Info
Wisata
Serunya Menghabiskan Weekand di Pulau Weh Aceh
SIAPA
yang tak tergiur melihat keindahan Pulau Sabang yang lebih dikenal dengan Pulau
Weh? Selain menjadi pulau yang letaknya memang di paling ujung barat Indonesia,
banyak destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Saking
ngebetnya menjelajah Pulau Weh, saya bela-belain mengejar waktu lho. Jadi, ceritanya pada saat hari
pemberangkatan saya harus ngelarin shooting
sebuah iklan layanan masyarakat. Begitu kelar shooting, tepat pukul 24.00 WIB, saya
buru-buru menuju pool bus. Saya tiba
di sana tepat sepuluh menit sebelum bus yang akan membawa saya menuju Bandara
Soekarno-Hatta, berangkat.
Saking
lelahnya, selama dalam perjalanan dari dari Bandung hingga Bandara
Soekarno-Hatta Banten saya tertidur pulas, seolah mengganti tidur yang belum
ditunaikan. Begitu pun saat terbang menuju Aceh.
Tepat
pukul 09.15 pesawat yang membawa saya tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda
Banda Aceh. Karena waktu sangat mepet, begitu keluar bandara lansung menuju
dermaga. Saya hanya punya waktu kurang lebih sepuluh menit menuju dermaga atau
ketinggalan kapal feri menuju Sabang. Lagi-lagi saya mengejar waktu. Fuihhh ...
Beruntung
sekali, feri mau menuggu beberapa penumpang yang datang mepet waktu seperti
saya. Setelah semua penumpang masuk,
kapal feri pun akhirnya melaju meninggalkan dermaga.
Pulau Rubiah
Tiba
di Sabang saya dijemput Bang Iwan yang akan menemani saya selama di Sabang. Bang
Iwan asli Sabang, dulu pernah merantau ke Jakarta. Setelah sukses dia kembali
ke Sabang dan menemani wisatawan atau traveler yang mau menjelajah Sabang.
Dalam
perjalanan, saya sempat melihat Sabang dari Taman Sabang yang memang letaknya
berada di ketinggian. Pulau-pulau yang ada di sekitar Sabang terlihat cantik. Karena
sudah siang, saya sempatkan makan siang dan nyeruput kopi khas sabang di salah
satu kedai di Kota Sabang.
Setelah
kenyang, baru kemudian menuju penginapan yang ada di sekitar Pantai Iboih. Mumpung
belum terlalu sore, usai cek-in saya menuju
Pulau Rubiah yang ada di seberang penginapan menggunakan speedboat.
Menuju Pulau Rubiah (Foto Ali) |
Terus
terang, salah satu yang membuat saya ingin berkunjung ke Pulau Weh adalah pesona
taman laut Pulau Rubiah. Pesona taman lautnya selama ini sudah sangat dikenal
wisatawan. Tak heran jika hari itu, pulau yang luasnya kurang lebih 26 hektar
dan jaraknya sekitar 250 meter dari Pantai Iboih sudah dipadati pengunjung. Tidak
mengherankan karena jarak antara taman laut dengan pantai sangat dekat. Pengunjung
tidak perlu berenang jauh untuk menikmati keindahannya.
Berbagai
macam spesies ikan tropis seperti angel fish,
gigantic clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya langsung
menyapa. Selain itu ada juga berbagai jenis terumbu karang.
Selain
taman laut, di Pulau Rubiah juga ada beberapa spot untuk snorkeling dan
diving. Karena sudah sore, saya pilih snorkeling menuju ke rumah nemo.
Posisinya di sisi kanan dermaga. Saya berenang kurang lebih 200-an meter
menyisir tebing.
Benar
saja, setelah menyisir tebing akhirnya bisa bertamu kerumah nemo. Ya ampuuun,
nemonya lucu sekali. Saya baru kembali ke penginapan setelah puas snorkeling. Malamnya,
saya habiskan waktu di tepian Pantai
Iboih.
Titik Nol dan Benteng Jepang
Jadwal
menghabiskan weekand di Pulau Weh berikutnya cukup padat. Pagi-pagi sudah dijemput
Bang Iwan buat sarapan di Tugu Titik Nol Indonesia. Saya pikir di sana hanya
ada tugu, ternyata dugaan saya salah. Sekarang di depan sebelah kanan ada
titian menuju tebing pantai yang jadi spot foto.
Titian
cukup panjang dan meliuk-liuk yang membebaskan wisatawan menikmati sejuknya
hutan di tepi pantai, semilir angin, dan keindahan pemandangan laut lepas. Meski
titian cukup panjang, saya yakin siapa pun nggak akan merasa capek karena
pemandangan laut lepas indah sekali.
Setelah
puas mengeksplor Titik Nol Indonesa, melanjutkan makan siang di sebuah rumah
makan di tepian Danau Aneuk Laot. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Benteng Jepang di Desa Anoi Hitam Suka Karya
Sabang.
Aneuk
Laot dalam bahasa Indonesia berarti Anak Laut. Danau Aneuk Laot berada di tengah-tengah
Kota Sabang. Di sini sangat dikenal dengan sunset-nya
yang indah. Sayang sekali saya tidak bisa menunggu sunset karena harus
melanjutkan perjalanan menuju Benteng Jepang. Dari Danau Aneuk Laot menuju
Benteng Jepang kurang lebih perlu waktu 20 menit perjalanan darat.
Saya
sempat ternganga ketika tiba di pintu masuk Benteng Jepang karena mirip pintu
gua. Saya makin ternganga ketika tiba di atas bukit, di mana tempat utama
benteng berdiri. Sebuah bangunan bekas markas tentara Jepang saat menjajah
Indonesia. Pemandangan laut lepas dari markas utama luar biasa indah.
Jalan Menuju Markas Benteng Jepang (Foto Ali) |
Markas Benjeng Jepang di Atas Bukit Kecil (Foto Ali) |
Pantai Sumur Tiga yang Asri (Foto Ali) |
Menurut
sejarah, sejak 14 Juli 1942 hingga tahun 1945, Sabang pernah menjadi markas
Angkatan ke-9 Armada Expeditionary 1 Angkatan Laut Jepang saat menghadapi Sekutu di kawasan Samudera Hindia.
Terus,
pada 1 September 1945 seluruh armada Jepang diterik dari Sabang, seiring dengan
Operasi Sunfish yang digelar sekutu
saat menyerbu Sabang dengan kekuatan 25 kapal perang. Pada saat itu Jepang menyerah.
Lumayan
kan, selain bisa menikmati keindahan pesona laut, saya jadi tahu sejarah
Benteng Jepang, hehehe.
Destinasi
berikutnya, sebagai destinasi terakhir mengahabiskan weekand di Pulau Weh
apalagi kalau bukan Pantai Sumur Tiga
dan Gua Sarang. Baru kemudian menuju
pusat kota dan menikmati makanan khas Pulau Weh sebelum istirahat dan kembali
ke Bandung.
O iya,
Pantai Sumur Tiga dan Gua Sarang saya ceritakan nanti saja ya, biar kalain
penasaran, hehehe ... yang pasti, kalau kalian mau menghabiskan weekand di Pulau
Weh atau pulau mana pun di Indonesia akan sangat mudah jika mengandalkan pegipegi.com.
Kita bisa booking tiket pesawat, tiket
kereta api, dan hotel murah dalam satu aplikasi.
Tampilan Depan Web Pegipegi |
Siapa
sih, yang nggak tahu Pegipegi? Buat warga milenial pasti tahu karena sejak diresmikan
pada 7 Mei 2012 oleh Marie Elka Pangestu yang saat itu masih menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pegipegi
berkomitmen menjadi fun traveling partner
buat siapa pun. Tak heran, hingga saat ini Pegipegi menjadi salah satu penyedia
layanan reservasi online terbaik untuk traveler di seluruh Indonesia.
Hingga
saat ini, Pegipegi telah terhubung langsung dengan lebih dari 7.000 pilihan
hotel, memiliki lebih dari 20.000 rute penerbangan, serta lebih dari 1.600 rute
kereta api dan Kereta Api Bandara (Railink). Semua bisa dibooking melalui
website dan aplikasi mobile Pegipegi.
Selain
itu, proses pemesanannya mudah karena kita bisa pesan dan bayar pakai cara apa
pun. Bisa dengan cara transfer, kartu kredit, pembayaran di swalayan, internet
banking, dan cicilan 0%.
Hampir
setiap saat selalu ada diskon dan promo terutama buat member Pegipegi, jadi
bisa kapan pun menikmati harga spesial. Khusus bagi member juga bisa mengumpulkan
PepePoin dari transaksi. PepePoin bisa digunakan sebagai potongan harga pada
transaksi berikutnya. Lumayan banget, kan?
So,
siapa yang mau menghabiskan weekand di Pulau Weh atau pulau-pulau lainnya di
negeri kita tercinta? Segera saja mencari harga terbaik untuk tiket dan hotel
di Pegipegi.
@alimuakhir
Previous article
Next article
Udah sampe ke Sabang tapi ga sempet muter-muter. Tar ulang lagi aahh... :)
BalasHapusInsyaAllah, semoga tahun depan kesampean bisa visit Sabang
BalasHapusIni nih salah satu wishlist aku.
BalasHapusMasih ngumpulin itinerary Pulau Weh dulu buat pemanasan.
aku belum puas kang keliling Aceh soalnya kemarin waktunya bentar banget.
BalasHapusAku beberapa kali booking hotel di pegi2 pernah dapat diskon sampai 150rb, dr promo kartu kredit. Mayan bangetts.
BalasHapusPulau Weh Aceh ini udah dari dulu masuk list tujuanku kang hiks, tapi blom kesampaian, keren banget nih soalnya
BalasHapusAlhamdulillah sudah pernh ke sini bang. Samaan ya kita, saya juga mengandalkan pegipegi untuk tiket hingga akomodasi saat traveling.
BalasHapusPropinsi yang belum pernah saya kunjungi, salah satunya Aceh hehehe. Mudah-mudahan ada rezeki ke sana :)
BalasHapusDuuuh...cakep byanget nih pemandangannya.. Semoga suatu saat bisa melihatnya langsung.. Aamiin ..
BalasHapusAku pernah dipamerin adiknya temen foto bawah lautnya Pulau Rubiah. Gila kerennya. Jadi mupeng ke Weh nih kang :) *langsung cek tiket di pegipegi
BalasHapusomnduut dot com
Makasih sharingnya kang... Duh kapan ya saya bisa ke sana, penasaran sama benteng jepangnya...
BalasHapussalah satu wishlist jalan-jalan tahun depan kesini nih.. semoga kesampaian, aamiin!
BalasHapusWow wow gimana rasanya nyampai di ujung Indonesia emejiing
BalasHapusAku belum pernah ke Aceh. Lihat foto-fotonya Kang Ali jadi mupeng pengen ke sana juga. Cantik banget ya pantainya, masih alami dan bersih
BalasHapusAku sih termasuk yang sangat tergiur ingin ke Pulau Weh. Apalagi setelah lihat foto-foto kang Ali ini, makin wae hoyong ka Pulau Weh.
BalasHapusKe Sabang kok enak banget jalannya, Kang?
BalasHapusCita-cita saya pergi ke Aceh, di sana ada persewaan motor gak sih, Kang? Biar ke mana2nya gampang
Yaaaah saya ketinggalan yang di Pulau Rubiah, tapi alhamdulillah sudah bisa sampai ke Sana juga
BalasHapus