Wisata
Festival Pinisi 2018 Berlangsung di Bulukumba Sulawesi Selatan
JIKA
jalan-jalan ke Sulawesi, jangan lupa mampir ke Bulukumba, salah satu kabupaten
yang berbatasan dengan kabupaten Sinjai di sebelah utara dan Teluk Bone di sebelah
timur. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores dan sebelah barat berbatasan
dengan kabupaten Bantaeng.
Bulukumba
menjadi salah satu kabupaten yang banyak dikenal karena menjadi salah satu kabupaten
yang memproduksi kapal paling legendaris di bumi Nusantara, apalagi kalau bukan
Perahu Pinisi.
Nah,
pada Bulan September (13-16 September 2018) ini, di sana ada gelaran festival
yang banyak dinanti-nanti, yaitu Festival Pinisi 2018. Pada gelaran ke-9 ini,
akan disajikan ritual Annyorong Lopi
lengkap dengan parade budaya, sport
tourism, hingga petualangan.
Festival Pinisi 2018
Tepatnya
di Kawasan Pantai Tanjung Bira, Bontobahari, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dengan Annyorong Lopi sebagai sentralnya, festival ini total akan menyajikan 13
sub event.
“Kapal Pinisi demikian mendunia. Wonderful
Indonesia bahkan menggunakannya sebagai ikon dalam setiap pamerannya. Kapal ini
memang sangat eksotis dan kuat. Menggunakan akar kekuatan bahari ini, Festival
Pinisi 2018 dijamin akan spektakuler,” ungkap Ketua Pelaksana Calendar of Event
(CeO) 2018 Esthy Reko Astuti.
Kapal Pinisi telah diakui Unesco sebagai
Warisan Budaya Tak Benda oleh karena itu sangat layak jika diperkenalkan dalam
sebuah festival.
“Wilayah
Bulukumba dan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada umumnya kaya dengan budaya dan
alamnya. Kesemuanya itu sangat khas dan istimewa. Jadi, pastikan event ini
tidak terlewatkan. Sebab, bergulirnya Festival Pinisi tingga beberapa saat
lagi,” terang Esthy lagi.
Meski resmi dibuka Kamis, 13 September 2018,
namun kemeriahan Festival Pinisi bisa dinikmati lebih awal. Bertempat di
Donggia, Desa Kahayya, Senandung Kopi Kahayya dan Kahayya Trail Adventure Sesi I dirilis mulai 8-9 September.
Ritual
pengantar festival ini menyajikan kehangatan dan keharuman Kopi Kahayya. Sub
event ini pun lengkap dengan parade seni dan budaya khas wilayah Kahayya,
Kindang, Bulukumba.
Kemudian
ada Sendratari Samindara yang diselenggarakan di tengah masyarakat Lembang,
Salemba, Ujung Loe. Sendratari Samindara digelar pada Senin, 10 September 2018.
Sendratari
Samindara adalah legenda rakyat Bulukumba. Narasi yang akan dibawakan “Cinta di
Antara Dua Saudara Kandung, Samindara dan Baso Kunjung Barani”. Agenda itu
dirangkai dengan Siara ke Pusara Samindara, Lomba Perahu Katinting, Lari
Mallongga, dan yang lainnya.
Pagelaran Seni
Kekayaan budaya Bulukumba pun semakin
ditegaskan dengan pagelaran Seni Dato Tiro. Pagelaran ini bercerita asal muasal
masuknya Islam di Bulukumba. Seni Dato Tiro bisa dinikmati di Pantai Samboang,
Bontotiro, pada Selasa, 11 September 2018. Pada sub event ini akan diramaikan
dengan lomba pacuan kuda, lomba membuat patung pasir, hingga lomba
layang-layang tradisional.
Upacara
pembukaan Festival Pinisi 2018 dilakukan pada Kamis, 13 September 2018.
Lokasinya pun berada di Tanah Lemo, Bontobahari. Upacara pembukaannya digelar
unik. Ada Pinisi Trip dan Parade Perahu Tradisional yang diikuti 10 kecamatan
di Bulukumba dan wilayah lain di Sulawesi Selatan. Rute yang ditempuh memiliki
view indah dengan start di PPI Bonto Bahari lalu finish di Pantai Tanjung Bira.
Pada hari yang sama, digelar pula Lomba
Layang-Layang dengan kategori lomba layang-layang tradisional dan modern. Baik
layang-layang dua dimensi atau tiga dimensi.
Pada
hari berikutnya, dilakukan ritual Annyorong Lopi atau Peluncuran Kapal Pinisi.
Ritual tersebut digelar di Tanah Beru, Bontobahari. Wilayah ini memang terkenal
dengan galangan Kapal Pinisinya. Ritual Annyorong Lopi sebagai tanda
kebangkitan industri Kapal Pinisi di Bulukumba. Uniknya, proses peluncuran
dilakukan secara tradisional dengan ditarik tenaga manusia.
Melengkapi
kemeriahan festival pinisi, akan digelar pula Pinisi Expo pada tanggal 13-16
September 2018.
Bagi
teman-teman yang ke sana, selain bisa menikmati beragam atraksi terbaik yang
ditawarkan Festival Pinisi 2018 kita juga bisa menikmati alam, budayanya, dan
makanannya. Tertarik ke sana? Yuk ah, tahun depan ramai-ramai ke Festival
Pinisi!
@alimuakhir
Previous article
Next article
ya ALlah Bang Ali.. ini destinasi yang kuidamkan dari dulu.. tanjung bira dan liat pinisi.. hiks semoga ada rejeki k sana.. aamiin
BalasHapusKeren-keren cara ngambil gambarnya mas,aku suka
BalasHapusWaaah... jalan-jalan ke Sulawesi. Keren Mas Ali.
BalasHapusSaya malah baru tau ada kapal legendaris nusantara. Duuuh, kupernya saya. Someday, hope will be there.
BalasHapusSudah lama banget kagum dengan kapal pinisi ini. Ingin sengaja suatu saat nanti berkunjung ke Bulukumba, menyaksikan langsung kapal ini dibuat.
BalasHapusWaaah.... kapal legendaris ya... lebib legendaris mana kang sama Van Der Wick 😀
BalasHapusBelum pernah ke sulawesi. Penisi ini lambang kajayaan nenek moyang kita ya
BalasHapusGila banget sih ini, Kang Ali. Aku selalu takjub sama kapal tradisional Indonesia yang turun-temurun sudah diwariskan. Aku belum pernah lihat kapal laut dari dekat. Sama sekali belum pernah. D=Lihat dari jauh pun cuma sekali. Itu juga jauh bangeeeeet berkilo-kilometer waktu naik kereta dan ngelewatin pesisir hahaha :"D Foto-fotonya bagus banget hiks
BalasHapus