Review
I Am Hope The Movie, Gelang Harapan Indah untuk Mia
PERNAH mendengar gerakan Bracelet
of Hope yang diprakarsai oleh Janna
Soekasah, Amanda Soekasah, dan Wulan Guritno? Gerakan kemanusiaan yang kemudian
diwujudkan dalam bentuk Gelang Harapan, gelang yang dibuat khusus dari kain
Pelangi Jumputan karya desainer Indonesia Gea Panggabean.
Gerakan tersebut ternyata bergulir begitu cepat dan terus
menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Pada tahap awal, gerakan focus pada penderita
kanker. Pada tahun-tahun mendatang Gelang Harapan akan bergulir pada
segala aspek kehidupan masyarakat.
Sebagai insan perfileman, Wulan Guritno akhirnya berinsiatif
untuk semakin menggencarkan gerakan tersebut dalam bentuk sebuah film yang akan
tayang di seluruh bioskop tanggal 18 Februari 2016. Waaah, sebentar lagi dunk.
Lelaki Berciput yang sejak tahun 2015 lalu mendengar gerakan tersebut sampai
penasaran untuk segera nonton.
Film bergenre drama yang kemudian diberi judul I Am Hope the Movie disutradarai Adilla Dimitra dan
dibintangi Tatjana Saphira, Alessandra Usman, Tio Pasukadewo, Ray Sahetapy, dan
bintang-bintang lainnya.
Film berkisah tentang seorang gadis cantik bernama Mia (Tatjana
Saphira), yang harus menghadapi penyakit mematikan yaitu kanker di usianya yang
masih muda. Beruntung dia tinggal dengan dua orang yang paling dicintainya,
yaitu ayahnya (Tio Pakusadewo) dan saudaranya Maia (Alessandra Usman). Mereka
merdua menyayangi Mia dengan sepenuh hati. Mereka berdua selalu berusaha
berbagai cara untuk menjaga Mia.
Walau kondisi Mia terkena kangker, dia tidak mau berdiam
diri. Tanpa memedulikan penyakitnya, dia menggarap sebuah proyek pertunjukan
teather. Sang Dokter (Ray Sahetapy) hanya berpesan, sesibuk apa pun, Mia harus
menjaga kesehatannya.
Akan tetapi, mewujudkan pertunjukan teather itu tidak semudah
yang dibayangkan. Membutuhkan energi yang sangat besar. Di tengah-tengah
perjalanan, kondisi Mia pun semakin melemah. Mia tidak kuat. Saat latihan, dia
pingsan. Apakah Mia berhasil mewujudkan keinginannya dan mampu melawan kangker
tersebut?
Membaca sinopsis tersebut membuat Lelaki Berciput semakin
penasaran, kira-kira bagaimana ending film tersebut? Akankah membahagiakan atau
sebaliknya? Lelaki Berciput terus bertanya-tanya. Karena hingga tulisan ini
dibuat belum juga mendapat bocoran, akhirnya dia membuat ending sendiri dari
kisah film tersebut ditemani Uplek.com.
Begini endingnya …
***
MIA akhirnya dibawa ke rumah sakit dan mau mengikuti saran
Maia untuk mematuhi serangkaian pengobatan untuk menyembuhkan kangkernya. Daripada semakin melemah
dan tidak bisa mewujudkan keinginannya? Maia pun memberinya sebuah Gelang
Harapan untuk Mia.
“Gelang ini akan membuat kamu tetap memiliki harapan untuk
sembuh dan mewujudkan keinginan-keingan kamu Mia,” pesan Maia.
Selama mengikuti serangkaian pengobatan, Mia tidak bisa
melakukan apapun kecuali tergolek di tempat tidur. Progress pertunjukan teather-nya
pun terhambat. Ingin sekali rasanya menangis sejadi-jadinya, tetapi hal itu tak
akan mengubah kondisinya.
Pada saat Mia semakin tak berdaya, David (Fachri Albar) yang selama ini mendukungnya menjenguk sambil membawa seorang teman yang jago membuat ilustrasi dan komik. Dia salah satu seorang Warior of Hope dari Bandung.
Komikus by Anjar |
Pada saat Mia semakin tak berdaya, David (Fachri Albar) yang selama ini mendukungnya menjenguk sambil membawa seorang teman yang jago membuat ilustrasi dan komik. Dia salah satu seorang Warior of Hope dari Bandung.
“Anjar,” kata laki-laki berambut gaya
bintang-bintang korea,
sambil mengulurkan tangan, memperkenalkan diri.
Mia hanya mengangguk sambil tersenyum samar.
“Anjar akan bantu kamu. Dia akan membuat sketsa semua gerakan
yang kamu ingin tampilkan di teather nanti, kalau kamu mau
Mia,” kata David.
“Benar kah?” gumam Mia seolah tak percaya. Harapan itu
ternyata masih tetap besar dan selalu mengiringi langkahnya.
Mia kemudian menyerahkan skenario pertunjukannya. Mereka
bertiga berdiskusi hingga lupa waktu. Walau Mia tetap tergolek, matanya
sekarang terlihat lebih bersinar daripada sebelumnya.
Tiap scene dalam skenario kemudian diubah menjadi
gambar-gambar yang hidup dan terlihat indah. Gambar-gambar tersebut kemudian
diperlihatkan kepada Maia. Maia dan David pun membantu memberi pengarahan pada para pemain
berdasarkan gambar-gambar tersebut.
Komikus by Anjar |
Tanpa terasa, hampir tiga bulan, latihan teather dengan media
gambar tersebut berjalan tanpa ada aral yang merintang. Semua berjalan lancar
dan tanpa celah sedikit pun. Jika pun ada celah, selalu mereka diskusikan
sehingga hasilnya memuaskan.
Setiap gerakan yang sudah dilatihkan kemudian direkam dalam
video untuk diperlihatkan kepada Mia, jika ada yang kurang Mia akan
mengoreksinya, lalu dilatih lagi hingga semuanya sesuai dengan arahan Mia.
Begitu terus hingga semuanya tuntas.
Komikus by Anjar |
“Seminggu lagi pertunjukan digelar. Tiket pertunjukan hari
pertama sudah terjual habis,” kata Maia senang. “Kamu harus nonton hasil kerja
keras kamu Mia,” lanjutnya sambil menggengam tangan Mia yang tergolek di kursi
roda. “Oh iya, besok latihan terakhir. Kamu boleh keluar rumah sakit barang
beberapa jam, kan?” kata dia lagi kali ini dengan pekikan kecil.
Mia hanya mengangguk.
“Kalau pun nggak boleh keluar, aku akan culik kamu untuk
lihat latihan terakhir,” bisik Maia jail.
Mia tersenyum tanpa suara.
Esok harinya, Maia benar-benar memboyong Mia untuk melihat
latihan terakhir. Walau tergolek di kursi roda, Mia terlihat sangat bahagia. Harapan
dan keinginannya sebentar lagi terwujud. Digenggamnya erat-erat Gelang Harapan
di tangannya.
Hari yang ditunggu-tunggu itu pun akhirnya tiba. Gedung
pertunjukan sudah dipenuhi penonton, setengah jam lagi pertunjukan teather
digelar. Akan tetapi, Mia yang ditunggu-tunggu Maia belum muncul juga.
Karena tidak ada kabar akhirnya Maia menelpon ayah Mia. Baru
bicara beberapa detik, handphone ditangannya terlepas dari genggamannya.
Sebelum keluar rumah sakit, Mia pingsan, padahal dia sudah siap melihat
pertunjukan.
Mia koordinasi dengan teman-teman kru, sambil berlinang air
mata, dia minta ada kamera yang standby di depan panggung dan memastikan hasil
shootingnya bisa disteaming. Dia juga memastikan semua akan berjalan sesuai
dengan harapan.
Setelah mengatur semuanya dia meninggalkan gedung pertunjukan
menuju rumah sakit. Dia meminta David dan Anjar untuk tetap berada di gedung
pertunjukan. Dia hanya berpesan untuk mengikuti semua skedul yang telah mereka
sama-sama siapkan.
Tiba di rumah sakit, ruang tempat Mia dirawat terasa
menegangkan. Dokter mencoba menyadarkan Mia sementara ayah Mia hanya bisa
berdoa dan pasrah pada Yang Mahakuasa. Beliau terlihat duduk tepekur di depan
ruang perawatan.
“Pak,” panggil Dokter tiba-tiba keluar ruang perawatan.
Ayah Mia dan Maia langsung berdiri.
“Mia … mia … kondisinya sangat lemah,” kata Dokter. “Sekarang
Mia sudah sadar.”
Ayah Mia dan Maia langsung bernapas lega. Mereka berdua
langsung menyerbu, masuk ruang perawatan Mia. Begitu tiba di dalam, mereka
berdua langsung memeluk Mia dengan penuh kasih sayang.
“Bagaimana pertunjukannya?” pelan sekali suara Mia terdengar.
Maia langsung tersadar. Buru-buru dia menelepon David lalu
menghidupkan internet di hanphonenya.
“Lancar. Kamu bisa lihat hasil kerja keras kamu Mia,” katanya
sambil menyodorkan handphonenya kepada Mia dengan mata berbinar
CUT!
***
Fhuih … tanpa sadar Lalaki Berciput menghapus sudut matanya
yang tiba-tiba berkaca-kaca membaca akhir cerita film I Am Hope yang dibuatnya, lalu diam-diam menghirup udara
dalam-dalam. Seandainya saja dia mengalami seperti yang dialami Mia, pasti dia
akan senang luar biasa dikelilingi orang-orang yang sayang dan selalu memberi
harapan kepadanya, harapan seperti yang dilakukan gerakan Bracelet
of Hope selama ini.
Jangan lupa nonton film I Am Hope The Movie di
bioskop-bioskop seluruh Indonesia, yang mulai tayang tanggal 18 Februari 2016.
@KreatorBuku
Info
PRESALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di bioskop mulai 18
februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition #IAmHope hanya dengan
membeli presale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang & 1 tiket
menonton) di http://bit.ly/iamhoperk Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian
dari profit film akan disumbangkan untuk yayasan & penderita kanker
sekaligus membantu kami membangun rumah singgah.
Jangan lupa Follow Twitter @Gelangharapan dan
@Iamhopethemovie. Follow Instagram @Gelangharapan dan @iamhopethemovie. Follow
Twitter @infouplek dan Instagram @Uplekpedia. #GelangHarapan #IamHOPETheMovie
#BraceletofHOPE #WarriorOfHOPE #OneMillionHOPE #SpreadHope
Previous article
Next article
selalu ada harapan untuk sebuah keyakinan. thanks postingannya kang alee, jadi mengingatkan akan rasa syukur dalam hidup.
BalasHapusMakasih banyak Erna, hehe. Semangat terus
HapusSemoga kehadiran @IAmHopeTheMovie menginspirasi banyak orang
BalasHapusAmiiin. Doa yang sama ... semoga.
Hapuskereeeenn..ada komiknya, semoga menang
BalasHapusAmiiiin ya Rabb
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenarik ....
BalasHapusjadi makin penasaran sama filmnya ..
Bener banget, hehe
HapusWaow.....!!
BalasHapuskeren nih artikelnya mas bhrooo....!
komik emang terbukti ngebikin tulisan kita jadi lebih berwarna ya.
asli Ane suka dengan akhirnya yang bahagia. Yeaaa Hepi Ending
eh tapi ada satu yang mengganjal mas bhro.
Ane kok ngerasa ntar si Mia malah jadiannya sama si Anjar wkwkwk
yo wess. nais artikel MasBhro
salam blogger dan salamhoki
Hehehehe ... makasih Masbroh ...
HapusKayaknya pelem ini bakal ada skuelnya neh ... yg endingnya Mia ame Anjar jadian, hehehe.
Thx u Masbroh
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus