan. Saya menabung dengan cara menyisihkan sebagian kecil
uang saku.
Saya
benar-benar menabung setelah memasuki masa kuliah karena saya mulai mendapatkan
penghasilan dari tulisan-tulisan yang dimuat di media. Saya menabung di salah
satu bank swasta yang sangat terkenal. Ajibnya, hingga saat ini nomer
rekeningnya tidak berubah. Jika dihitung telah hampir 25 tahun lebih saya
menggunakan nomer rekening tersebut.
Mungkin
karena pada dasarnya saya sudah menjadikan menabung sebagai kebutuhan, meski
tidak pernah dianggarkan, setiap bulan pasti selalu menyisihkan uang berapa pun
untuk ditabung. Dan, dengan tabungan tersebut, saya menggantungkan keinginan-keinginan
saya.
Keinginan-keinginan
saya tersebut pun terwujud berkat rajin menabung. Mulai dari bayar kuliah
sendiri, memiliki motor setelah satu tahun bekerja, punya rumah dan menikah
setelah 3 tahun bekerja, punya mobil setelah 3 tahun menikah, dan bisa
traveling bareng keluarga. Punya tabungan pendidikan, tabungan haji, dan
investasi walau kecil-kecilan.
***
Trik Supaya Terus Menabung
Cara
menabung zaman dahulu dengan zaman sekarang sangat berbeda. Jika dahulu
menabung di rumah dengan celengan yang terbuat dari gerabah, bambu, dan
sebagainya, sekarang lebih praktis. Tinggal datang ke Bank terdekat dan buka
rekening.
Bahkan,
saat ini, di era digital lebih gampang lagi. Tanpa perlu datang ke Bank kita
bisa buka rekening secara online.
Fasilitas ini semata-mata karena generasi millenial inginnya semua serba
simpel. Permasalahannya adalah, bagaimana caranya supaya konsisten mengisi
tabungan. Mengingat, konon generasi millenial lebih boros, hehehe.
Dari
pengalaman saya selama ini, paling tidak ada tiga (3) trik yang bisa dilakukan
supaya bisa terus menabung. Trik tersebut antara lain;
1). Menetapkan Tujuan
Usaha,
sekecil apa pun usahakan ada tujuannya. Ini perlu sekali ditanamkan dalam benak
kita. Termasuk tujuan kita menabung supaya kita menabungnya serius. Dengan
tujuan yang jelas, akan ada pegangan yang pasti setiap kali kita menyisihkan
uang. Ada mimpi yang ingin dicapai dari tabungan tersebut.
Tujuan
menabung bisa apa pun, sesuai dengan kebutuhan kita. Bisa dengan tujuan untuk
membeli motor, mobil, rumah, traveling, gadget baru, umroh, haji, dan
sebagainya.
Terbukti,
dari contoh orang-orang yang saya rangkum di atas, mereka berhasil mewujudkan
keinginanya dengan menetapkan tujuan sejak dini saat menabung. Jadi, memang
harus ada tujuan, hehehe.
2). Menumpuk Uang dalam Wadah
Transparan
Ini
salah satu trik menabung sederhana, namun terbukti efektif. Menumpuk uang dalam
wadah atau toples kaca yang transparan. Bisa toples bekas kue lebaran atau
bekas kemasan apa pun sebelum diserahkan ke bank dan dimasukan ke rekening.
Kenapa
menggunakan tempat yang transparan? Supaya kita tersugesti untuk terus
mengisinya hingga penuh. Karena transparan, uang yang ada dalam toples jadi
kelihatan, kan? Kalau belum penuh rasanya gatel, hehehe.
Karena
wadahnya yang transparan, uang yang dimasukan pun bukan uang receh, melainkan
uang kertas yang nilainya lumayan. Misalnya uang kertas Rp10ribu, Rp20ribu, Rp50ribu,
dan Rp100ribu. Kalau yang dimasukan uang receh malu, hehehe.
Menumpuk Uang dalam Wadah Transparan (Foto DokPri) |
3). Menabung Sesuai Tanggal atau Hari
Trik
selanjutnya adalah rutin menabung menyesuaikan dengan tanggal atau hari. Cara
ini memang perlu komitmen yang tinggi. Jadi, setiap tanggal atau hari yang kita
jadwalnya, kita menyisihkan uang untuk ditabung. Besarannya tergantung
keinginan kita.
Misalnya,
kita menabung setiap hari Rp1000,-, Rp5000,-, atau Rp10.000,-. Menabung setiap
tanggal ganjil, tanggal genap. Menabung setiap hari Jumat dengan besaran
Rp50.000,-, dan sebagainya sesuai keinginan dan kemampuan kita.
Kebayang
nggak? Jika kita konsisten menabung setiap hari Rp10.000,- saja, maka setiap
bulan kita bisa menabung Rp10.000,- X 30 hari = Rp300.000,-. Setelah terkumpul
ditabung di bank, hehehe.
Alhamdulillah, dengan trik tersebut, saya
konsisten untuk menabung hingga kini. Bahkan, sekarang mulai ditularkan kepada
anak-anak.
***
Menabung Sebagai Gaya Hidup
Menabung
selain sebagai sarana simpanan masa depan juga bisa membentuk kepribadian dan
gaya hidup seseorang. Termasuk kepribadin dan gaya hidup keluarga, termasuk
anak-anak.
Menabung
menjadi salah satu metode mengenalkan cara mengelola keuangan yang baik bagi si
kecil. Jika sejak kecil mereka telah diberi pemahaman pentingnya mengelola
keuangan, kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih menghargai uang.
Meski
tidak mudah, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memberikan
pemahaman pentingnya mengelola keuangan bagi anak-anak sehingga anak-anak
benar-benar paham dan menjadikan menabung sebagai gaya hidup. Paling tidak,
beberapa hal berikut bisa dipraktikan;
Pertama, Perkenalkan Konsep
Uang Sebelum Menabung
Bagaimana
cara mengenalkan konsep uang pada anak-anak? Bisa mulai dari mengenalkan
pecahan uang. Mulai dari nilai terkecil hingga paling besar. Dari uang pecahan
koin hingga pecahan kertas. Dengan begitu anak mengerti nilai uang dan juga
bentuk uang.
Setelah
mengenal, kita bisa mengajarkan anak untuk menghitung uang sedikit demi
sedikit. Jika anak sudah masuk sekolah, baik taman kanak-kanak ataupun sekolah
dasar, maka akan lebih mudah untuk mengajarkannya.
Sesekali
minta mereka belanja di warung dekat rumah. Tidak usah banyak-banyak, cukup
belanja kopi 2 sachet misalnya. Beri dia uang lebih, supaya nanti ada
kembalian. Jangan lupa, setelah belanja cek belanjaannya dan cek pula berapa
kembaliannya.
Semakin
sering kita mengajarkannya berhitung, anak akan semakin paham dan mengerti
bagaimana alur kerja uang.
Kedua, Uang Saku yang Pas
Jika
anak-anak sudah bisa menghitung dan sudah sekolah, beri mereka uang saku
secukupnya saja, jika perlu uang pas. Karena, dengan uang pas dia akan belajar
membelajakan uang dengan cerdas.
Sesekali
beri saran supaya uang sakunya tidak dihabiskan dan kita kasih anak celengan.
Jadi, setiap ada kelebihan uang saku, uang kelebihan tersebut dimasukan ke
dalam celengan.
Dengan
begitu, anak akan berlatih untuk mengendalikan diri dalam mengeluarkan uang. Anak
juga akan belajar menghargai uang. Anak
belajar, ketika menginginkan sesuatu, ternyata dibutuhkan usaha dan kesabaran.
Ketiga, Beri Uang Saku
Mingguan atau Bulanan
Jika
anak sudah mulai bisa mengelola uang sakunya, beri kepercayaan lebih dengan
memberinya uang saku secara mingguan atau bulanan. Saya yakin, awal-awal anak
akan tergoda untuk membelanjakannya sekaligus, tetapi seiring berjalannya waktu
anak akan makin menghargai uang.
Memberikan
uang saku dalam jumlah lebih banyak dengan durasi lebih panjang, akan
membuat anak belajar menahan diri untuk
tidak boros dan tetap menggunakannya sesuai dengan porsinya. Lambat laun, anak
akan mempunyai selisih uang saku yang banyak dan banyak pula menyisihkannya
dalam celengan.
Keempat, Beri Apresiasi
Bagian
keempat ini sangat penting, terutama jika anak-anak benar-benar sudah memahami
pentingnya menabung bahkan sudah menjadikan menabung sebagai rutinitas.
Kita,
sebagai orangtua bisa memberikan pekerjaan-pekerjaan ringan yang jarang dikerjakannya
pada saat weekand atau liburan. Misal mencuci sepatu setiap minggu, belanja di
warung terdekat, membersihkan seluruh rumah, dan sebagainya. Setelah mereka
mengerjakan dengan benar kita beri apresiasi dengan memberikan imbalan. Jumlah imbalannya
tak perlu besar-besar, cukup dua ribu atau tiga ribu saja sudah cukup.
Dengan
cara seperti itu anak akan belajar lebih lagi untuk menghargai uang karena
untuk mendapatkannya perlu usaha dan kerja keras. Tidak hanya itu, cara seperti
ini akan membantu mereka bertanggung jawab dengan membantu pekerjaan rumah.
Kelima, Ajak Menabung di Bank
Setelah
anak-anak besar dan benar-benar telah memahami bagaimana menghargai uang,
bagaimana membelanjakan uang, bagaimana menyisihkannya, baru kemudian kita ajak
untuk menabung di Bank.
Uang
yang telah disisihkan dalam celengan kita ajak untuk memindahkannya dalam buku
tabungan resmi di bank. Jika usia anak belum mencukupi, uangnya bisa dititipkan
pada rekening orangtua. Akan tetapi, jika usia anak sudah mencukupi, kita bukakan
tabungan sendiri atas nama anak. Dijamin, anak sangat senang dan bangga karena
sekarang sudah punya tabungan sendiri.
Anak-anak Senang Diajak Menabung di Bank, Salah Satunya Karena Bisa untuk Jalan-Jalan (Foto DokPri) |
Saat
ini sudah banyak bank yang menawarkan produk tabungan untuk anak-anak. Beberapa di antaranya sengaja mencetak kartu
dan buku tabungan dengan gambar karakter kartun yang menarik bagi anak-anak.
Setelah
punya tabungan sendiri, kita edukasi untuk mempunyai tujuan menabung, rutin
menabung, dan jadilah menabung sebagai gaya hidup. Jika sudah seperti itu,
sebagai orangtua tentu sangat bangga karena tidak perlu lagi akan masa depan
anak.
***
LPS Membuat Makin Nyaman
Menabung
Kenapa
saya merasa nyaman menabung? Karena saat ini sudah ada Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Selain bertujuan untuk melindungi tabungan masyarakat, LPS juga
berjuan untuk menjaga keseimbangan, kemajuan ekonomi nasional, dan stabilnya
industri perbankan sehingga perekonomian stabil. Pemerintah kemudian
mengesahkan UU OJK tahun 2011.
Terakhir
pada tahun 2016, pemerintah mengesahkan UU PPKSK Nomor 9 tahun 2016 yang
merupakan mandat baru bagi LPS.
Undang-Undang
tentang PPKSK (Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan) yang bertujuan
mewujudkan stabilitas sistem keuangan yang kokoh guna menghadapi ancaman. Baik
ancaman dari dalam negeri maupun ancaman dari luar negeri. Selain itu, banyak lagi
yang dilakukan dan menjadi wewenang LPS yang makin membuat kita nyaman
menabung.
Semoga
bermanfaat!
@alimuakhir
Sumber Tulisan dan Foto
1). Pengalaman dan Dokumen Pribadi
2). DetikCom
2). Kompas.Com
3). Idntimes.Com
4). Rappler.Com
5). Pixabay.Com
6). Freepik.Com
Previous article
Next article
Sampe sekarang aku juga selalu nabung duit receh,
BalasHapusjadi di rumah ada toples kecil bekas lebaran. Dari pada ga kepake mending ditaroin duit 200 sama 500 perak bekas kembalian duit jajan sama mungut di jalan.
pas dihitung ga nyangka dapet 3 toples dengan total 400rebu.
kaya mendadak
Mantab Bro
Hapustiap bulan au selalu nabung. cuman suka nggak target karena tergoda online shop huhuhu
BalasHapusHehehe, yang penting nabung ya
Hapussepakat dengan menabung sebagai gaya hidup.. anak-anak di sekolah juga harus diwajibkan nabung nih... makasih sharingnya bang ali
BalasHapusSeru ya, kalau nabung jadi gaya hidup
HapusTertampar sekali baca ini 🙈 yg duitnya aja bisa dipake Mandi, masih nabung, lah kite?
BalasHapusHehehe ... bangun-bangun
HapusYup.. menjadikan menabung sebagai gaya hidup. Itu kerennn
BalasHapusBener banget Kak
HapusWah, keren klo kita bisa menurtinkan menabung. bangyak banget ya manfaatnya. apalagi dapat tmpat menabung yang tepat
BalasHapusBener banget
HapusWah keren nih tips menabungnya, makasih coach
BalasHapusSama-sama.
HapusNabung yuk
saya juga suka menabung. Tujuan finansial biasanya saya capai dg menabung. Sekarang menabung sdh banyak caranya, tinggal pilih. Apalagi sdh terjamin LPS ya.
BalasHapusBener banget
HapusWah bergizi banget artikelnya kang, coba saya terapkan ke anak-anak ya nuhun kang
BalasHapusSiap sekali
HapusAku juga suka menabung apalagi kalo ditabungin. Mau bangetlah
BalasHapusIyessss
HapusMalah ingat jaman SD suka nabung di kaleng, lalu ditanam 😂😂 kayak di film Joshua dulu
BalasHapusHahaha, tumbuh daun nggak neh?
Hapuswaah habis baca tulisan kang Ale aku jadi introspeksi diri. smoga bisa konsisten nabungnyaa, karna msh suka tergoda online hsop.. jadi niat nabung buat belanja dong. hahaha habis deeh
BalasHapusAmiiin
Hapuskalau istilahnya sedikit lama lama jadi bukit.. memang hobi menabung itu bagus kak
BalasHapusBener banget
HapusWaw menarik sekali pembahasannya Mas Ali. Hanya masih kurang lengkap tulisannya tentang menabung secara online. Masih lebih enak datang langsung ke bank 😊
BalasHapusBelum pernah soalnya, baru nyobain aja hehe
HapusSaya juga dari kecil sudah belajar nabung. Dulu nabungnya di tabungan plastik gitu. Hihi. Sekarang juga masih berusaha nabung dengan cara ikut arisan di kantor. Pernah nyoba beberapa tips nabung yang ngehits nyatanya uangnya sering dipakai lagi.Heu
BalasHapusAlhamdulillah anak-anakku udah mulai dibiasakan menabung, terutama kalo pas dapat angpau lebaran. Biasanya ditabung di bank. Suamiku juga tiap bulan selalu rutin menyisihkan buat tabungan pendidikan anak-anak
BalasHapusAlhamdulillah
HapusNabung di wadah transparan, wah menarik juga triknya. Coba ahhh
BalasHapus