Tips Menjadi Remaja Sehat, Remaja Aktif dan Bebas Anemia
KEBAYANG nggak sih,
kalian anak-anak milenial yang sudah tumbuh remaja dan sedang aktif-aktifnya serta
seru-serunya mengejar mimpi tiba-tiba harus terhenti karena sering merasa
lelah, letih, lesu, lelah, dan lalai? Hati-hati kalau mengalami hal tersebut,
bisa jadi kena anemia. Selain bikin kesal, cita-cita yang diimpikan terancam
gagal.
Nah, sebelum hal itu
terjadi, alangkah baiknya jika dari sekarang menerapkan pola hidup sehat. Pola
hidup agar menjadi remaja yang sehat, aktif, dan bebas dari anemia. Anemia
adalah kondisi medis di mana kadar hemoglobin (Hb) kurang dari normal.
Anemia menjadi masalah
kesehatan masyarakat global yang perlu perhatian khusus. Bayangkan, pada tahun
2008, prevalensi anemia secara global menurut WHO mencapai 24,8%.
Prevalensi anemia di
Indonesia tidak begitu jauh dengan angka prevalensi anemia global, yaitu
sebesar 21,7%. Prevalensi tersebut sudah masuk ke dalam kategori masalah
kesehatan masyarakat sedang sehingga hal ini harus mendapat perhatian khusus.
Supaya banyak remaja
yang menjaga sehat, aktif, dan bebas anemia, pada Hari Gizi Nasional (HGN) yang
diselenggarakan 25 Januari kemarin, Kementerian Kesehatan mengusung tema Remaja Sehat, Bebas Anemia dengan slogan
Gizi Seimbang, Remaja Sehat, lndonesia
Kuat.
Dalam acara yang
diadakan secara luring dan daring tersebut menghadirkan pembicara antara lain
dr. Indah Kusuma, Endang L. Achadi dari Departemen Gizi Kesmas, FKM UI, dan
seorang psikolog yang juga influencer
Analisa Widyaningrum, M.Psi.
Acara Hari Gizi Nasional 2021 Diawali dengan Lagu Indonesia Raya (Foto Youtube Kemenkes)
Remaja Kelompok Beresiko Animea
Remaja adalah kelompok
usia yang sangat beresiko mengalami anemia karena kebutuhan gizi khususnya zat
besi melebihi kebutuhan kelompok usia lain, mengingat mereka sedang masa pertumbuhan
dan peningkatan aktivitas fisik yang dilakukan. WHO mendefinisikan remaja adalah seseorang
yang berada dalam rentang usia 10 – 19 tahun, baik belum maupun sudah menikah.
Dilansir dari E-JURNAL
MEDIKA, VOL. 8 NO.2, Februari, 2019, saat ini seperlima populasi dunia
didominasi oleh generasi remaja, jumlahnya sekitar 1,2 miliar. Dari jumlah
tersebut, 5 juta atau 27% berasal dari kelompok remaja dari negara berkembang
mengalami anemia.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, jumlah remaja di Indonesia sudah mencapai sekitar 64 juta atau
27,6% total penduduk Indonesia. Ditemukan proporsi kejadian anemia di Indonesia
lebih tinggi pada perempuan (23,9%) dibandingkan pada laki-laki (18,4%).
Penelitian lain
menemukan proporsi kejadian anemia lebih tinggi pada remaja putri (30%) dibanding
remaja putra (20,9%). Hal tersebut berkaitan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi
remaja putri seperti asupan nutrisi, status gizi, pola menstruasi, aktivitas
fisik, dan pendapatan orang tua.
Jika kejadian tersebut
dibiarkan maka akibatnya fatal. Mengingat, anemia pada remaja putri akan berdampak
pada pertumbuhan dan perkembangan, daya tahan terhadap penyakit infeksi,
aktivitas, konsentrasi, kecerdasan, dan daya tangkap.
Sebagai calon ibu, kebutuhan
zat besi remaja putri lebih banyak agar tidak terjadi defisiensi sebelum hamil.
Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada kelahiran
bayi antara lain lahir prematur, abnormal, berat badan lahir rendah, bahkan
kematian ibu.
Para Pembicara Pada Puncak Hari Gizi Nasional 2021 (Foto Youtube Kemenkes) |
Tips Menjadi Remaja Sehat, Aktif, dan Bebas Anemia
Pada peringatan Hari
Gizi Nasional tahun 2021 yang menghadirkan penyanyi remaja jebolan Indonesian
Idol Ziva Magnolia, semua pemateri memberikan tips menjadi remaja sehat, aktif,
dan bebas anemia. Apa saja tipsnya?
1). Buang Gaya Hidup Tidak Sehat
Sebagai generasi yang
sedang tumbuh, remaja masih suka ikut-ikutan dan coba-coba melakukan berbagai
macam aktivitas, salah satunya dalam gaya hidup. Menurut dr. Indah Kusuma,
buang sejauh mungkin gaya hidup tidak sehat seperti merokok, diet tidak sehat
dan gangguan makan yang lain, obesitas, dan gangguan psikologi seperti bullying
dan depresi.
2). Terapkan Pola Hidup Sehat
Supaya pertumbuhan
terjaga dengan baik, terapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat dimulai dari menerapkan
prinsip gizi seimbang dengan 4 pilar utama; pentingnya hidup aktif dan berolah
raga, mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam, menerapkan pola hidup bersih
dan sehat, dan menjaga berat badan ideal.
3). Isi Piring dengan Gizi Seimbang
Jika dulu isi piring
kita dengan 4 sehat 5 sempurna sekarang sudah diganti dengan gizi seimbang. Contoh
gizi seimbang, dalam sekali makan isi separo piring dengan makanan pokok dan
lauk-pauk, isi separo piring lagi dengan sayuran, dan buah-buahan. Makanan pokok
tidak harus nasi, tetapi bisa diganti dengan kentang atau mie kering. Lauk-pauk
bisa berupa lauk hewani atau pun lauk nabati. Sayuran dan buah-buahan bisa apa
pun.
4). Konsumsi Tablet Tambah Darah
Salah satu yang membuat
banyak remaja terkena anemia menurut Endang L. Achadi karena banyak yang
mengabaikan Tablet Tambah Darah (TTD). Padahal, TTD bari remaja putri sangat
penting mengingat setiap bulan mereka menstruasi.
Tablet Tambah Darah adalah
suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi untuk membantu
membentuk hemoglobin. Zat besi seperti Ferrous Fumarat, ferrous gluconate ,
carbonyl iron atau jenis zat besi lainnya, yang setara dg 60 mg Besi Elemental,
dan 0.4 mg (atau 400 ug) Asam Folat. TTD harus dikonsumsi oleh remaja, wanita usia subur, calon pengantin, dan ibu
hamil dan nifas.
Bagi remaja putri yang
tidak anemia, cukup minum 1 TTD setiap minggu, setidaknya selama satu tahun (52
tablet). Jika minum TTD selama 1 bulan ada gejala 5 L, segera periksa Hb. Selain
TTD bisa juga tabelt mulptipel mikroutrien, yang mengandung tidak hanya zat
besi dan asam folat, tetapi mengandung zat gizi (mikronutrien) lainnya, dengan
kandungan minimal 30 mg Besi.
Ziva Maglonia Ikut Meramaikan Acara (Foto Youtube Kemenkes) |
5). Terus Termotivasi untuk Berprestasi
Selain 4 tips di atas,
yang tidak boleh dilewatkan adalah menanamkan diri agar terus termotivasi untuk
raih prestasi. Bagaimana cara memotivasi diri? Menurut Analisa Widyaningrum,
M.Psi ada 4 hal yang harus dilakukan remaja; Pertama, Kemampuan menyadari dan memahami mood, emosi, dan motivasi
diri sendiri serta dampaknya terhadap orang lain.
Kedua, Kemampuan memahami emosi orang lain, kemampuan untuk memperlakukan
orang lain berdasarkan reaksi emosinya (empati). Ketiga, Kemampuan mengontrol dan mengarahkan dorongan dan mood yang
mengganggu, menahan judgment, berpikir sebelum bertindak. Keempat, kemampuan untuk menjaga relasi, membangun jejaring, menciptakan
impresi yang baik, menginspirasi dan mempengaruhi orang lain.
Mau jadi remaja yang
sehat, aktif, dan berprestasi? Cobain dah, tips-tips di atas. Selamat mencoba!
Belum ada Komentar
Posting Komentar
"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"