Info
Wisata
Sejenak Menikmati Keindahan Pulau di Ujung Barat Indonesia, Pulau Weh
SIAPA
pun pasti tak akan nolak kalau diajak jalan-jalan ke pulau di ujung barat
Indonesia, apalagi kalau bukan Pulau Weh? Makanya, begitu kesempatan itu
datang, saya tak menyia-nyiakannya.
Setelah
melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Banten menuju Bandara Sultan
Iskandar Muda Aceh, saya dan beberapa teman seperjalanan langsung dijemput dan
diantar menuju Pelabuhan Ulee Lheue. Beruntung sekali kapal feri yang akan
membawa kami menyeberang Pulau Weh masih menunggu, jadi kami tidak terlambat.
Kurang
lebih satu jam kemudian kapal feri yang membawa saya merapat di Pelabuhan
Balohan, Sabang, Pulau Weh. Meski untuk yang kesekian kali naik feri, rasanya
tetap berdebar-debar. Apalagi ini menjadi gerbang untuk mengeksplorasi
keindahan sebuah pulau, jadi makin mendebarkan.
Sejenak
di Pusat Kota
Dari
Pelabuhan Balohan, saya dan teman-teman naik kendaraan menuju pusat Kota
Sabang. Sebelum benar-benar masuk kota, ada taman yang memiliki anjungan, di
sinilah, keseruan dimulai.
Siapa
pun yang mengunjungi Pulau Weh, pasti mampir di sini untuk melihat keindahan
pulau yang terhampar di lautan luas. Oh iya, Pulau Weh itu sebutan untuk
Sabang, ya ... jadi teman-teman jangan bingung kalau kadang-kadang saya sebut
Sabang atau Pulau Weh. Weh artinya Terkejut, hehehe.
Karena
waktu sudah mulai siang, saya dan teman-teman segera menuju pusat kota untuk
mengisi perut. Kami menuju salah satu kedai paling ramai di kota. Saya pesan
ayam goreng dan kopi sanger.
Usai
mengisi perut, karena azan zuhur sudah berkumandang, kita langsung menuju
masjid agung Kota Sabang. Rasanya adem banget kalau sudah ngadem di masjid.
Bertamu
ke Rumah Nemo
Usai
istirahat sejenak, kami langsung diantar menuju penginapan yang ada di sekitar
Pantai Iboih. Usai cek in langsung
menuju Pulau Rubiah yang ada di seberang penginapan menggunakan speedboat.
Pesona
laut Pulau Rubiah selama ini sudah sangat dikenal wisatawan. Tak heran jika
hari itu, pulau yang luasnya kurang lebih 26 hektar dan jaraknya sekitar 250
meter dari Pantai Iboih sudah dipadati pengunjung. Jarak taman laut sangat
dekat sehingga tidak perlu berenang jauh untuk menikmati keindahannya.
Menuju Pulau Rabiah (Foto Ali) |
Berbagai
macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic clams, school of parrot fish,
lion fish dan sebagainya langsung menyapa. Terdapat juga berbagai jenis terumbu
karang.
Menurut
pemandu, di Pulau Rubiah juga ada beberapa spot untuk snorkeling dan diving.
Karena sudah sore, saya pilih snorkeling
menuju ke rumah nemo. Posisinya di sisi kanan dermaga. Saya berenang kurang
lebih 200-an meter menyisir tebing.
Benar
saja, setelah menyisir tebing akhirnya bisa bertamu di rumah nemo. Ya ampuuun,
nemonya lucu sekali. Setelah puas snorkeling saya kembali ke penginepan untuk
menghabiskan malam di tepian Pantai Iboih.
Titik
Nol, Benteng Jepang, Pantai Sumur Tiga, dan Gua Sarang
Pagi-pagi
sekali, kami sudah cek out dan menuju Titik Nol Indonesia. Saya pikir di sana
hanya ada tugu, ternyata sekarang di depan sebelah kanan ada titian menuju tebing
pantai yang jadi spot foto.
Titian
cukup panjang dan meliuk-liuk yang membebaskan traveler dan wisatawan menikmati
sejuknya hutan di tepi pantai, semilir angin, dan keindahan pemandangan laut
lepas.
Setelah
puas mengeksplor Titik Nol dan makan siang di sebuah rumah makan di tepian
Danau Aneuk Laot, melanjutkan perjalanan menuju
Benteng Jepang di Desa Anoi Hitam Suka Karya Sabang.
Jalan Setapak Menuju Benteng Jepang (Foto Ali) |
Penampakan Benteng Jepang (Foto Ali) |
Pantai Sumur Tiga (Foto Ali) |
Aneuk
Laot dalam bahasa Indonesia berarti Anak Laut. Danau Aneuk Laot berada di
tengah-tengah Kota Sabang. Di sini sangat dikenal dengan sunset-nya yang indah.
Dari Danau Aneuk Laot menuju Benteng Jepang kurang lebih perlu waktu 20 menit
perjalanan darat.
Saya
sempat ternganga ketika tiba di pintu masuk Benteng Jepang karena mirip gua.
Saya makin ternganga ketika tiba di atas bukit, di mana markas utama benteng
berdiri. Pemandangan laut lepas dari markas utama luar biasa indah.
Menurut
sejarah, sejak 14 Juli 1942 hingga tahun 1945, Sabang pernah menjadi markas
Angkatan ke- 9 Armada Expeditionary 1 Angkatan Laut Jepang saat menghadapi Sekutu di kawasan Samudera Hindia.
Pada
1 September 1945 seluruh armada Jepang diterik dari Sabang, seiring dengan
Operasi Sunfish yang digelar sekutu saat menyerbu Sabang dengan kekuatan 25
kapal perang dan Jepang kalah.
Destinasi
berikutnya Pantai Sumur Tiga dan Gua Sarang. Baru kemudian menuju pusat kota
dan menikmati makanan khasnya.
Museum Tsunami (Foto Dokpri) |
Masjid Baiturrahman (Foto Ali) |
Keesokan
harinya, usai sarapan menuju dermaga, menyeberang kembali menuju Banda Aceh.
Tiba di Banda langsung menuju beberapa destinasi di Aceh seperti Museum Tsunami,
Museum Kapal, Masjid Baiturrahman, Kubah Masjid, dan pastinya menikmati makanan
khasnya sebelum ke bandara pada sore hari. Traveling di Aceh benar-benar
menguras tenaga dan menguras kekaguman luar biasa. Benar-benar mampu melepas
penat dari rutinitas.
Perjalanan
Aman dengan Futuready
Oh
iya, ada yang lupa. Tujuan kita jalan-jalan, traveling, atau backpakeran tak
lain dan tak bukan supaya mendapat pengalaman baru sekaligus ngecharge badan
supaya lebih fresh menjalankan rutinitas, kan? Oleh karena itu, salah satu yang
perlu dilakukan saat akan melakukan perjalanan adalah membeli Asuransi
Perjalanan.
Saat
ini kita bisa dengan mudah mencari asuransi perjalanan. Saya biasanya mencari
di Futuready. Eh, Futuready ini bukan pembuat produk asuransi dan tidak
mempunyai produk asuransi, ya.
Futuready
merupakan supermarket asuransi online berlisensi OJK, yang menjual produk
asuransi dari berbagai macam provider. Asuransi perjalanan yang dijual di
Futuready cukup banyak, kita tinggal memilih saja. Ada asuransi perjalanan dari
AXA, AXA Mandiri, Simas Net, Adira, Lippo, MNC, Tokio Marine, dan Malacca.
Selain
asuransi perjalanan, ada juga asuransi-asuransi lain seperti asuransi mobil.
Futuready menjual asuransi mobil yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi AXA,
ACA, SImas Net, Adira, Avrist, dan Malacca. Selain itu Futuready juga menjual
asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan.
Kenapa
saya memilih belanja asuransi melalui Futuready? Paling tidak karena ada empat
(4) manfaat utama yang saya rasakan;
1).
Mudah
Belanja
asuransi di Futuready sangat mudah. Mudah penjelasannya, mudah perbandingannya,
dan mudah proses klaimnya.
2).
Praktis
Belanja
asuransi di Futuready cukup praktis. Prosesnya instan. Di mana pun kita berada
dan kapan pun waktunya, membuat semuanya menjadi lebih praktis dan nyaman.
Bahkan untuk produk asuransi mobil all-risk tidak perlu survey.
3).
Sesuai
Futuready
menyediakan berbagai pilihan produk asuransi terbaik yang kita butuhkan, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi
perjalanan, asuransi kecelakaan diri dan asuransi mobil. kita bisa memilih dan
membandingkannya sesuai dengan kebutuhan kita.
4).
Aman
Belanja
asuransi di Futuready aman, jadi kita tidak perlu khawatir karena Futuready
telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Futuready juga
telah memegang lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor
izin No.KEP-518/NB-1.2015. Belanja asuransi lebih AMAN dan TERPERCAYA di
Futuready!
@alimuakhir
Previous article
Next article
Pantainya cakep banget. Kayaknya bakal betah berlama-lama main air di sana
BalasHapusAceh selalu bikin kangen utk didatangi lagi.. dan lagi..
BalasHapus