Fiksi
[Novel Anak] Matahari Kecil -4
[Novel Anak] episode 4
Matahari Kecil
Oleh Ali Muakhir
(4)
"Kamu menangis kencang sekali waktu itu, Ines,"
cerita Bunda Asma sewaktu Ines menanyakan asal-usulnya beberapa tahun lalu.
Bunda Asma kemudian memberikan surat yang selama ini
disimpannya. Surat dari orangtua Ines yang diletakkan di atas badan Ines yang
dibungkus kain seadanya. Ines menerima surat itu dengan hati bergetar hebat.
Ternyata dia masih punya orangtua. Perlahan Ines membacanya.
Ibu, tolong
rawat anak saya ini. Saya tidak mungkin merawatnya karena saya sudah tidak
mampu lagi membiayai hidupnya. Saya orang miskin. Anak saya sudah sebelas
orang, kalau nambah lagi, saya tidak tahu hams mencari naf-kah ke mana.
Terima kasih
banyak sebelumnya.
Nama anak ini
Ines Fatikhati.
Bandung,
Februari 1989
Ibu Mariam
Waktu itu, Ines masih sembilan tahun. Dia sesenggukan
membaca surat yang sudah sangat kusam dan tulisannya hampir tidak bisa dibaca
itu. Akan tetapi, Ines senang walaupun tidak tahu bagaimana wujud orangtuanya,
minimal dia bisa mengenali tulisan serta nama ibunya, dan dia tahu alasan
kenapa dia dititipkan di panti ini.
Sejak itu, setiap ada kesempatan, Ines berdoa untuk kedua
orangtuanya, keluarganya, pengasuh panti, teman-teman panti, dan yang tidak
ketinggalan, dia minta supaya Allah menjadikannya orang yang kaya, atau kalau
mungkin yang sangat kaya.
Untuk itu, Ines memohon supaya segera di-adopsi oleh
orang yang kaya hingga bisa seko-lah yang baik. Diadopsi seperti Windi. Ah,
ingat Windi, Ines jadi sedih. Ines membalikkan badan-nya dan mendekap bantalnya
yang sudah sangat tipis.
bersambung ke-5
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar
"Monggo, ditunggu komentarnya teman-teman. Terima kasih banyak"