Cara Kelola Keuangan Agar Dompet Aman Keluarga Nyaman di Masa Pandemi
SIAPA pun pasti resah
dan gelisah karena wabah masih belum berlalu. Resah karena sudah banyak
perusahaan yang merumahkan karyawannya. Resah karena penghasilan menurun. Beruntung
saya masih punya pekerjaan dan penghasilan, sehingga tidak terlalu gelisah. Tinggal
bagaimana saya bisa mengelola keuangan agar dompet aman keluarga nyaman.
Kebetulan banget Hari Rabu,
tanggal 2 September 2020 kemarin ada Fun
Talk yang diadain @HomeCreadit secara daring di IGLIVE. Fun Talk dengan
topik Dompet Aman Keluarga Nyaman dibawakan dengan apik oleh Dipa Andika,
seorang Financial Planner yang cukup
terkenal di kalangan milenial.
Menurut Dipa, di masa
pandemi seperti ini harusnya kita bisa optimal kelola keuangan karena sedang
tidak banyak pengeluaran, kecuali yang suka belanja online kali, ya. Kita tetap boleh menerapkan gaya hidup kekinian,
tetapi tetap dengan aturan kelola keuangan yang ketat.
Sesi Fun Talk yang Benar-Benar Fun (Foto HomeCredit)
Ingat 4 Hal dalam Kelola Keuangan
Dalam bincang-bincang
santai tersebut, berulang kali Dipa mengingatkan kita untuk mulai mengelola
keuangan dari hal-hal yang paling mudah dilakukan. Paling tidak ada 4 hal;
1). Buat Anggaran Jangka
Pendek dan Jangka Panjang
Sebelum membelanjakan
uang, alangkah baiknya jika kita membuat anggaran terlebih dahulu. Anggaran jangka
pendek maupun anggaran jangka panjang. Anggaran ini penting banget supaya tidak
kebobolan
2). Catat Semua Pengeluaran
Ini hal yang sangat
simpel, tetapi kadang terlupakan, mencatat semua pengeluaran. Baik pengeluaran
gede, sedang, atau recehan. Sekecil apa pun pengeluaran sebaiknya tetap
dicatat. Pengeluaran kecil seperti uang parkir kalau sering dilakukan pasti
akan jadi besar juga, kan?
3). Mulai Berinvestasi
Sebagian orang berpikir
investasi itu kalau tabungan kita sudah banyak, uang kita sudah berlimpah,
padahal investasi nggak harus yang besar-besar, mulai dari yang kecil-kecil
lebih baik. Saat ini banyak investasi bahwan yang dimulai dari uang Rp1000,-
sekali pun.
4). Menabung di Awal
Bulan
Kalau mau menabung,
usahakan di awal bulan bukan di akhir bulan karena kalau di akhir bulan
biasanya uang sisa. Padahal, menabung termasuk investasi yang dianjurkan karena
sangat mudah dilakukan.
Menabung sangat
dianjurkan, selain karena tidak merepotkan, uang tabungan kita dijamin oleh Otoritas
Jasa Keuangan alias OJK. Lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan
Sebuah Keluarga Sedang Menikmati Makan Siang di Fat Oppa Bandung (Foto Ali)
Dana Darurat
Selain mengingat 4 hal
di atas, Dipa juga menganjurkan agar setiap keluarga memiliki dana darutat. Dana
darurat setiap keluarga berbeda-beda, tergantung dari pendapatan dan
pengeluaran. Patokan dalam menghitung besaran jumlah dana darurat adalah
pengalinya.
Contoh mudahnya seperti
ini; penghasilan sebuah keluarga dalam satu bulan 30 juta rupiah. Dari total
penghasilan tersebut, ditabung atau diinvestasikan 10 juta rupiah. Dana darurat
yang disiapkan dalam setahun kurang lebih 20 juta X 6 bulan = 120 juta.
Contoh lagi, sebuah
keluarga setiap bulan kebutuhannya 15 juta rupiah. Maka keluarga tersebut harus
memiliki dana darurat 15 juta rupiah X 6 bulan atau kurang lebih 90 juta
rupiah.
Cara menghitungnya
sangat mudah, kan? Dari acara ini saya jadi nambah pengetahuan tentang dana
darurat neh, padahal selama ini nggak pernah dihitung. Asal ada simpanan sudah
cukup.
Pada akhir sesi Fun Talk
Dipa mengingatkan kembali untuk tidak bosan-bosan selalu mencatat pengeluaran
berapa pun jumlahnya.
“Jangan lupa ambil uang
cash secukupnya saja, lainnya gunakan
e-money atau transfer sesuai
kebutuhan,” pungkas Dipa mengakhiri sesi Fan Talk malam itu. Sungguh bagi saya
ini Fun Talk berfaedah. Gimana menurut kalian?
iya, menabung di awal terima gaji, investasi dan punya dana darurat iu wajib banget karena kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti
BalasHapusBerarti dana darurat itu pengalinya selalu 6 bulan ya, mas? Saya belum ada dana darurat dan baru terpikir saat awal-awal pandemi. Karena banyak yang bahas masalah dana darurat.
BalasHapuspernah ikut workshop Dipa Andika juga
BalasHapustipsnya keren, kadang masih saya praktekkin
apalagi di tengah situasi pandemi kayak giini
makasih sharingnya kang ali
Nah bagian catat mencatat itu, ga disiplin kang. Lebih ke niat daripada prakteknya, hahahaha. Tapi dicoba lah biar keuangan nyaman ya.
BalasHapusDiriku termasuk concern banget kak mencatat pemasukan dan pengeluaran termasuk pendapatan dan pengeluaran masa depan biar tahu dimana yang harus digenjot biar ngga ngutang
BalasHapusContoh dana darurat dengan penghasilan 15 juta itu belum dikurangi dengan dana investasi kah, kang Ali?
BalasHapusWaah...
Keren banget yaa...ilmu finansial literasi ini. Membuat keluarga belajar kembali pentingnya aad pos-pos keuangan sesuai kebutuhan tiap keluarga.
memang pencatatan uang secara rinci dan detail ini spenting sekali utnuk mengatur keuangan apalagi saat kondisi skrg. Saya secara personal dgn mencatat keuangan ini jd bisa ngerem keinginan krn kebutuhan masih banyak utk lebih diprioritaskan :)
BalasHapusZaman sekarang sangat beruntung org yang gak punya utang dan memiliki dana darurat ya kang.
BalasHapusKalau bisa malah nambah2 cari penghasilan tambahan biar survive terus.
Ilmu manajemen keuangan ini harus diterapkan dengan ketat ya Mas... sehingga penggunaan uang tidak pada tempatnya dapat dihindari
BalasHapusDua hal yang penting banget harus saya lakukan demi masa tua adalah berinvestasi dan punya dana darurat. Musti lebih disiplin mengelola keuangan supaya ga banyak yang bocor lagi ��
BalasHapusBerfaedah nih acaranya, sama Kang selama ini saya ngitung dana darurat asal aja. Yang penting ada . ternyata kalau dihitung begini jelas ya...Meski dana darurat setiap keluarga berbeda-beda, tergantung dari pendapatan dan pengeluaran. Patokan dalam menghitung besaran jumlah dana darurat adalah pengalinya. Bisa nih aku terapkan ke depan
BalasHapusSaat baca openingnya, saya auto bersenandung, Kang. resah.. dan gelisah.. menunggu di sini hahaha. menunggu kapan pandemi akan berakhir hehehe.
BalasHapusAlhamdulillah, saya pun masih terus ada rezeki dari menulis, Kang. Saya pun secara garis besar menerapkan 4 pembahasan di atas. Mengutamakan kebutuhan dulu, mencatat pengeluaran, termasuk menyisihkan dana.
Hanya karena saya freelance, mungkin susah menerapkan sistem dana darurat. makanya saya mensiasati dengan kalau ada rezeki atau fee lumayan, maka langsung saya tabung atau beli emas buat dana darurat.
Dana darurat memang penyelamat banget untuk masa yang tak terduga kang Ali. Saya sering terselamatkan karena dana darurat ini .
BalasHapusMenabung di awal bulan yaa..aih noted. Pas uang lagi banyak-banyaknya. Hiyaaa..(((banyak-banyaknya)))..soalnya biasanya nih kepikiran nabung, malah pas kondisi udah sekarat. hadeuh~
BalasHapuskalau pemasukan lebih kecil dari pengeluaran, bagaimana cara mengelolanya? Karena jika kita perhatikan, di kita itu lebih banyak keluarga yang pemasukannya lebih kecil dari pengeluran, ketimbang sebaliknya.
BalasHapusBetul banget, Mas. Dana darurat saat masa pandemi ini memang penting banget ya. Tapi gimana yang penghasilannya sedikit ya? Biasanya habis untuk kebutuhan utama :)
BalasHapusSetuju nih dengan 4 hal yang harus diperhatikan kalau dompet mau aman di masa pandemi. Salah satunya dengan menabung di awal bulan ya. Noted, Tfs Mas Alee
BalasHapusDimasa pandemi jadi lebih memperhatikan keuangan nih, ibaratnya harus lebih teliti dalam pengeluaran. Bermanfaat juga nih ilmunya dalam mengatur keuangan, jadi bisa diterapkan agar lebih mudah dipahami.
BalasHapusWah, daging banget nih mas tulisannya. Bisa dijadikan referensi ditengah babak belurnya keuangan akibat pandemi. Suka dengan 4 tipsnya mas. Dari beberapa referensi yang pernah dibaca juga hampir samaan. Mkasih mas..
BalasHapusDana darurat nih bisa dilakukan kalau penghasilannya tetap dan pengeluaran lebih kecil dari pendapatan
BalasHapusSelama ini masih kurang aman juga saya mengelola keuangan, ternyata pandemi langsung jebreeett berasa banget. Harusnya sejak lama saya memahami cara mengelola keuangan agar dompet aman, terlebih masa pandemi begini tabungan otomatis terpakai yaa huuhuu
BalasHapusalhamdulillah
BalasHapusdari lajang sudah bisa atur keuangan dan sampe merit dipercaya suami menghandel suami penghasilannya
saat pandemi ini malah saya merasakan pengeluaran agak besar ya
mungkin krn sya banyak beli yang berkaitan dengan kesehatan seperti madu asli yang ga pernah putus, lemon segar dan vitamin anak plus alat kebersihan rumah. tapi keuangan tetap stabil dan nabung kudu jalan