Wisata
Festival Cheng Ho 2018 Membuat Semarang Heboh
SEMARANG, sebagai
salah ibu kota propinsi Jawa Tengah juga tak kalah dengan kota-kota lain di
Indonesia. Setiap tahun, Semarang punya festival yang selalu ditunggu-tunggu,
apalagi kalau bukan Festival Cheng Ho.
Festival Cheng Ho
2018 kali ini diadakan minggu ke-2 Agustus 2018. Kemeriahan perayaannya membuat
Klenteng Sam Poo Kong heboh. Tay Kak Sie Gang Pinggir, Semarang, yang dijadikan
lokasi dimulainya festival juga dijejali
lautan manusia.
Masyarakat yang
berbaur dengan wisatawan antusias. Semua terlihat senang saat melihat 2000
peserta arak-arakan melibas rute sepanjang 6 kilometer.
Ada yang
mengenakan baju-baju oriental. Ada yang berbaju loreng. Ada yang mengenakan
costume festival bermotif kerajaan. Bahkan ada juga yang mukanya
dicoreng-moreng.
Bukan hanya
arak-arakannya saja yang heboh. Prosesi mempersiapkan kostum yang dimulai pukul
02.00 WIB juga heboh. Beragam kamera vidografer, fotografer sampai blogger, tak
pernah henti mengabadikan persiapan jelang arak-arakan. Ribuan orang berjubel,
datang dan pergi di halaman besar Sam Poo Kong. Tempat start di Tay Kek Sie
yang sempit di Gang Lombok, juga ramai
Ada doa dan
pentas Seni dari pukul 07.00 hingga 00.00 WIB. Apalagi di dunia Maya
#PesonaChengHoFestival2018 sukses menjadi trending topic nomor satu
nasional," ucap Ketua Pelaksana
Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti.
Atraksi Budaya
Prosesinya
meriah. Menghibur. Juga penuh warna. Saking okenya, masyarakat pun ikut
meramaikan peristiwa budaya dan sejarah yang setiap tahun diperingati dan
menjadi agenda tetap di Kota Lumpia itu.
Dari pantauan,
mulai dari Tay Kak Sie - Gg.Warung - Kranggan Timur - Kranggan Barat - Depok -
Pemuda - Tugumuda - Soegijapranata (Ps.Bulu) - Jembatan Banjirkanal -
Bojongsalaman - Simongan - Sam Poo Kong, lautan manusia benar-benar luber.
“Tradisi ini
sudah lama. Dan masyarakat selalu mengapresiasi dengan baik. Mudah-mudahan bisa
menarik wisatawan baik mancanegara maupun Nusantara dan menjaga akulturasi
budaya,” tambah Esthy yang ikut memantau seluruh rangkaian acara tadi.
Dia pun makin
bersemangat. Makin pede. Keyakinannya, saat community sudah antusias, event
rutin terjadwal setiap tahun, ada improvement, selalu ada perkembangan yang
baru, maka itu sudah layak menjadi atraksi budaya yang bisa dipromosikan ke
mancanegara.
"Tentu harus
dikoneksi dengan industri pariwisata, seperti airlines, hotel dan akomodasi,
restoran – cafe, transport lokal, guide atau pramu wisata, juga atraksi
destinasi yang lain," urainya lagi.
Baca: 4 Tips Memilih Tas Kamera
Baca: 4 Tips Memilih Tas Kamera
Bagaimana Impactnya?
Dari paparan juru
bicara Sam Poo Kong, 10000 tiket yang dijual selama dua hari selalu sold out.
Pedagang kaki lima kebanjiran order. Pasar Karetan yang ikutan pindah juga ikut
kebagian rezeki. Itu belum termasuk hotel-hotel yang dijadikan tempat menginap
bagi tamu yang datang.
"Perayaannya
sudah memiliki cultural value yang tinggi. Sudah punya commercial value. Yang
paling penting, memberi dampak ekonomi
kepada industri dan publik," timpal Juru Bicara Yayasan Sam Poo Kong
Semarang, Mulyadi.
Menteri
Pariwisata Arief Yahya yang pernah ikutan merayakan Festival ini pada 2016
silam langsung mengangkat emoji tiga jempol.
"Jangan lupa
terus promosikan dengan baik. Festivalnya sangat pas untuk originasi Tiongkok,
atau pasar China. Ini penting sekali, orang Asia itu, ketika disentuh dengan
kebudayaan dan sejarah masa lalu, hatinya bisa runtuh berkeping-keping. Mereka
bisa jatuh cinta karena sejarah nenek moyang mereka,” kata Arief Yahya makin
menguatkan keberadaan Festival Cheng Ho.
Jika sudah
seperti ini, tak ada alasan untuk mengikuti Festival Cheng Ho setiap tahun. Apalagi
sekarang sudah masuk dalam Calender of Event (CoE) Kementrian Pariwisata.
@alimuakhir
Previous article
Next article
baru tahu kalau ada festival ini di semarang
BalasHapusKayaknya kok seru banget ya. apalagi kesana pake baju dan jibab merah hihi~ ku malah mikirin dresscode wkwk
BalasHapusKayanya seru banget ini.
BalasHapusKereeen... ini rutinan tiap tahun ya, Mas?
BalasHapusSeru pisaan..festival yang meriah banget, tumplek blek manusia hehe..
BalasHapusMasyaAllah.... kalau bisa hadir langsung kayaknya asyik
BalasHapusAku baru tahu loh kalo ini di semarang. Kapan waktu ke sana. Pengen liat deh
BalasHapus