Pengertian Ghost Kitchen dan Fakta Menarik di Dalamnya
Mungkin beberapa orang sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Ghost
kitchen atau juga kerap disebut cloud kitchen menjadi sebuah tren baru,
terlebih ketika di masa pandemi. Tren ini seperti menjadi angin segar bagi
semua pelaku bisnis kuliner agar tetap bisa bertahan. Lalu, apa sebenarnya
cloud kitchen? Agar lebih jelas, Anda bisa menyimak pembahasan pada kali ini.
Seperti kita ketahui, pandemi memiliki dampak cukup besar bagi para pelaku
bisnis, terutama bisnis kuliner. Hal ini disebabkan orang tidak diperbolehkan
mendatangi keramaian, salah satunya adalah tempat makan. Dari peristiwa
tersebut, angka penjualan tempat makan konvensional pun menjadi anjlok. Tentu
saja dibutuhkan sebuah terobosan baru agar bisnis tersebut tetap berjalan.
Pengertian Ghost Kitchen/Cloud Kitchen
Cloud kitchen merupakan sebuah bisnis kuliner di mana penjual akan
memproduksi makanan namun tidak mempunyai dapur maupun restoran. Inilah alasan
kenapa digunakan istilah ghost atau cloud. Sebenarnya bisnis ini sudah muncul
sejak lama. Akan tetapi, seiring perkembangan perilaku berbelanja manusia,
terlebih saat pandemi, cloud kitchen ini mulai beranjak populer.
Secara konsep, mungkin beberapa orang tidak asing lagi karena hampir mirip
sistem katering. Pelanggan tidak tahu di mana makanan tersebut dimasak. Yang
terpenting adalah makanan tersebut akan diantarkan ke alamat pemesan. Dari
konsep tersebut, sistemnya sangat mendukung di masa pandemi ketika orang tidak
diperbolehkan datang ke tempat makan dalam waktu lama.
Fakta-Fakta Menarik Seputar Cloud Kitchen
1. Menjadi sebuah inovasi baru dalam berbisnis
Dari fenomena ini, bisa dikatakan bahwa untuk memulai bisnis kuliner,
seseorang tidak perlu risau lagi memikirkan modal sewa tempat. Hal ini karena
seluruh proses memasak bisa dilakukan di rumah. Selain itu, cloud kitchen juga
tidak menyediakan tempat makan di lokasi sehingga bisa menghemat cukup banyak
biaya. Biaya tersebut kemudian bisa dialihkan ke sektor lebih penting seperti
pembelian bahan baku.
2. Tentang asal mula kemunculannya
Seperti yang diungkapkan di laman NBC New York, pada tahun 2015 terdapat
fenomena cukup menarik perhatian jurnalis mereka. Mereka menemukan ada beberapa
nama restoran tidak terdaftar dalam database. Dari peristiwa ini, muncul
istilah tersebut. Semakin lama, konsep ini semakin terkenal dan diaplikasikan
oleh banyak orang.
3. Semakin lama kian digemari
Melihat ada banyak sekali keuntungan menerapkan konsep ini, tidak heran
jika banyak orang mulai menggemarinya. Selain bisa menekan biaya operasional,
metode ini bisa dibilang jauh lebih sederhana serta menguntungkan pihak
produsen dan konsumen. Dari segi pemilik bisnis, mereka tidak harus menyewa
tempat, sedangkan bagi konsumen hanya perlu menunggu makanan diantar.
4. Tidak perlu memikirkan lokasi
Seperti sudah disinggung di bagian sebelumnya, konsep cloud kitchen tidak
mengharuskan pemilik bisnis mengadakan tempat makan. Artinya, pebisnis tidak
perlu lagi pusing memikirkan lokasi. Hal ini karena lokasi sudah tidak lagi
berperan penting. Yang paling penting adalah bagaimana cara memasarkannya. Akan
tetapi, mengingat sekarang sosial media cukup populer, sepertinya itu bukan
masalah berarti.
Dana yang harusnya digunakan untuk menyewa tempat bisa dialokasikan ke
biaya marketing. Dengan begitu, semakin banyak calon pelanggan akan mengetahui
kehadiran bisnis tersebut. Artinya, semakin besar pula potensi mendapatkan
keuntungan.
Itulah tadi sedikit pembahasan mengenai ghost kitchen. Apabila Anda
merupakan salah satu pelaku bisnis kuliner, sepertinya konsep ini patut
dipertimbangkan. Untuk memulainya, Anda bisa langsung mencari partner pendukung
seperti Everplate guna mengurus semua keperluan konsep ini. Informasi lebih
lanjut bisa diakses di everplate.co.id.
jadi lebih praktis dan terjangkau ya kak :D
BalasHapus